"T-Tunggu dulu sayang. Kenapa kau mau menjadikan anak manusia ini menjadi anak angkat kita? Apa alasannya?"
Mendengar kata-kata itu dari suaminya, si Ratu Iblis pun menoleh dan tersenyum penuh arti kepada sang suaminya.
"Ah tidak apa-apa kan? Bukankah menarik punya anak manusia?"
"Aku tahu itu tapi jika begitu, berarti dia bukan asli keturunan kita. Apalagi dia manusia, aku jadi tidak habis pikir bagaimana reaksi masyarakat kita nanti."
"Sudahlah. Abaikan saja mereka dan kau tahu kan apa yang kuinginkan dari dulu?"
Sambil mengatakan itu, tiba-tiba wanita itu memelukku dan membenamkan kepalaku kedalam belahan dadanya yang begitu besar! Besarnya lumayan dan apalagi dia seorang wanita cantik, meskipun ada dua tanduk di kepalanya dan juga suaminya.
Ya. Kedua tanduk itu adalah benda yang wajar karena mereka berdua adalah iblis. Tidak-tidak, lebih tepatnya Raja dan Ratu Iblis. Pemimpin dunia iblis dan juga para iblis.
Sang suami menghela nafas mendengar itu dan seketika memasang raut wajah jengkel sambil melirik sebentar ke arahku.
Ah. Sepertinya dia iri lagi. Ehehehe.
Kucoba membuat senyuman mengejek kepadanya dan ternyata itu berhasil! Kugesekkan kepalaku di belahan dadanya itu sambil berpura-pura menangis.
"Huhuhuhu. Ibu, tatapan ayah menyeramkan. S-Sepertinya ayah marah padaku, uhuhuhuhu."
Kulirik sejenak dan kulihat kalau ibu menatap ayah dengan tatapan tajam. Raut wajah marah terlihat dan auranya terpancar dengan jelas dari situ. Ayah hanya bisa panik dan ketakutan ketika mendengar kata-kata ibu itu.
"Sayang. Lihat apa yang kau perbuat! Anak kita ini ketakutan tahu karenamu. Cup-cup-cup. Maafkan ayahmu ya dan ibu senang kau sudah memanggilku dengan panggilan ibu."
Aku masih saja pura-pura menangis dan entah kenapa ketika melihat ibu tersenyum, membuatku merasa tenang dan senyumannya begitu hangat bagiku.
GREP!
Eh. K-Kepalaku..! S-Sakit!
Tiba-tiba kepalaku merasa sakit dan merasa seperti digenggam oleh sesuatu. Kucoba memeriksa apa yang menggenggam kepalaku dan ternyata itu adalah ayah angkatku, si Raja Iblis!
"Sakit-sakit-sakit! K-Kepalaku sakit, ayah!"
"Berisik. Ayah-ayah apanya? Kau itu manusia dan bukan anak kandung kami, jadi tak pantas memanggil kami dengan panggilan ayah, ibu!"
G-Guh. Benar juga tapi mau bagaimana lagi? Saat si Ratu Iblis atau ibu mengatakan ingin mengadopsiku, mau tak mau aku harus memanggil kalian berdua dengan panggilan ayah dan ibu.
Habisnya aku juga merasa senang serta bersemangat ketika mengetahui kalau seorang penguasa iblis atau tepatnya istri dari Raja Iblis mengadopsiku menjadi anak dari mereka.
ZUUUUUUNG!
Tiba-tiba aku merasakan hawa atau aura yang tidak mengenakkan didepanku. Kulihat itu adalah aura dari ibu angkatku sekarang ini, si Ratu Iblis. Tubuhku bergemetar karena ketakutan dan keringat dingin menetes perlahan dari pelipisku.
"Sayang... sudah kubilang bukan? Mulai hari ini dan detik ini, anak ini adalah anak kita. Dia adalah anak angkat kita, paham?"
Kaget. Itulah ekspresi yang aku dan si Raja Iblis itu pasang ketika mendengar kata-kata dari wanita ini, si Ratu Iblis.
Dengan agak panik dan tergagap, si Raja Iblis pun mengatakan protesnya lagi.
"P-Pokoknya aku tidak setuju. Kenapa kau bersikeras mau mengadopsi anak ini menjadi anak kita? Apa yang membuatmu melakukan hal itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ore wa Maou no Musuko da!
AventuraPenyimpangan Dimensi, sebuah fenomena atau peristiwa aneh yang tiba-tiba muncul di seluruh bagian dunia. Fenomena ini terus muncul setiap harinya dan memunculkan hal-hal seperti monster atau makhluk mitos lainnya. Lama kelamaan, orang-orang di ber...