14

1.2K 120 3
                                    

Gue melihat di balik jendela dan Fian menghampiri Sandy yang berada di rumahnya. Menariknya dan mengajaknya naik motor, gue langsung turun ke bawah.

"Fra mereka mau kemana?" Tanya gue.

"Gak tau"

Akhirnya gue memakai motor Ninja Fian yang kuncinya ada di Efra.

Ternyata Fian membawa Sandy ke tengah lapangan sepertinya Fian sangatlah marah, Fian menggenggam kerah baju Sandy sangat kuat dan mukanya memerah.

"Gue tanya lu sekali lagi, lu apain Sara? Jawab!" Bentak Fian.

Fian pun melayangkan pukulan ke wajah Sandy, rupanya Sandy tak mau kalah ia langsung menghajar wajah Fian dengan keras darahpun keluar dari wajah mereka. Fian terjatuh lalu bangun lagi menyerang Sandy.

Sandy kembali memukul dan menendang wajah Fian, Efra yang menangis karena melihat mereka bertengkar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sandy kembali memukul dan menendang wajah Fian, Efra yang menangis karena melihat mereka bertengkar.

Sandy kembali memukul dan menendang wajah Fian, Efra yang menangis karena melihat mereka bertengkar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Plis stop!" Teriak Efra.

Sepertinya mereka tidak mendengarkan teriakan Efra, dan gue menghampiri mereka tiba-tiba Sandy menonjok dada gue sangat kencang dan gue pun mulai kehilangan kesadaran.

Di rumah sakit

"Sepertinya Sara mengalami luka dalam yang cukup serius"

"Sepertinya Sara mengalami luka dalam yang cukup serius"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ra bangun gue mohon"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ra bangun gue mohon"

"Udah Fra Sara pasti akan bangun"

"Semua gara-gara lo San, kenapa sih lu tuh pengen banget Sara mati?" Kesal Fian.

Sandy hanya terdiam dan langsung meninggalkan ruangan ICU.

*SANDY POV*

Sara menghampiri gue dan Fian tiba-tiba gue menonjok dada Sara sangat kencang dan Sara pun mulai kehilangan kesadaran, gue gak tau apa yang gue lakuin itu semua di luar kendali diri gue. Ra maafin gue.

Sekarang Sara terbaring di ruang ICU Efra dan Fian masih di dalam gue belum berani menemuinya karena gue takut diri gue gak bisa di kendaliin lagi, Ibunya Sara pasti membenci gue dan apa yang harus gue katakan padanya?

----------------------

"Fian, Sara belum bangun"

Dokter pun masuk.

"Belum sadar ya?" Tanya dokter.

"Iya dok bagaimana ini?"

"Mungkin ini efek obat biusnya, tetapi semoga saja beberapa jam kemudian akan sadar, apabila belum juga sadar kita harus mengecek nya kembali"

"Terimakasih dok"

"Fra kita harus pulang, kita harus kasih tau ibunya Sara"

"Iya ayo"

---------------

*Sandy POV*

Mereka pun pergi dan gue masuk ke dalam ruang ICU dengan mata berkaca-kaca.

"Ra maafin gue bukan bermaksud menyakiti lu dan ini yang gue takutin makanya gue nyuruh lu menjauh dari gue tapi lu bandel lu gak dengerin kata-kata gue"

"Ra plis bangun Ra bangun, kejar gue lagi Ra"

Jari-jarinya pun bergerak dan seperinya Sara menangis. Tetapi kenapa di monitor denyut nadinya menurun? Ada apa? Kenapa?

"Ra plis plis kuat Ra jangan tinggalin gue Ra"

Pppiiiiiiiiiiiippppp

Garis lurus menandakan dia sudah tiada.

"Raa!!!" Teriak gue.

"Dokter, dokter"

"Tolong keluar sekarang"

"Bagaimana dok kondisi pasien kritis" ujar suster.

"Ayo kita coba"

------------


NAHLOH SARA MENINGGAL GAK?

Coldest[Manu Rios/Shawn Mendes]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang