Petaka

24 3 0
                                    

Saat Adam melihat ke belakang, tiba-tiba Charles sudah jatuh. Karena pada saat itu Charles paling belakang. Adam langsung memeriksa dada Charles. "apa? Tidak ada detak jantung!" Tanya Adam dalam hati. Adam langsung membalikan badan Charles, dan dia menemukan leher belakang Charles sudah berwarna biru memar yang parah.

"Charles,,,,, sudah tiada" kata Adam pelan-pelan dan sedikit sedih.
"Apa!!? Kau jangan bercanda! Kalau dia sampai mati nanti repot nih!" Ulas Yoga marah.
"Bener, periksa aja sendiri! Ini semua salah gua. Gua udah ngajak kalian semua kesini" Adam sedih.
"Yaudah! Gua mau pergi dari sini. Gua gak mau yang dibunuh selanjutnya!" Ulas Yoga sambil pergi.
"Heh, mau kemana?" Tanya Adam
"Gua mau pergi, gua gak mau dibunuh" Ulas Yoga kembali
"Yaudah, ayo kita pergi disini gak aman" ajak Tommy
"Ya, kita tinggalin aja dulu si Charles di sini, besok kita ambil" Adam megiyahkan Tommy.

Yoga sudah pergi jauh dari mereka berdua, dia malah tersesat. Suara mencekam yang sepi mulai terasa, Yoga mulai merasa takut. Saking sepinya tidak ada suara jangkrik atau gagak yang berbunyi, hanya suara derap langkah Yoga saja yang terdengar. Tiba-tiba, ada bayangan di depan Yoga yang terlihat sekejap, itu membuat Yoga terhenti karena takut. Yoga langsung berbalik arah dan jalan pelan-pelan. Yoga berjalan pelan, dan langsung berlari. Saat berlari, Yoga melihat batu besar, dia langsung bersembunyi di balik batu besar itu.

Di tempat yang berbeda, Adam dan Tommy sudah menemukan jalan keluar hutan. Mereka keluar dengan aman.

Kembali ke Yoga. Saat Yoga masih bersembunyi di belakang batu besar. "Clak....clak" ada tetesan air menetes ke muka Yoga. Yoga melihat air itu dengan tangan, ternyata itu adalah darah. Dia langsung melihat ke atas batu secara perlahan-lahan, dan "bugg".

Di tempat yang beda, Adam sudah sampai ke rumahnya. Adam tidak bisa membendung tangisnya karena salah satu temannya sudah tiada. Dia langsung menulis di dalam diary nya tentang kejadian hari itu.

(Bersambung)

Minggu, 24 April 2016

Altieus Muhammad F.

The Life Of Death TownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang