Part 2 - Growing up in love

27 7 0
                                    

Saat Rendi lagi bersandar di sofa rumah. Tiba-tiba pikiran Rendi tertuju pada si cewek yang paling nyebelin itu.

'Ternyata cewe itu cantik juga ya pas awal dia ketemu Gue dia marah-marah sama Gue aura kecantikan nya terpancar gitu, bibir nya yang mungil yang berwarna merah jambu seperti bayi, hidungnya yang mancung, dengan warna bola matanya yang berwarna sedikit ke abu-abu an,kulit nya yang putih ditambah rambutnya yang berwarna coklat keemasan yang cocok dengan kulitnya dan juga sedikit ikal dengan rambut yang hanya di ikat dengan asal tapi tak merubah kecacantikannya sedikitpun. Melihat dia sepertinya dia keturunan bule deh' lamun Rendi

'Ih apaan sih, kenapa Gue jadi mikirin si cewek yang nyebelin itu' Gumam Rendi.

"Dih jangan sampe deh Gue suka sama si cewek nyebelin itu" Rendi bicara sendiri kaya orang yang udah gak waras lagi.

"Ehiya, kira-kira siapa yah namanya?" Lagi-lagi Rendi bicara sendiri.

***

Mentari pagi yang ber sinar yang masuk melalui jendela kamar Rendi yang membuat Rendi bangun dari tidur Rendi, saat Rendi melihat jam dinding ternyata telah menunjukkan pukul 08.20 pagi.

Tapi entah kenapa pikiran Rendi tiba-tiba mikirin cewek yang kemarin marah-marah sama Rendi, Rendi mulai bertanya-tanya tentang perasaan Rendi sama cewek itu yang belum Rendi ketahui siapa namanya. "Apa bener Gue suka sama cewek itu? Tapi kenapa Gue suka sama dia? Kan Gue sama dia aja baru kenal kemarin dan itu pun pertemuan kami di dasari dengan amarah" batin Rendi sambil bertanya-tanya keheranan.

Dan Rendi langsung terbawa ke alam nyata lagi karena suara adik Rendi yang memanggil dari bawah sambil berteriak
"Abang,Abangg...... cepat kebawah mom sudah menyiapkan sarapan"

"Iya dek gausah teriak-teriak sebentar lagi abang ke bawah"

***

Jam sudah menunjukkan pukul 11.30 Rendi pun bersiap-siap untuk pergi kuliah dan Rendi mulai memarkirkan mobil merah kesayangan Rendi yang kemarin hampir saja menabrak cewek itu.

Entah kebetulan atau apa, pas di jalan Rendi ngeliat cewek kemarin yang lagi jalan berdua sama temen cewek nya yang entah siapa namanya.

Tinnn..tinnn....tinnnnn.

Klakson mobil Rendi pun mengagetkan kedua cewek itu yang sedang jalan bersama temannya.

Dan kedua cewek itu pun menengok ke arah mobilnya Rendi.

"Hey" sapa Rendi terlebih dahulu pada kedua cewek itu.
Si cewek yang nyebelin itu makin hari makin cantik aja, apa Gue baru sadar kalo cewek itu emang cantik. Batin Rendi.

Rendi langsung mengajak mereka untuk naik ke mobil Rendi.

"Ayo naik"

Cawek itu pun ternganga ya Rendi tau dia pasti aneh ngeliat tingkah Rendi yang kemarin marah-marah dan sekarang mengajak nya.

Alice menoleh pada Alana lalu bertanya "siapa dia?,pacar barumu?" Dengan muka yang heran karena biasanya Alana suka cerita padanya.

Rendi ngedenger yang di bicarain sama temen nya cewek nyebelin itu.

"Ga penting gue siapa ayo kalian naik ke mobil gue,kalo nggak gue bakalan bully lo setiap hari di kampus" kata Rendi sambil melihat spion mobil sambil membenarkan rambutnya.

"Mmm...ti-" belum selesai Alana bicara lalu Alice bicara kecil pada Alana

"Jangan di tolak Alana lagian jarak ke kampus masih jauh...emangnya lo mau betis kaki mu yang mulus dan kecil ini jadi besar seperti talas bogor" ucap Alice dengan mengangkat kan sebelah alis nya dan suara pelan disertai nada yang menakut-nakuti

Dengan nada gugup Alana pun menjawab ajakan lelaki tadi
"Yyya sudddah kkkalo lo maksa" sambil menggandeng tangan sahabatnya Alice menuntun nya ke mobil

"Dari tadi kek,kalian naik mobilnya jadi kan Gue gak usah nunggu lama-lama" ucap Rendi.

***

Sesampai nya di kampus, Rendi langsung ngajak cewek nyebelin itu supaya masuk ke kelas bareng Rendi.
"Eh lo cewek nyebelin tunggu gue ya kita ke kelas bereng" sambil mengangkat sebelah alis nya yang terlihat di kaca depan yang mengarah pada Alana yang duduk di belakang.

Alice pun mengatakan sesuatu "ehh Alana gue duluan ya, dan Lo juga makasih atas tumpangan nya" sambil tergesa-gesa keluar dari mobil dan menepuk bahu Rendi yang sepertinya mengerti bahwa Rendi ingin dekat dengan sahabatnya itu.

"Ehhh ehh Al- yahh Alice sudah pergi" gumam Alana sambil memelas dan mengerucutkan bibirnya.

"Kan udah gue bilang udah bareng aja sama gue"

Dia langsung pasrah tetapi masih saja bibir nya akan mengatakan sesuatu, begitulah yang Rendi lihat di wajah nya.

"Ooh jadi nama lo Alana?, nama lo cantik juga ya,kaya orang nya" yang tanpa Rendi sadari kata itu terlontar dari bibirnya.

Wajah Alana pun pasrah sambil mengalahkan pembicaraan lalu dia bilang sesuatu kepada Rendi.
"Dari tadi lo ngomong mulu, bawel lebih-lebih dari cewek yaa, kapan gue turun dari mobil nya" dengan muka jutek yang Rendi lihat di kaca depan mobilnya.

"Ohh iya, ayo turun" sambil membuka pintu mobil nya dan membuka pintu mobil belakang yang di tempati Alana Sambil mengulurkan tangan Rendi supaya dia megang tangannya.

Tapi apa yang dia lakukan? Dia malah mukul tangan Rendi dan dia bilang
"Apa-apaan sih lo?! Nanti orang ngira kalo kita ada apa gitu" Dengan nada Alana yang sedikit menyentak.

"Emang gue salah ya?" Dengan wajah datar karna Rendi rasa dia gak salah.

Alana langsung menatapnya tajam dan mengalihkan pembicaraannya
"Kapan kita mau sampe kelas kalo lo terus ngomong gini?" ucap Alana jutek.

"Yaudah ayo" sambil berjalan bersama beriringan.

Tbc

Tetep vote dan comment yahh :*
Ohya, maaf ya Joannya di hempasin duluu hehe nanti juga bakalan balik lagi ko :)

Salam kangen.

My Struggle Be The End With DeadlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang