dua

29.7K 1.9K 17
                                    

Vote dan komentarnya....

Selamat membaca!!!¹

Sesosok gadis tomboy sedang berusaha mengangkat roknya untuk melompati pagar. Sedangkan gadis lainnya menatapnya dengan khawatir. Gadis yang ingin melompat itu bernama Cia, sedangkan wanita yang menatapnya khawatir itu adalah Vio. Keduanya sekarang ini telah memasuki bangku SMA. Bahkan mereka saat ini duduk di kelas tiga SMA.

"Ci, kalau ketahuan nyokap lo kita bisa mampus!" ucap Vio menolak uluran tangan Cia.

"Lo norak banget sih Vi, hidup itu jangan lurus aja. Kalau lurus aja bisa nabrak lo!" kesal Cia.

"Kayaknya gue nggak jadi bolos Ci. Pagarnya tinggi banget" ucap Vio menatap tembok pagar yang cukup tinggi.

"Cepatan Vi, gue ada janji nih di bengkel sama teman-teman gue. Sekarang lo pijak tuh tembok yang bolong nanti dari atas gue tarik lo!" perintah Cia.

"Kalau gue jatuh gimana Ci?" ucap Vio takut. Ia menggelengkan kepalanya tapi tatapan tajam Cia membuatnya kesal.

"Lo sama Kakak gue aja nggak takut. Masa manjat tembok gini aja lo keok, gimana mau manjat Kak Devan lo!" kesal Cia.

Mendengar ucapan Cia membuat Vio terkejut "Gila lo Ci, omongan lo kotor banget"kesal Vio.

"Cepatan goblok sebelum Raffa kemari dan ngaduin kita bego!" kesal Cia.

Vio mengikuti intruksi Cia dan naik ke pijakan yang telah digempur Cia dengan teman-temannya agar mereka bisa bolos. "Cia gue takut" ucap Vio memejamkan matanya.

"Kalau lo nutup mata kayak gitu lo bisa jatuh bego!" kesal Cia.

"Cia lo yang bego gue nggak. Ingat Ci gue ini juara kelas" ucap Vio mencoba membuka matanya lalu menutupnya kembali.

"Persetan dengan juara kelas kalau naik tembok aja lo mau nangis kayak gini. Jadi cewek itu harus Wrong...". ucap Cia.

"What? Apa tuh? Strong Ci yang benar strong" jelas Vio.

"Mau wrong, strong, serong yang penting ada rongnya. Gue turun dan gue janji, gue bakal nangkap lo. Lagian sesama bego jangan sok ngajarin!" ucap Cia.

Vio menganggukkan kepalanya dan Cia segera melompat turun dari tembok. Cia mendarat dengan mulus dengan berjongkok.

"Sekarang giliran lo Vi!" ucap Cia berdiri dan bersiap menangkap tubuh Vio.

Sambil menutup mata Vio pun akhirnya melompat Brakk...pendaratan yang cukup menyakitkan hingga ia terduduk dan pantanya menyetuh tanah "katanya lo bakalan nangkap gue?" kesal Vio.

"Mau aja dibohongin. Kalau gue nangkap lo tangan gue bisa patah Vi" ucap Cia tertawa memperlihatkan semua gigi putihnya.

Cia melangkahkan kakinya dan diikuti Vio. "Kita mau kemana nih?" tanya Vio.

"Mau ke bengkel, lo ikut gue aja ya!" ajak Cia.

"Nggak gue mau ke tempat agensi gue" ucap Vio.

Saat ini Vio telah menjadi seorang model yang cukup terkenal. Wajahnya bahkan menghiasi majalah-majalah remaja. Vio bahkan sempat ditawarkan bermain sinetron, tapi ia menolak karena prioritas utamanya adalah menjaga Devan agar tidak dimiliki wanita lain.

"Kalau Raffa ngadu sama Mama gimana?" tanya Vio khawatir.

"Gue hajar si Raffa" ucap Cia menyunggingkan senyumannya.

Raffa merupakan sahabat keduanya, laki-laki tampan ini adalah seorang ketua osis yang sangat dihormati di SMA mereka. Persahabatan ketiganya bahkan diketahui oleh seluruh penghuni sekolah.

"Ci, kasihan kalau wajah Raffa bonyok nanti dia nggak cakep lagi Ci" jelas Vio membayangkan wajah Raffa bonyok akibat ilmu bela diri Cia yang lebih tangguh dari Raffa.

