Chapter 1 : Ritual

58.4K 2.5K 88
                                    

~Revisi~





Dahulu,
Vampir hidup berdampingan dengan manusia. Dalam wilayah yang penuh dengan manusia. Namun, tetap saja manusia yang selalu menjadi budak para vampire. Mengikuti segala perintah vampire yang jelas lebih kuat fisiknya di banding manusia.

Salah satu perintah vampire yang masih berjalan sampai saat ini, adalah manusia harus menyerahkan sebuah persembahan kepada vampire yang umurnya telah genap 300 tahun.

300 tahun bagi vampire, sama saja dengan 17 tahun usia manusia. Jelas perbedaan yang sangat mengerikan.

Ritual ini sudah berjalan lebih dari 5000 tahun lamanya. Dan setiap gadis yang berumur 16 tahun, wajib ikut serta dalam ritual ini.

CATELYN'S POV

Aku Catelyn. Aku baru saja berumur 16 tahun.
Aku hanya gadis desa yang biasa dan sederhana. Hidup dalam lingkungan masyarakat yang ramah.

Seperti tahun tahun yang lalu, kali ini ada lagi vampire yang mengadakan ritual aneh itu. Atau yang biasa aku sebut ritual bunuh diri.

Karena usiaku sudah 16 tahun, aku di wajibkan untuk mengikuti ritual itu. Jujur saja, aku sangat takut. Aku tidak mau berpisah dengan keluargaku dan mati kehabisan darah karena semua darahku sudah di minum habis oleh makhluk vampire itu.

Kami di kumpulkan di alun alun kota saat malam hari. Berbaris memanjang dan berdoa agar masing masing dari kami tidak terpilih.
Aku dengar, kali ini yang mencari persembahan adalah pangeran Tom. Pangeran dari kerajaan paling di takuti.

Keluargaku ada di ujung alun alun. Terpisah dari kami calon persembahan.
Aku menatap ayah, ibu dan adikku Christy. Adikku berumur 15 tahun. Dia akan menginjak umur 16 tahun dalam beberapa hari lagi.

Terdengar suara derap kuda. Aku tersentak, nafasku tercekat. Rasanya, baru saja kemarin aku lahir. Sekarang aku sudah menghadapi kematian yang jelas jelas ada di depan mataku.

Sebuah kereta kuda berbalut emas datang dengan empat ekor kuda hitam gagah nan besar.
Terhenti di tengah tengah alun alun desa.

Tidak lama, seseorang turun dari kereta megah itu.
Seorang pria. Dengan tubuh besar, mata sayu berwarna keemasan, kulit putih pucat dan memakai mahkota besar di kepalanya.

Aku akui, aku baru melihat kembali sosok vampire. Terakhir kalu aku melihat vampire, adalah saat umurku 6 tahun. Dan saat itu, seorang tetanggaku terpilih dan tidak pernah kembali sampai sekarang.

"selamat datang Raja, saya sudah mempersiapkan semua remaja yang ada di desa ini. Yang terbaik tentunya"

Kepala desa berseru ramah. Sementara Raja itu hanya terdiam dan menatap kami satu per satu dengan hawa yang mengerikan.

"tahun ini kau mempersiapkan banyak persembahan, apa karena ini ritual untuk anakku ?"

Suara berat nan mengerikan terdengar. Bulu kudukku berdiri seketika. Hanya dengan suara, mampu membuatku bergidik ketakutan.

"tentu Yang Mulia, ini menjadi suatu kehormatan Pangeran bisa mencari persembahannya di desa kami"

"aku tidak peduli, aku mencium bau yang lezat di sekitar sini"

Terdengar suara dari dalam kereta kuda. Aku segera tertunduk. Itu pasti pangeran ! Aku terus berdoa agar ia tidak memilihku.

Suara derap kaki terdengar mendekat. Aku menggenggam tanganku dengan erat. Rasanya aku ingin mati saja.

Tiba tiba, tanganku tertarik ke atas. Dengan spontan aku mendongakkan wajahku.

