Aku melanjutkan pelajaran dengan perasaan tenang, dan aku sangat berkonsetrasi dengan pelajarannya. Aku duduk sebangku dengan Andri, walaupun dia cowok. Dia sangat mengerti dengan perasaan cewek. Tidak jarang dulu dia sering curhat dengan ku. Aku pun begitu dengannya. Dia adalah sahabatku. Tetapi sekarang, kami sudah jarang cerita. Karena kesibukan dengan dunia kami. Dia terlalu sibuk dengan tidurnya ketika pelajaran. Dan aku sibuk memperhatikan guru saat menjelaskan. Aku sampai geram dengan tingkahnya seperti itu. Hampir setiap pelajaran akhir dia selalu tertidur, aku selalu membangunkannya. Tetapi dia tidak pernah mendengarkan ku. Hening yang kurasakan. Keheningan yang sudah biasa kurasakan. Ada setitik rindu ketika dia bercerita banyak hal kepadaku. Aku hanya takut, dia tidak akan lagi mengingatku sebagai sahabatnya.
Aku selalu berkata padanya, jangan pernah berubah dan pergi melupakan aku. Saat aku berkata seperti itu, dia selalu diam.