"Lo sebenarnya naksir Kakak gue apa si Raffa sih?" kesal Cia.

"Hehehe...Kak Devan itu nomor satu dihati gue hehehe". Kekeh Vio.

"Gue pergi, lo naik taksi aja. Hati-hati kena jambret Vi. Lo itu cewek lemah untung aja cantik kalau nggak kasihan sekali hidup lo!" ejek Cia.

"Dasar kampret lo ci!" kesal Vio.

"Dadadada.." ucap Cia menaiki motornya yang telah ia titip dikantor pemerintah yang berada tepat disebelah sekolahnya. Cia segera memacu kendaraanya dengan kecepatan tinggi.

Vio menggelengkan kepalanya melihat kepergian Cia. Ia kemudian melangkahkan kakinya mencari taksi yang biasanya mangkal tidak jauh dari sekolahnya. Vio akhirnya menemukan taksi yang kosong dan ia meminta taksi agar segera mengantarnya ke agensinya.

Vio menatap gedung tinggi yang ada dihadapanya. Ia memang sengaja masuk ke agensi yang sebenarnya milik Devan. Tadinya Vio sama sekali tidak berniat masuk ke agensi ini, tapi menurut penyelidikannya, Devan memiliki saham di perusahaan ini.

Vio masuk kedalam kantor dan bertemu beberapa Artis dan Aktor yang sedang berbincang. Seorang laki-laki kemayu mendekati Vio. "Yey tumben cin, jam sekolah ada disini?" tanya Yanti yang sebenarnya bernama Yanto.

"Lagi males sekolah" ucap Vio. Ia duduk disofa sambil membaca majalah yang ada diatas meja.

"Yey...ditawarin main Film sama rumah produksi ramah tamah. Yey nggak mau?" ucap Yanti sambil mengelus rambut panjang Vio. Tiba-tiba pendengar Vio menangkap nama seseorang yang sedang dibicarakan ketiga wanita yang duduk tidak jauh darinya..

"Gue semalam nembak Devan dan Doi mau jalan sama gue".

"Gila lo Ras, si Devan itu tangkapan besar itu, mana kaya tampan dan bokapnya itu jendral lo" ucap wanita yang memakai pakaian yang sangat minim.

"Gue nggak bakalan lepasin dia!" ucap Rasti sambil tersenyum angkuh.

Rasti adalah salah satu model majalah dewasa yang cukup terkenal. Memiliki tubuh yang sangat sexy dan wajah yang cantik membuatnya mudah untuk memikat laki-laki yang menjadi incarannya.

Ini nggak bisa dibiarin wanita itu tidak boleh mengambil Kak Devan dariku.

"Yan, lo mau uang tambahan nggak dari gue?" tanya Vio.

Yanti menatap Vio dengan wajah bingung "Maksud yey?".

"Asal lo tahu Ras, gue lebih kaya dari pemilik rumah produksi ini" jujur Vio.

"Yey serius?" tanya.

"Iya, gue nggak bohong. Tapi jika lo mau memberikan suatu informasi buat gue dan kalau lo mau jadi asisten gue, gue bakalan gaji lo lebih besar dari yang lo bayangkan!" ucap Vio sambil menatap kearah Rasti dan temannya dengan tatapan sinisnya.

"Apa yang harus eke lakukan?" tanya Yanti.

"Lo cari seluruh data informasi tentang wanita itu!" pinta Vio.

"Untuk apa?" tanya Yanti penasaran.

Vio menyunggingkan senyumannya "Untuk menjaga milik gue dari wanita-wanita gila harta seperti mereka!" ucap Vio.

"Berapa yang akan yey kasih?" tanya Yanti.

"Dua puluh juta, cukup?" bisik Vio membuat Yanti membulatkan matanya karena terkejut dan akhirnya ia menganggukkan kepalanya karena senang.

Vio kemudian membisikkan sesuatu ke telinga Yanti "Aku mau menyingkirkan wanita itu karena dia telah berani mengusik pangeranku".

"Yey...sungguh licik" puji Yanti.

"Untuk melindungi apa yang ingin aku miliki aku rela melakukan apapun!" ucap Vio menatap tajam Rasti

Dibalik Senyummu New (Vio dan Devan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang