CP×06 - Misteri Alang-Alang

2.9K 51 10
                                    

Ini cerita agak horor yang saya akan ceritakan disini, karena saya yang menceritakan, maka saya akan memberinya judul "Misteri Alang-alang"

Percaya atau tidak, itu terserah anda. Namun, saya tidak memaksa anda untuk percaya dengan saya. Ok, ini adalah cerita yang diceritakan oleh nenek saya sendiri. Cerita ini dialami oleh nenek saya. Tempat kejadiannya Kalimantan, Samarinda Seberang, Kec. Loa Janan, Desa Batuah, KM 25 Dalam, tepatnya di kebun jeruk milik nenek saya, pada tahun 2013 silam.

Siang itu, nenek saya sedang keluar hanya sekedar untuk mencari udara segar, sekaligus melihat kebun jeruknya yang tengah berbuah, karena maraknya pencurian jeruk yang masih belum matang oleh anak-anak tetangga.
Setelah puas berjalan-jalan menyusuri kebun jeruknya, ia pun pergi menuju sumur tua yang biasanya dipakai untuk mandi, menyiram sayur-sayuran, mencuci, dll. Jalan menuju sumur tua itu tak lain melewati kebun yang penuh dengan alang-alang, kebun itu sendiri milik Om Pande, tetanggaku sewaktu masih tinggal di samarinda.

Nenekku berjalan melewati kebun itu, kemudian ia melihat om Pande yang sedang memangkas alang-alang dibawah terik matahari yang menyengat. Kegiatan warga desa yang sedang memangkas disebut 'Mabbele'. Nenekku berkata bahwa ia melihat dengan jelas om Pande memangkas alang-alang memakai celana pendek, sepatu boot, topi jerami, dan tidak memakai baju.
Nafasnya tersengal-sengal akibat kelelahan, dan keringatnya bercucuran. Melihat itu, nenekku tidak menyapanya dan terus berjalan, karena jika ia menyapanya, ia hanya mengganggu pekerjaan orang lain. Nenekku masih melihat om Pande memangkas alang-alang itu, dan sudah hampir setengah kebun alang-alang itu terpangkas.

Namun pada saat nenekku pulang dari sumur, dia melewati kebun itu lagi, namun dia melihat keanehan, alang-alang yang sudah terpangkas sebelumnya masih utuh, seakan alang-alang itu tidak pernah disentuh oleh sabit. Tidak ada juga bekas kaki disana, jika ada orang yang masuk kekebun itu, secara otomatis sebagian alang-alang akan terinjak, namun jejak itu sama sekali tidak ada. Intinya alang-alang itu masih utuh.

Nenekku bergumam dalam hatinya "Jika alang-alang ini utuh, lalu yang kulihat tadi siapa yang memangkas alang-alang?" Nenekku segera menuju rumah om Pande, namun belum sampai kerumah om Pande, nenekku bertemu dengannya di jalan.

"Kamu tadi yang memangkas alang-alang di kebunmu yang dekat sumur, nak?" Tanya nenekku.

"Tidak nek, saya baru bangun dari rumah, ini baru mau menuju kebun" om Pande menjawab.

"Jadi, kamu tidak pernah kekebun?"

"Tidak pernah nek, tadi saya tidur siang dari jam 12"

"Tadi saya lihat kamu memangkas alang-alang di kebunmu"

"Astaga, itu bukan saya nek"

"Betul?"

"Iya nek, nenek menegur orang itu?"

"Tidak"

"Untung saja nenek tidak menegur orang itu, saya tidak tau apa yang apa terjadi jika nenek menegur 'orang lain' itu, nek"

Nenekku bercerita ketika ia datang berkunjung ke palu, saat bulan Ramadhan, karena saya dan nenekku sering sekali berbagi cerita satu sama lain, jadi sebelum tidur pasti nenekku bercerita tentang di desa sana dengan sangat detail. Dan nenekku tidak pernah sekalipun berbohong jika itu soal cerita yang dialaminya.

Source : nenek author.

Creepy Pasta [Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang