Prolog

664 45 77
                                    

Akar langit mendegam-degam. Kesenyapan malam terpecah sudah. Riuh itu merobek kedamaian, membakar habis kebahagiaan.

Api berkobar hebat, hingga suaranya yang laksana ranting patah bertubi-tubi terdengar jelas di telinga. Pepohonan meliuk gelisah. Hewan-hewan tersedu dalam ketidaktahuan.

Seorang laki-laki belasan tahun menerobos pekat. Kakinya berderap cepat, menimbulkan suara ketukan di tanah. Sesekali diayunkannya pedang yang ia pegang erat di telapak tangan. Sebisa mungkin ia menghindari kejaran para pembantai yang amat menginginkan dirinya.

Si lelaki berhenti di depan sebuah bangunan, lantas menyembunyikan diri di dalamnya. Melalui kaca jendela, ditengoknya lagi pemandangan kacau yang tertangkap oleh manik hijaunya. Zeologe, tempat itu, sungguh porak poranda. 

Waktu tak mengizinkannya berlama-lama. Ia berjalan menuju salah satu rak, hendak mencari sesuatu.  Setelah mendapatkan apa yang ia mau--sebuah buku, lekaslah ia merapalkan sesuatu. Beberapa detik kemudian, pendar kebiruan muncul. Lelaki itu pun memejamkan mata.

Para Keturunan Campuran itu harus dititipkan di tempat yang baru saja direncanakan lelaki itu. Sementara ia akan bertransformasi sampai waktunya habis, sampai ada yang menemukannya. Hanya itu jalannya.

Ia mengharapkan satu hal; Zeologe akan berada di tangan yang tepat, dan alam manusia bisa diselamatkan.

[Revisi 1] 1 September 2017
[Revisi 2] 2 Juni 2018
Versi pertama: Oktober 2016

Zeologe [On Hold]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang