Bab 7: Benci atau suka
Setelah langkahnya sudah ber pas-pasan dengan Aland, Hanin menghentikan kakinya. Tapi Aland tetap berjalan tanpa melihat ke arah Hanin.
Hanin mendesis. "Aland!"
Akhirnya langkah Aland terhenti. Hanin segera mendekati Aland, sehingga kini ia berada di hadapannya.
"Aku mau nanya sesuatu sama kamu."
"Apa?"
"Tapi kamu harus jujur!"
Aland memutar bola matanya malas.
"Kenapa tadi kamu meluk aku?"
Aland terdiam sesaat.
"Gue nolong lo."
Hanin mengerjapkan mata polos. "Bener juga...." Kemudian ia tersadar. "Oke. Aku paham. Kalo gitu jawab pertanyaan kedua aku."
"Gak ada waktu!" sarkas Aland ingin berlalu meninggalkan Hanin.
"Kamu suka sama aku?"
Pertanyaan yang terlontar dari mulut Hanin kali ini berhasil membuat langkah Aland kembali terhenti ditempatnya.
Hanin tersenyum kecil, "Sejak kapan?" tanya Hanin lagi.
Dengan posisi yang masih membelakangi Hanin, Aland memejamkan matanya sesaat. "Gue gak suka sama lo." jawabnya dingin.
"Aku tau kamu boong."
Aland spontan berbalik, "Lo mau gue jujur?" tanya Aland tajam.
Hanin mengangguk yakin.
"Gue benci sama lo."
Kali ini Hanin yang terdiam membeku. Lalu terkekeh polos, "Gak—"
"HANIN!" teriakan itu membuat ucapan Hanin terhenti, tepat itu juga Hanin merasakan sebuah tangan yang merangkul bahunya.
Hanin menoleh ke samping, "Kamu ngapain sih? Lepas gak?!" protes Hanin berusaha melepaskan rangkulan yang ternyata Liam tersebut.
Liam tak menghiraukan, justru makin mengeratkan rangkulannya. "Nanti pulang bareng gue yuk!"
"Gak mau!" ketus Hanin menghempas kasar tangan Liam yang merangkulnya.
Lantas, Hanin langsung menarik tangan Aland meninggalkan Liam yang memandang kepergian mereka kesal. Aland yang tak siap pun terkejut saat Hanin tiba-tiba menariknya.
"Apa-apaan sih lo?!" ronta Aland tapi tak dihiraukan. Baru saja Aland akan menarik kasar tangannya, Hanin sudah lebih dulu melepasnya.
Aland menghela nafasnya kasar, ia memejamkan mata sesaat mencoba menahan rasa kesal yang siap keluar saat ini juga. Di tatapnya tajam cewek yang sedang duduk di bangku bentuk persegi panjang di taman sekolah tersebut, namun respon Hanin justru hanya tersenyum di iringi tatapan polosnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cute Fuckgirl
Teen FictionFUCKGIRL SERIES #2 [ Spin of Fuckgirl Career, bisa dibaca terpisah. ] "Yakin kamu gak akan suka sama aku?" "Gak akan pernah." "Kalau gitu, aku bakal bikin kamu suka sama aku." Fuckgirl tapi polos? Polos tapi toxic? Siapalagi kalau bukan Hanin. Fuckg...