Mata kami bertemu. Mata keemasan nan dingin itu menatapku, seakan bisa membunuhku.
Tangannya yang dingin masih mencengkram tanganku dengan kasar.

"aku ingin dia"

Sebuah senyuman menghiasi wajahnya. Aku akui wajahnya tampan, tapi, tapi, tapi, senyuman itu bukankah senyuman ramah. Itu adalah senyuman iblis.

"darah manis ya" Raja berseru pelan

"kau milikku dan tidak ada yang boleh menyentuhmu"

Pangeran berseru dengan nada mengancam. Matanya menatapku dengan tajam. Cengkramannya semakin erat menyakiti tanganku.
Aku meringis kesakitan.

Aku dapat melihat orang orang menghela nafas lega. Sementara nafasku masih tercekat. Rasanya ada sebuah pesawat yang tersangkut di paru paruku.

"siapa namanya ?" Pangeran berseru dingin

"Catelyn Wishbrown" kepala desa berseru pelan

"kau boleh menyuruh semua yang ada di sini untuk kembali. Aku ingin mencicipi sedikit dari persembahanku" Pangeran tersenyum kecil

"semuanya, anda bisa kembali ke rumah anda !" kepala desa berteriak

Hanya dalam hitungan detik, alun alun desa terlihat sepi dan renggang. Meninggalkan aku, Pangeran, Raja, kepala desa, dan keluarga kecilku yang masih merasa sedih karena aku yang terpilih.

"aku benar benar penasaran dengan darahmu" Pangeran mendekatkan tanganku ke mulutnya

Dia mulai membuka mulutnya. Menunjukkan dua taringnya yang panjang dan siap merobek kulitku.
Aku ingin berteriak, tapi rasanya ada yang mencuri suaraku.

Air hangat terasa mengalir di pipiku. Aku baru menyadari kalau aku menangis.

"aku tau, aku memang sangat tampan sampai kau terharu" Pangeran mulai meletakkan taringnya di atas pembuluh darahku.

"jangan pilih kakakku !"

Aku tersentak. Aku, Pangeran, Raja dan kepala desa menoleh ke sumber suara.
Terlihat Christy berdiri di belakang Pangeran dengan wajah jengkelnya.

"siapa kau ?" Pangeran berseru dingin

"dasar manusia" Raja berseru jengkel

"R-Raja, anda di perbolehkan untuk meninggalkan alun akun desa. Akan saya urus anak ini" Kepala desa berseru

Raja menghela nafas dan segera masuk ke dalam kereta kuda.
Tidak lama, kereta kuda itu mulai berjalan meninggalkan alun alun kota.

"C-Christy" aku bergumam

"adikmu ya, baiklah selagi dia di sini"

Dengan cepat Pangeran membenamkan taringnya ke nadiku.
Aku berteriak keras sampai rasanya kerongkonganku akan pecah.

Kepalaku sakit. Semua terlihat samar dan berputar putar. Tubuhku lemas.

"Kakak !!"

Aku tidak dapat memikirkan apapun. Aku linglung. Aku tidak tau apa yang harus aku lakukan. Apa yang sebenarnya vampire itu lakukan padaku.

"selamat tidur, Cate"

Aku dapat melihat bayangan vampire itu di depanku. Berbisik dengan senyuman mengerikan yang ada di bibirnya. Walaupun terlihat samar, aku dapat melihat darah mengalir dari taringnya yang mencuat keluar dari mulutnya.

Aku tidak dapat merasakan tubuhku. Semua tidak terasa.
Perlahan, penglihatanku menghitam. Menyisakan sedikit ruang untuk beberapa orang yang terlihat samar.

Aku dapat melihat wajah ayah dan ibu yang menangis. Wajah Christy yang terlihat marah sementara kepala desa menahan Christy untuk menghampiriku.

Dan...

Wajah vampire menjengkelkan itu...

Fall In Love With Vampire <Revisi>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang