Prit.....Prit
Suara priwit satpam sekolah sudah terdengar pertanda bahwa gerbang akan segera ditutup. Aku bergegas turun dari mobil dan berlari, namun sepertinya hari ini adalah hari yang sial untuk ku, saat aku berlari kaki ku tersandung batu, aku jatuh tapi orang-orang bukan nya membantu malah terus berlari. Aku segera bangun dan lanjut berlari tapi lagi-lagi aku sial gerbang sudah keburu ditutup. Aku memaksa pak satpam agar mau membukakan gerbang, tetapi pria paruhbaya itu bersikukuh tidak mau membuka.
"Pak, ayolah buka gerbang nya saya baru juga telat berapa detik." ucapku dengan wajah sedikit memelas.
"Duh, gak bisa neng diperaturan sekolah telat satu detikpun tetap saja dianggap telat neng." ucapnya.
"Saya janji deh besok-besok gak bakal telat lagi." ucapku lagi."Gak bis-" ucapan Pak Kus terpotong.
"Pak buka aja gerbang nya, nanti kalo mama marah saya yang tanggung." ucap Kevin Abianca, atau biasa dipanggil Kevin. Dia adalah anak dari sang pemilik sekolah ini, Ibu nya adalah ketua yauasan SMA Darma Pelita jadi tidak salah kalau Pak Kus langsung mengikuti perintah nya.
Aku terdiam mendengar perkataan kevin dan berfikir "Segampang itu Pak Kus bukain gerbang?gue dari tadi masang muka melas aja gak dibukain."
"Lo mau tetep diem disini?kalo gitu gue suruh Pak Kus buat tutup lagi gerbang nya." ucapan nya membuyarkan fikiran ku.
"Eh? Ya masuk lah Mas masa diem disini." ucapku cuek.
"Oh ya, by the way mkasih." lanjutku singkat dan Kevin hanya balas dengan gumaman.Kemudian tanpa ba-bi-bu-be-bo aku langsung bergegas lari menuju kelas ku di lantai 2, pasti ke-dua temanku sudah menunggu kedatanganku. Ah yaa namaku Natasha Alvira atau biasa dipanggil Sasa, aku kelas 2 SMA aku juga memiliki 2 teman yaitu Leoni Atmaja dan Audina Priskilla. Aku sudah bersahabat hampir 5 tahun dengan mereka, tepat nya sejak kami duduk dibangku kelas 1 SMP.
Baru saja aku menginjakan kaki tepat di depan pintu kelas 2 IPA 6, suara teriakan Leoni sudah terdengar.
"Sasa kenapa lo baru dateng sih?" ucapnya."Iya sa, kita kan mau liat PR MTK punya lo." tambah Audina.
"Yaelah lo bedua gatau ajaa gue pagi-pagi udah sial. Untung tadi Kevin tolongin gue, kalo gak sekarang gue udah di jalan mau balik kali." jawabku.
"KEVIN???"ucap mereka bersamaan. "Lo ditolongin apaan sama dia?" tanya audina.
"Ya lo kan pada tau kalo nyokapnya ketua yayasan Darma Pelita jadi tadi gerbang udah ditutup, gue udah mohon banget sama Pak Kus biar gerbang dibuka tapi tetep aja gak dibukain."
"trus??" tanya Leoni.
"Ya trus Kevin dateng dan cuma bilang Pak buka aja gerbangnya, ehh Pak Kus langsung bukain, dasar aja si Kevin mau pamer ke gue" ucapku.
"Yaampun sa dia kan udah baik mau nolongin" Ucap Audina.
"Ah yaudah lah ya serah" timpalku.
Obrolan kami terputus karena Bu Evi guru Matematika yang lumayan sadis sudah masuk kelas.
"Untung gue sama Dina tadi liat pekerjaan nya Nabila, kalo gak udah dijemur di lapangan kali gue sama Dina, lo sih pakek telat segala" ucap Leoni pelan.
"Ya lo bedua juga kenapa gak ngerjain di rumah sih??" ucapku geregat.
"Yaelah Sa kaya gak tau gue sama Dina aja hehe" jawabnya santai.
"Ya anak-anak kumpulkan dibarisan paling depan pekerjaan kalian!" perintah Bu Evi. Tanpa banyak kata-kata murid 2 IPA 6 langsung mengikuti perintah Bu Evi.
Baru belajar sekitar setengah jam Bu Evi terpaksa harus pergi karena urusan mendadak. Kesenangan tersendiri bagi anak-anak SMA, lagi malas-malas nya belajar tiba-tiba sang guru izin karena urusan pribadi yang mendadak.
"Yah buu, saya lagi seneng-seneng nya belajar, eh ibu malah pergi" ucap Billy dengan nada sedih yang dibuat-buat.
"Udah deh Bill gak usah acting gitu" ucap Leoni yang tau persis bagaimana sifat Billy aslinya, karena Billy sebenarnya adalah murid yang bisa dibilang paling nakal di kelas ku, boro-boro mau belajar bawa buku pelajaran aja udah syukur Allhamdulilah deh. Karena Billy emang gapernah bawa buku pelajaran lengkap alasan nya sih berat-beratin tas aja.
"Baik anak-anak ibu, harus pergi sekarang, kalian lanjutkan saja belajar sendiri dan jangan berisik" ucap Bu Evi sambil berjalan meninggalkan kelas."Din anterin gue ke toilet yuk, kebelet nih" pintaku pada Audina.
"Yaudah yukk" jawabnya.
"Gue ikut dehh Sa" ucap Leoni.
Aku terburu-buru saat keluar kelas karena memang aku sudah tidak tahan. Saat aku keluar dari pintu kelas, lagi-lagi aku sial, aku menabrak seseorang sampai-sampai aku jatuh, ketika aku ingin berdiri ada sebuah tangan yang hendak menolongku, namun aku menghiraukan tangan dari lelaki yang ingin menolongku.
"Lo kalo jalan hati-hati kenapa sih Kev??" ucapku kesal, ternyata lelaki yang ku tabrak adalah Kevin.
"Lah lo yang keluar kelas ga hati-hati Sasa, trus lo nyalahin gue?" jawab nya santai.
"Lo tuh ya!!" ucapku gemas.
"Kenapa Sasa kecil?" jawab nya tepat didepan wajahku, membuat detak jantungku yang entah mengapa menjadi lebih cepat dari biasa nya.
-------------------------------
Hai, maap klo cerita nya gak jelas, this is my first story soalnya😂😂 maap klo byk typo. makasii yang udah mau baca, jgn lupa vomment yaa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unconditional Boyfriend
Teen Fiction[Natasha Alvira-Kevin Abianca] Kevin pria berperawakan Arab-Indonesia itu mencintai seorang gadis bernama Natasha, gadis yang benar-benar membencinya. Namun, Kevin tidak pantang menyerah walaupun dia tahu bahwa Natasha yang dicintai nya, menyukai pr...