PART IV

275 22 0
                                    

Dear Abby,

Aku punya kabar yang sangat menarik Abby, aku akan tinggal bersamamu ! bukankah ini sungguh menyenangkan ? kita akan meluangkan banyak waktu bersama, ini sangat sempurna.

Biar kujelaskan, aku telah kehabisan uang dan kehilangan pekerjaan, aku masih punya sedikit uang di tabungan, namun telah kugunakan semuanya untuk biaya makan beberapa minggu dan aku tak mampu membayar uang sewa apartemen. mereka sudah memberiku waktu, tapi aku tak dapat melunasinya dan hari ini aku diusir. aku tahu ini mungkin terdengar buruk namun sebenarnya keadaan tak dapat lebih baik lagi, kau ingat pria yang memberiku nomor ruanganmu ? kemungkinan besar dia telah melapor kepolisi, dan dengan begini mereka takkan menemukanku di tempat tinggalku sebelumnya !
kita akan menghabiskan waktu bersama. kau bahagia kan Abby ?
aku juga akan membawa serta seluruh kaset dan foto tentangmu yang kuambil, beserta kameraku tentunya.
kurasa kau harus mengingatkan siapapun pemilik kompleks apartemenmu untuk mempekerjakan staff yang lebih baik, karena aku dengan mudah sekali berhasil menembus keamanan disini.

Aku naik ke ruanganmu dan mengetuk pintunya, tapi tak ada jawaban. jadi aku memutuskan untuk masuk kedalam dengan cara lain.
setelah mengamati rekaman yang kuambil tadi malam, aku melihat ada lubang ventilasi di pojok ruanganmu, kuakui musim panas kali ini memang begitu menyiksa.
aku tahu pasti ada semacam terowongan kecil menuju kesana yang bisa kulewati, setelah mencari beberapa saat, aku menemukan ruangan khusus pegawai di ujung lorong, , dan beruntung ada saluran menuju ventilasimu disana, aku merangkak masuk menuju ke ruanganmu, sangat sempit memang, hingga aku sulit bergerak, tapi aku berhasil sampai. aku senang sekali kerja kerasku akhirnya terbayar.

Aku tidak melihatmu didalam dan lampu-lampu diruanganmu tidak menyala. kurasa kau sedang pergi, tapi aku tetap sabar menunggu. aku memperhatikan seluruh bagian ruanganmu, setiap detailnya yang rumit. aroma tubuhmu menyelimutiku saat aku meringkuk disana, memang aku sudah pernah menciumnya dua kali saat kau datang ke toko, tapi tak pernah sekuat ini, aku merasa begitu bergairah Abby.
aku membungkuk di dalam sana selama beberapa jam, aku telah melatih diriku untuk bersabar, aku mampu duduk diam begitu lama tanpa bergerak sedikitpun. tak akan ada yang menyadari keberadaanku.

ketika akhirnya kau pulang kerumah, senyum lebar kurasakan diwajahku saat kau membuka pintu depan, aku melihatmu sayang, tapi kau tidak melihatku, penerangan diruanganmu sepertinya dibuat menjauh dari lubang ventilasi, , kau tak dapat melihatku kecuali dari jarak beberapa inci. aku berusaha menahan rasa senangku, namun aku tak sengaja mendengus, aku mencoba menutupinya... tapi itu sulit sekali. kau tiba-tiba menoleh kesini, aku tetap diam.
beruntung bagiku setelah beberapa saat kau kehilangan rasa penasaran. ini adalah tempat yang sangat sempurna, aku tahu kadang aku membuatmu merasa was-was, kulihat kau beberapa kali menoleh ke lubang ventilasi. orang-orang sepertinya punya insting kuat saat mereka sedang diawasi, itu bisa membuat mereka panik.
jangan berpura-pura Abby, aku tahu kau belum tidur, ketika rasa takut begitu mendera tidur pun seakan menjadi hal yang mustahil. lagi pula mengapa kau takut ? ini hanya aku, aku tidak menakut-nakutimu. kau juga cinta padaku kan ? kau tahu aku cinta padamu.
aku sungguh bersemangat menjalani hari-hari berikutnya denganmu Abby. Oh ya, jangan lupa balas suratku jika kau sempat.

Love, Jay.

DEAR ABBYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang