1

4.2K 214 20
                                    

"Sara Leny panggil saja Sara, seorang perempuan yang berjuang mengejar dan mendapatkan cintanya seakan anjing mengejar ekornya sendiri, dia tak pernah mendapatkan apa yang di inginkan dan tak pernah bisa memberikan apa yang ia rasakan" Author Coldest.

---------------------------------

      Pagi ini Sara keluar dari kamarnya dan melihat mobil barang yang menurunkan barang-barang, Sara memperhatikan pekerja yang sibuk menurunkan barang-barang.

"Wah ada yang pindahan," heboh Sara.

"Tapi dia pindah ke rumah itu, bukan nya rumah itu sudah lama kosong tetapi tidak ada tulisan di jual!" Bingung Sara.

"Saraaaa!" Teriak Ibu Sara.

"Ya aku turun!" Jawab Sara.

Sara turun dari atas pohon yang berada di depan rumah.

"Tolong antarkan ini ke tetangga depan." Suruh Ibu Sara.

"Baiklah!" Ujar Sara.

      Sara pun berjalan nenuju ke rumah yang baru pindahan itu, Sara melewati para pekerja itu dengan cepat karena takut mengganggu. Tok tok tok ketok Sara, pintupun terbuka disana di depan Sara berdiri laki-laki yang tinggi nan tampan mata Sara tidak berkedip sama sekali.

"Ada apa?" Tanya lelaki itu dingin.

"Aaa aa aaku mengantarkan ini,"

"Ya terimakasih," jawabnya sambil mengambil makanan dari tangan Sara.

Sara pun pergi dengan perasaan berdebar karena memang baru pertama kali dia melihat lelaki setampan itu*plak*

"Buu ibuu,"

"Ada apa?" Tanya Ibu Sara.

"Ibu tau tidak? Tetangga baru kita dia ganteng banget!"

"Dasar mata kucing, dia Sandy kamu lupa?"

"Sandy? Siapa Sandy?" Tanya Sara kembali.

"Oh ya pantas kamu lupa dia kan pindah ke luar negri saat umurnya 5 tahun, dia teman kecil mu loh Sara!"

"Seriusan bu?"

"Udah ah ibu mau masak!" Ujar Ibu meninggalkan Sara.

     Sara pun kembali memanjat pohon di depan rumah nya dan disana terlihat lelaki yang sedang memainkan laptop nya di balkon lantai dua. Lelaki itu melirik Sara ya panggil saja Sandy, Sandy melihat Sara dan Sara terkejut tanpa sengaja Sara salah menginjak ranting dan Sara terjatuh. *brukk*

"Aduhhh aduhh!" Teriak Sara kesakitan.

Ada yang mengulurkan tangan untuk membantu Sara ternyata itu Sandy, Sara menggenggam tangan Sandy dan bangun.

"Terimakasih!" Ujar Sara.

Sandy hanya terdiam dan meninggalkan Sara.

"Ihh gagu kali ya, untung ganteng!"

Sandy pun berbalik dan menatap Sara.

"Hehhehe hai," senyum Sara.

Sandy memalingkan badan dan kembali ke rumah nya.

Sara pun naik ke kamarnya yang di atas.

Sandy? Dia Sandy bocah cengeng yang waktu dulu gue tangisin? Kenapa dia sekarang jadi ganteng dan agak galak sepertinya ah jadi suka hehe apaan si.

Keesokan nya Sara sudah berada di atas pohon seperti biasa dia memperhatikan Sandy yang sedang beraktivitas, Sandy sedang olah raga.

"Lagi olah raga aja ganteng!" Ujar Sara.

Sandy melirik kembali ke atas pohon dan melihat Sara sedang memperhatikan nya, Sandy pun segera masuk dan menutup pintunya.

"Yahh dasar!"

"Saraaaaaa!" Teriak Ibu.

"Yayayyaaa aku turun!"

    Sara meluncur turun dari pohon, mendarat dengan kedua kakinya dengan cepat.

"Belikan ini ke super market cepat!" Ujar Ibu.

"Banyak sekali?"

"Ibu ingin memasak banyak hari ini,"

    Sara pun bergegas menuju supermarket untuk berbelanja sangat banyak, sangat sangat banyak sehingga Sara kewalahan membawa semua belanjaan itu. Brukk Plastiknya putus jeruk-jeruk dan apel-pun berjatuhan.

"Tidak tidak!"

Ada yang menolong lagi, kali ini dia memberikan plastik baru kepada Sara.

"Makasih!" Ujar Sara sambil melirik. Ternyata itu Sandy dia lagi.

"Huhh dia lagi? Kenapa ngikutin mulu sih?" Ujar Sara.

Sandy masih tetap tidak berbicara dan meninggalkan Sara ketika sudah memberikan nya. Sara pun pulang dengan perasaan kesal.

"Kenapa?" Tanya Ibu.

Sara tidak menjawab dan langsung naik ke kamar.

"Dasar nyebelin, ngapain si dia ngikutin di tanya gak di jawab mau nya apa coba cowok dasar!" Kesal Sara.

Sara pun tertidur karena kecapean setelah pergi berbelanja.

Tiba-tiba Ibu Sara membangunkan Sara untuk bersiap-siap.

"Hah? Bersiap-siap untuk apa?" Tanya Sara bingung.

"Kita di undang syukuran ke rumah Sandy sayang ayo cepat ganti pakaian mu!"

    Sara pun mengganti pakaian nya dengan dress dan jeans. Sara dan Ibunya menuju rumah Sandy untuk menghadiri pesta sekaligus Syukuran kembalinya Sandy dari luar negri. Sandy, Sara, Ibu Sandy dan Ibu Sara duduk satu meja dan Ibu Sandy dan Sara mengobrol sedangkan Sara dan Sandy hanya terdiam dingin. Sara menatap Sandy penuh kekesalan karena sikapnya yang dingin bagaikan es batu.

"Bu aku mau pulang!"

"Nanti dulu dong!"

"Sandy ajak Sara berkeliling rumah." Ujar Ibu Sandy.

Sara pun bangkit dari kursinya dan berjalan berkeliling rumah Sandy.

"Eh lu bisa ngomong kan?" Tanya Sara.

Sandy hanya terdiam dan tetap dengan cool nya.

"Nyebelin!" Ujar Sara.

"Nyebelin ko suka?"

Boom pertanyaan itu seakan meledak di kepala Sara.

"Apa? Suka gak deh!"

"Jangan munafik deh!"

Tiba-tiba ada seorang perempuan yang datang menghampiri Sandy.

"Hai sayang!" Melenggang menghampiri Sandy.

"Dia siapa?"

"Anak tetangga di depan, dia nyebelin!" Ujar Sandy.

"Iiihhhh nyebelin banget lu ya!" Kesal Sara dan meninggalkan Sandy sendirian.

Sara pulang ke rumah dan masuk kamar.

"Dasar nyebelin dia sok ganteng banget deh ih iya si gue suka tapi kan ih nyebelin banget untung ganteng!" Kesal Sara.

Sara pun tertidur dengan dress yang masih melekat di badan nya.







*
Maaf apabila ada typo dan lain-lain semoga kalian suka dengan cerita ini mohon vote dan dukungan nya ya😊

Coldest[Manu Rios/Shawn Mendes]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang