PART VI

257 20 0
                                    

Dear Abby,

Aku menghabiskan waktuku siang ini mempersiapkan kejutan untukmu saat kau bekerja, kau pasti sangat senang Abby. aku sudah berusaha keras untuk ini kau tahu ? beberapa jam aku menyelesaikannya hingga ke sentuhan terakhir, dan kupikir ini sudah siap untuk kau lihat.

kau pulang sekitar jam 8.30 malam lagi hari ini, kemudian segera menyadari surat-suratku diatas meja tak berapa lama. aku terkikih sedikit saat melihatmu membacanya, penasaran dengan bagaimana reaksimu nanti, kau sungguh membuatku terhibur dengan melihat seluruh perubahan ekspresi diwajahmu, kau tampak bingung pada awalnya, lalu terkejut dan ketakutan. kau mulai gemetaran dan kulihat kau menangis. apa yang terjadi Abby ? kau tidak suka padaku ? mengapa kau menangis ? bukankah kau cinta padaku ?
BUKANKAH KAU CINTA PADAKU ABBY ?
semua tampak buram setelahnya, kau melihat kearah lemari sambil terus terisak-isak.
kupikir kau masih ragu untuk membukanya atau tidak.
beberapa saat kemudian kau limbung dan jatuh terduduk, airmata masih membasahi wajahmu, aku tahu kau mencoba mengatakan sesuatu, apapun itu. namun seakan lumpuh dalam ketakutan.
setelah sekitar 10 menit, kulihat kau memeriksa kolong tempat tidur, saluran ventilasi, dan dimana pun kau pikir aku mungkin berada, kau belum paham juga Abby ? aku jauh lebih pintar dari yang kau kira. aku tahu kau pasti memeriksa seluruh tempat-tempat tersebut. tapi aku sudah menemukan tempat yang lebih baik tak lama setelah aku membereskan kejutan untukmu. kau tak akan menemukanku disini, tak akan ada yang bisa. ini hebat kan? aku dapat mengawasimu selamanya dan tak ada yang bisa kau atau orang lain lakukan untuk merubahnya.
kau masih belum menemukan hadiah dariku untukmu Abby, dan kurasa kau masih memikirkannya. aku melihatmu menoleh lagi kearah lemari, aku tahu kau sangat penasaran dan ingin membukanya namun gugup pada saat bersamaan. apa yang ada didalam sana ? apa yang akan kau temukan ?
ini tak mungkin berlangsung selamanya, kau dan aku tahu itu.

Aku mulai memperhatikanmu berjalan pelan menuju lemarimu, meraih gagangnya dan menggenggamnya erat. tiba-tiba kau membukanya paksa dan mendongak kedalam, ada album foto disitu, tentang aku dan kau. aku melihatmu membolak-balik halamannya, aku memotret kita berdua saat kau tidak menyadarinya, foto saat kau tidur, saat bekerja di depan komputermu, semua kukumpulkan disitu. beserta helai-helai rambutmu tersebar didalamnya. fotomu dengan si pecundang itu kuletakkan dipaling belakang, tentu aku sudah lebih dulu merobek bagian wajahnya. aku sungguh membenci pria itu, aku akan memburunya dan membuatnya menderita jika saja aku mengenalnya. kau mengerti Abby ? tidak ada, TIDAK ADA SEORANG PUN yang boleh memilikimu selain aku. kau dan aku diciptakan untuk satu sama lain. aku tahu pasti.

Aku masih melihatmu tersedu, kemudian kau bangkit dan berlari keluar dari apartemenmu, tak lama kau kembali dan membawa beberapa orang polisi bersamamu.
aku sangat kaget, apa kau tidak suka hadiah dariku Abby ? kenapa kau membawa orang-orang ini ke ruangan kita ? mereka tidak akan menemukan dimana tempatku saat ini berada, namun jika berhasil, mereka akan menghancurkan segalanya, semua yang telah kuperjuangkan beberapa minggu terakhir ini akan sia-sia. kau tentu tak ingin hal ini terjadi kan Abby ?
aku begitu kelelahan hari ini, tapi tidak dengan cintaku padamu.
aku butuh tidur, selamat malam Abby.

Love, Jay.

DEAR ABBYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang