Chapter 5 : Sweet Blood

22.2K 1.3K 18
                                    

~Revisi~

Waktu bagaikan terhenti untuk beberapa saat. Cate merasakan sebuah tubuh yang cukup berat menimpanya. Membuat gadis itu menahan berat itu. Ia mendongak, tubuh itu adalah tubuh Tom yang tidak sadarkan diri.

Tidak lama, suara derap kaki terdengar mendekat. Semua yang ada disana menoleh seketika. Dilihat mereka ada 4 orang penjaga istana dan seorang yang tidak asing di tengah mereka. 2 penjaga di dekat Izy langsung membungkuk hormat.

"salam Raja" sahut mereka bersamaan

"ayah..." Izy berbisik

"aku senang kita tidak terlambat" suara berat itu terdengar menggema di hutan

Cate hanya terdiam. Masih menahan berat tubuh Tom yang menimpanya. Tidak lama, sang Raja memberi isyarat kepada para penjaga yang ada di sana. 2 orang di belakang raja, langsung menghampiri Cate dan mengangkat tubuh Tom.

"Izy, bawa manusia itu kembali" sang raja berseru

"baik ayah" Izy mengangguk

***

Cate terdiam. Duduk di samping ranjang Tom. Pangeran vampire itu masih terbaring tidak sadarkan diri setelah sang ayah melemparkan suntikan khusus untuk meredam amarah vampire. Apa benar amarah ? Tapi untuk apa pangeran Tom begitu marah ? Pertanyaan demi pertanyaan muncul di pikiran Cate.

Samar samar, Cate dapat mendengar suara teriakan. Itu suara teriakan dari werewolf yang di kalahkan Tom tadi. Raja membawa werewolf itu dan memasukkannya kedalam penjara. Membuat werewolf itu berteriak tidak terima.

"uggh.."

Cate tersentak. Terbangun dari lamunannya. Ia menatap Tom yang kini mulai mengerjapkan matanya. Cate segera berdiri dari duduknya, mengambil sebuah gelas berisi cairan merah. Gelas itu diberikan Izy sebelum dia pergi meninggalkan kamar Tom. Dia menyuruh Cate untuk segera memberikan gelas itu pada Tom sesaat setelah Tom sadar.

"p-pangeran, mohon diminum dulu" Cate menyodorkan gelas itu

Pangeran Tom segera mengambil posisi duduk bersandar. Tatapannya tajam dan dingin menatap Cate. Samar samar, ia masih mengingat kejadian saat Cate mencoba kabur darinya. Hal itu membuat Tom kembali emosi. Dengan kasar, ia mengambil gelas itu dan meneguknya.

Darah rusa Tom berseru pelan dalam batinya. Dengan kasar juga, ia mengembalikan gelas itu ke tangan Cate yang masih belum bergerak. Dilihatnya gadis itu. Tatapan khawatir dan takut terlihat disana.

"kau masih punya urusan denganku, kau ingat !?" Tom berseru

"e-eeh ?" Cate terdengar kaget dan panik

"jangan kau kira aku lupa, kau ingin kabur. Apa perlu aku peringatkan !?" Tom berseru dingin

Cate terlihat tidak bisa menjawab apapun. Ia hanya mempererat genggamannya pada gelas yang diberikan Tom tadi. Matanya terlihat menatap ke lantai ruangan.

#PRANG

Tanpa aba-aba, sang pangeran langsung menghimpit tubuh Cate di dinding ruangan. Membuat gelas yang di genggam gadis itu jatuh dan pecah. Semua seakan terjadi dalam satu kedipan mata, membuat Cate tidak dapat berpikir apa yang sedang terjadi.

Yang ia tau, sang pangeran sudah menahan kedua tangannya di dinding. Menghimpit tubuhnya.

Jantung Cate berdetak dengan kencang. Seakan-akan bisa meledak dalam hitungan detik. Dilihatnya mata keemasan milik sang pangeran. Terlihat dingin namun juga hangat disaat yang bersamaan.

"p-pangeran..." Cate berseru pelan

Wajah pangeran itu mendekati leher Cate. Nafas lembutnya membuat Cate merasa geli. Cate berusaha melepaskan dirinya, namun kekuatan vampire itu sungguh luar biasa. Bahkan vampire itu tidak bergerak sedikitpun.

Sekilas Cate dapat melihat sang pangeran membuka mulutnya. Memperlihatkan dua taringnya. Namun kali ini, tidak terlihat terlalu panjang dan juga tidak terlihat ada cairan perak.

"AAAAAAAA !!!!"

Belum sempat Cate berpikir, ia berteriak keras. Merasakan rasa sakit yang teramat sangat di lehernya. Ia merasa darahnya terhisap keluar secara paksa dari tubuhnya. Suaranya melemah, tubuhnya juga. Perlahan, mata gadis itu mulai menutup. Kepalanya terasa pusing, namun gadis itu memaksakan kesadarannya.

Sementara sang pangeran, menikmati apa yang sedang ia lakukan. Meminum darah manis gadis itu. Darahnya bagaikan sebuah sirup manis nan segar yang mengalir di tenggorokannya. Membuat sang pangeran menginginkannya lagi dan lagi.

"p-pange........ran......"

Tom terbelalak. Suara lemah itu berhasil membangunkannya. Dengan cepat Tom tersadar, ia mencabut dua taringnya. Membuat sedikit darah keluar dari kulit Cate. Tubuh Cate terlihat oleng, dengan cepat Tom menahan tubuh itu sebelum menghantam lantai.

Tom mengutuk dirinya sendiri. Hampir saja ia membunuh persembahannya sendiri. Jika ia tidak sadar tadi, mungkin saja Cate akan mati kekurangan darah saat itu juga.

Tom mengangkat tubuh Cate. Membaringkan tubuh gadis itu di atas ranjangnya. Sekarang, gadis itu tidak sadarkan diri. Tom menghela napas pelan. Sekarang ia harus mencari seorang dokter untuk memeriksa persembahannya itu. Merepotkan batin Tom. Tapi itu tidak sepenuhnya salah Cate, kalau saja Tom tidak meminum darahnya terlalu banyak, Cate tidak akan seperti ini.

"kenapa aku harus hilang kendali pada gadis ini !?" Tom berseru dingin sembari menatap gadis itu dengan tatapan tajam

.

.

.



.

Tom berjalan keluar dari ruangan. Hendak mencari seorang dokter. Setidaknya, kali ini ia tidak akan khawatir Cate akan kabur. Karena sekarang ini Cate sedang tidak sadarkan diri. Sebuah keuntungan untuk Tom.

Fall In Love With Vampire <Revisi>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang