Tired

62 5 0
                                    

"Aa' bangun, 5 menit lagi kita pulang" ucapku sambil mencubit lemah di lengan nya.
"hah iya teh iya" ucapnya seraya menutup mukanya. Aku tertawa kecil ketika melihat tingkah nya itu.
"tadi ibu ngomong apa aja, ko lamanya" kata Andri, " yeelah, kamu sih keasikan tidur", "aku kan cuma nanya. Sewot banget si" jawabnya sambil menarik kerudungku. Aku cubit lengan nya dengan kesal, eh si Andri malah teriak kesakitan. Seisi kelas pada memperhatikan kami semua. Aku malu, kuambil buku dan kututupkan ke muka nya Andri.

Setiap hari ada saja kelakuannya yang bikin aku malu. Kami langsung menunduk sambil menahan tawa. "Aa' bisa nggak sehari aja gak bikin teteh malu?" Bisikku di telinganya, "nggak bisa, haram hukumnya kalo aku nggak jailin kmu teh haha" ledeknya dengan wajah yang cukup menggelikan bagiku.

*kringgg 6x* bel pulang sekolah pun berbunyi. Dengan cepat Andri membereskan tasnya. Aku selalu heran sama Andri, kenapa dia sangat tidak betah berada di dalam kelas? Aku hanya menggelengkan kepala melihat kebiasaannya itu.

Aku tidak langsung pulang, karena masih ada tanggung jawab yang harus kuselesaikan, aku bersama Ana dan Nanda membersihkan kelas. Aku dan Ana selalu bersama. Dia juga sahabatku, Ana memiliki wajah yang cantik, memiliki hidung mancung. Dia adalah orang asli sunda. Menurutku, itu sebabnya ia terlihat cantik.
Setelah kami menyelesaikan tugas piket, aku langsung menuju gerbang sekolah bersama Ana.

Dan akhirnya, aku masih belum dijemput. Hampir setengah jam aku menunggu, tatapi ayah belum kunjung datang.

Aku usir rasa bosanku, dengan membaca ulang buku kecil catatan pelajaran ku. "Alhamdulillah dijemput juga" ucapku dalam hati.

Pilih dia Atau DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang