KH part. II

82 11 1
                                    



Kesendirian bukan berarti kesepian dan kesepian bukan berarti kesendirian

-fourina mikhael-

*

*

*


          Kesendirian ialah waktu yang dibutuhkan seseorang untuk menyendiri dalam mempertimbangkan suatu hal maupun masalah, lain halnya dengan Kesepian. Kesepian ialah ungkapan untuk seseorang penyendiri bukan menyendiri yang lain halnya membutuhkan seseorang dalam hidupnya dalam menghadapi suatu hal maupun waktu. Itu menurut versi ku.

Dan kini, aku berada dalam kesendirian dan kesepian, tak ada bedanya bagiku ketika menghadapi masalah tersebut. Kesendirian dalam menghadapi masalah dan kesepian melakukan masalah.

Aneh rasanya untuk mengingat hal buruk yang kelam, ketika terbodohi oleh Cinta, dan di butakan oleh Cinta. Tak mampu memandang, hanya perasaan yang mewakili dalam hal itu. Cukup sulit menerima kenyataan bahwa 'Ditinggalkan lebih menyakitkan daripada ketinggalan HP.'


*


📳📨


* Panggilan tak terjawab *

* Panggilan tak terjawab *

* Panggilan tak terjawab *

* Panggilan tak terjawab *

"Mond, maafin aku dong. Angkat telfonnya, aku mau jelasin semuanya, please."

* Memanggil ..... *

* Panggilan tak terjawab *

"Mond, angkat telfonnya,"

* Memanggil ..... *

* Panggilan tak terjawab *

"Mond?"

* Memanggil ..... *

* Panggilan tak terjawab *

"Please, angkat dulu telfonnya biar aku jelasin semuanya."

          Tak banyak berpikir, aku hanya meneratapi nasib sial ku yang diganggu oleh lelaki bodoh itu. Lebih sial lagi, dilain waktu saat sepulang dari kesekolah, seperti pada biasanya, hawa melelahkan dari sekolah membuat tubuh ini merasa sangat letih. Dengan sigap, aku pun segera merebahkan tubuh ini kepangkuan tempat tidur yang nyaman. Hingga tak sadar aku sudah terlelap.

*Handphone Berdering 📲*

'Memanggil ..... '

Aku mengangkat telfon yang tak jauh dari jangkauanku, " Hallo... " Ujarku yang masih memejamkan mata dan suaraku yang tak ku sadar berubah serak, karena belum sepenuhnya ku terbangun.

"Hallo, Dymond?"

Aku pun terdiam dan aku masih merangsang dari otakku, menyaring suara siapakah yang hendak menelfon, seperti tidak asing. Sesaat diseberang sana memanggil namaku kembali, aku berusaha mengumpulkan nyawa untuk mampu mengingat suara tersebut. Begitu tersadar, aku kaget dan segera melihat nama yang menelfon. Benar saja, Ray. Dengan terburu-buru aku segera mematikan telfon yang masih digenggaman ku.

KEKOSONGAN HATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang