Perpisahan

277 13 2
                                    

AUTHOR POV

Adisutjipto International Airport

Minggu pagi dipertengahan juni terlihat Rekha sedang menuntun kopernya memasuki area bandara dengan wajah tertunduk lesuh serta mata sembab.

Yah tepat hari ini Rekha harus menuruti keinginan ayahnya untuk melanjutkan study nya ke jenjang Sekolah Menengah atas, ke kota tempat ayah dan kaka nya pernah melanjutkan sekolah mereka disana. Mau tidak mau Rekha harus menurutinya karena demi kebaikan mereka bersama. Keputusan ini diambil karena kejadian beberapa waktu lalu ketika kedua orng tuanya mendengar bahwa Reina mencintai kaka kandungnya sendri yang tidak lain adalah Rekha

-Flashback On-

Terlihat satu keluarga sedang berkumpul diruang tengah untuk membahas masalah yang terbilang serius. Dipagi hari yang biasanya selalu terlihat keceriaan, kini berubah menjdi suasana yang begitu menegangkan.
Hari ini Andrean berniat akan menyidang kedua putrinya mengenai masalah yang tidak sengaja ia dengar kemarin malam dikamar salah satu putrinya.

Semua masih diam hingga beberapa saat, dengan Rekha dan Reina yang menundukkan wajah nya karena takut dengan apa yang akan mereka hadapi nanti. Karena mereka tau ayah mereka pasti akan sangat murka saat ini.

"Langsung saja kita keinti permasalahan yang sebenernya ingin kita bahas disini. Papa gamau berteleh-teleh." Andrean membuka pembicaraan dengan mata menatap ke kedua putrinya.

"Apa benar semua yang papa dengar kemarin malam di kamar kaka kamu Reina?!!" Sambung nya dengan nada sedikit meninggi.

"Ma-maaf pah" jawab Reina dengan nada gugup dan terbata, ia semakin menundukan wajahnya, takut.

Silvi yang berada disamping suaminya andrean sudah tidak sanggup menahan air matanya lagi, ia menangis mengetahui salah satu putri nya sperti ini.
Andrean menggebrak meja dan langsung berdiri menahan amarahnya mendengar hal tersebut, ia menatap tajam kepada Reina.

"Baik, mama dan papa sudah membicarakan ini semalam." Ia memberi jeda dalam ucapannya sembari mengontrol emosinya
"Papa tidak akan mengajak kamu juga untuk bersekolah di Jakarta Rekha, Papa akan mengirim kamu ke Semarang, dan akan Papa titipkan kamu sama om Firman."

"Ta-ta-tapi pa" Rekha memberanikan diri menatap papanya

"Tidak ada tapi-tapian Rekha! Lebih baik mulai sekarang kamu persiapkan diri kamu untuk pergi ke Semarang 2minggu lagi!" Andrean berkata dengan tegas dan langsung berlalu meninggalkan ruang tengah tanpa menghiraukan suara panggilan Rekha.

"Mama Rekha gamau mah ke Semarang, Rekha mau ke Jakarta aja bareng-bareng sama kalian, Rekha juga udah janji bakal ngelanjutin sekolah disana barang Vanya mah" ujar Rekha ke pada mamanya dengan terisak.

"Maaf sayang mama gabisa berbuat apa-apa, ini demi kebaikan kamu, Reina dan kita semua. Papa gamau cinta Reina ke kamu semakin besar. Makanya papa ngelakuin ini semua sayang" Silvi mencoba memberi pengertian kepada putrinya.

Reina yang sedari tadi diam tertunduk di sofa, langsung berdiri dan berlari dengan tangis memasuki kamarnya, ia tidak menyangka karena kesalahannya kaka yang ia cintai harus dipindahkan jauh dari dia dan keluarganya.

=============

Sore ini Rekha sudah berada di kamar Vanya ia berniat untuk memberi tahu Vanya tentang apa yang terjadi kemarin pagi dirumahnya. Ia tidak ingin Vanya tau ini semua dari orng lain, bukan dari dirinya.

"Kamu mau ngomong apa sih Re?, udah stengah jam kamu disini dan cuma diem aja" Vanya memulai berbicara dengan nada lembut dan satu tangan menyentuh pundak Rekha karena ia melihat keanehan disini, Rekha yang datang dengan mata sembab dan bilang ingin berbicara padanya, namun sudah stngh jam ia dikamar Vanya hanya diam saja.

Only You, Bae.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang