Mata Natasha terbuka perlahan, hingga lama-kelamaan penglihatan nya yang buram kini menjadi jelas. Dia dikejutkan dengan sosok Kevin yang duduk dikursi samping ranjang tempat nya berbaring, pria itu terlihat panik. Natasha sontak menarik tubuhnya menjauh agar memiliki jarak dengan pria aneh itu."L-lo ngapain?"
"Kepala lo masih sakit?" tanya Kevin yang mengacuhkan pertanyaan Natasha.
"Gue tanya, lo ngapain?" Natasha mengulang pertanyaan yang tidak dijawab oleh Kevin.
"Gue juga tanya, kepala lo masih sakit?" tanya kevin yang membuat Natasha semakin kesal.
"Lo tuh ya!!"
"Kenapa harus lo yang nungguin gue disini?" tambah Natasha."Lo gak lupa kan kalo nyokap gue Ketua Yayasan?"
"Trus apa hubungan nya?" tanya Natasha dengan memutar bola mata nya.
"Apa karena kepala lo kepentok batu jadi lo lupa kalo gue bebas keluar masuk kelas pas jam pelajaran?"
"Kenapa gak Leoni, Audina atau Dion?" tanya Natasha sedikit memicingkan matanya.
"Ya mereka belajar lah Nat, lagian lo kenapa gak mau banget kalo gue yang nungguin sih? cowok keren gini kok ditolak." ucap Kevin dengan menangkat kedua alia nya.
Natasha memajukan tubuh nya mendekat kearah Kevin. "Karena gue gak suka sama cowok sombong dan suka pamer kaya lo. Dan yang pasti lo gak ada keren-keren nya." ucap Natasha berniat bangkit dari ranjang UKS dan ingin kembali ke kelas.
Kevin hanya diam mendengar ucapan yang dilontarkan oleh Natasha dan segera menahan nya agar tidak bangun dari ranjang.
"Eh lo gak boleh kemana-mana dulu, kepala lo itu pasti masih sakit. Liat tuh benjol yang ada dijidat lo aja belum kempes."
Natasha kaget mendengar ucapan Kevin, Benjol? batin nya. Dia buru-buru merogoh saku baju seragamnya dan mengambil ponsel nya untuk berkaca, apakah benar ada bejolan di keningnya."AAAAKKKKK! JIDAT GUE!!"
"Santai aja kali Nat, tetep cantik kok walaupun jidat lo kaya gitu" ucap Kevin tersenyum halus. Ntah apa maksud ucapan nya, mungkin hanya ingin menghibur Natasha yang masih syok melihat ada benjolan lumayan besar yang bertengger di keningnya.
"Emang gue cantik dari lahir" ucap nya percaya diri.
Setelah hening untuk beberapa saat, pintu UKS terbuka dan menampakan wajah panik Dion.
"Saa, lo gapapa?masih sakit? sorry gue gak bisa nungguin lo di sini, gue ada ulangan tadi."
"Iya gapapa Yon, lagian gue di sini gak sendiri kok dari tadi. Ada Kevin yang nungguin."
Dion menatap Kevin "Makasih udah nungguin Sasa, sekarang lo udah boleh pergi kok." ucap Dion dengan nada mengusir Kevin secara halus.
"Gak perlu bilang makasih, dan satu hal lagi lo gak ada hak buat nyuruh gue pergi dari sini."
Baru Dion ingin menjawab pertanyaan nya, Natasha lebih dulu mengeluarkan suara "Udah Yon, kalo dia gak mau pergi kita aja yang pergi, gue juga gak betah lama-lama di sini."
"Gak!! lo masih harus istirahat di sini. Oke oke gue yang pergi." ucap Kevin langsung keluar dari ruang UKS.
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
Unconditional Boyfriend
Teen Fiction[Natasha Alvira-Kevin Abianca] Kevin pria berperawakan Arab-Indonesia itu mencintai seorang gadis bernama Natasha, gadis yang benar-benar membencinya. Namun, Kevin tidak pantang menyerah walaupun dia tahu bahwa Natasha yang dicintai nya, menyukai pr...