Hay aku baru pemula membuat cerita gini. Sebenarnya aku udah sering nulis, cuman baru sekarang berani ngepublis.
Dimohon kesediaannya readers untuk meninggalkan jejak setelah membaca, biar aku tahu ini layak atau ngak buat dibaca. Hehehee 😁
-----------------------------------------Seoul, 01 may 2016Langit seoul hari ini begitu cerah, musim semi tahun ini dipenuhi dengan antusias warganya yang senang menyambut musim semi.
Namun semua itu tak berlaku untuk seorang gadis yang saat ini tengah sibuk mengutak-atik tasnya
"Ahh bagaimana aku bisa lupa membawa dompet seperti ini" umpatnya pelan
"Yak!! Nona apa kau tidak punya uang?"
"Ahh... Tidak.. Bukan begitu a-aku a-aku sepertinya dompetku ketinggalan ahjussi" jawabnya terbata-bata takut dengan omelan pemilik toko
"Yak!! APA KAU SEDANG MENCARI ALASAN UNTUK MAKAN GRATIS?!!" Teriak ahjussi itu
"APA?? Tentu saja tidak aku benar-benar tidak tahu kalau dompetku ketinggalan. Bagaimana mungkin kau berpikir seperti itu??" Balas wanita itu tak terima
"YAKKK!!" Ahjussi itu berteriak didepan muka wanita itu sambil memukul kepalanya
"Akhh!!"wanita itu mengelus kepalanya yang dipukul
"Kau ini benar-benar tak tahu malu!!" Lanjut ahjussi itu sambil mengangkat tangannya lagi berniat memukul gadis itu."Hati-hati dengan tanganmu ini"suara seorang pria mengitrupsi ahjussi itu.
Bo young. Yah, Park Bo Young wanita yang sedang menundukkan kepalanya karena takut dengan pukulan ahjussi itu mengangkat kepalanya perlahan untuk melihat apa yang sedang terjadi.
"Oppa.."
Bo young sangat terkejut dengan pemadangan dihadapannya bukan karena ahjussi itu yang tidak jadi memukul kepalanya. Namun bo young sangat terkejut dengan pria yang saat ini ada didepannya.
----------------------------------------------
Park bo young Pov"Apa ini? Aku tidak salah lihat bukan? Apa dia nyata? Apa ini sebuah mimpi?" Kataku dalam hati benar-benar tidak percaya dengan yang kulihat sekarang
Bahkan aku tidak memperdulikan sekitarku dan hanya memperhatikan pria didepanku ini.
Bukan, aku bukan sedang terpesona dengan parasnya yang mempesona ataupun tubuh atletisnya yang sangat gagah. Tapi aku terkejut karena aku tidak menyangka bertemu dengan pria ini. Pria yang selama ini berusaha kulupakan, dan dengan bersamaan kurindukan.
"Ini" aku melihat dia mengeluarkan beberapa lembar uang dari dompetnya dan memberikan kepada ahjussi pemilik toko.
"Apa yang kau lakukan?" Pertanyaan bodoh itu keluar dari mulutku
"Apalagi, tentu saja menbayarkan makananmu"katanya sambil tersenyum
"Maksudku.. Kenapa kau membayarnya ini semua urusanku, tidak perlu membayarkanku" ketusku
"Kalau begitu bayarlah. Kupikir tadi aku mendengar kau mengatakan kalau kau tidak membawa dompet bukan?"
"Itu...""Yak!! Kalian berdua jangan hanya ribut. Ayo cepat bayar tagihan kalian" potong ahjussi itu disaat aku ingin membalas ucapannya pria itu
"Ah-ahjussi..be-begini"
"Ini ambil saja kembaliannya ahjussi" sekali lagi ucapanku terpotong karena pria itu.Aku segera mengejarnya yang pebih dulu keluar dari restoran.
"Hey!!" Aku memegang pergelangan tangannya mencegah dia berjalan semakin jauh "bukankah sudah kukatakan itu bukan urusanmu? Kau tidak perlu membayarkannya?""Apa begitu caramu menyapaku setelah sekian lama tidak bertemu? Lagi pula anggap saja itu salam dariku sebagai "teman" lama?"
Aku terdiam."Lihatlah bahkan kau tidak berubah tetap saja Ceroboh." Aku masih diam menatapnya "Ayo" dia kemudian tiba-tiba menarik tanganku mengikutinya.
"Masuklah" kami berhenti dia sebuah mobil mewah, yang sudah bisa kutebak adalah mobilnya.
"Aku mau pulang" berusah pergi, tapi dia masih menggenggam tanganku erat.
"Masuklah aku akan mengantarmu pulang"
"Aku bisa pulang sendiri"
"Naik apa? Kau tidak membawa dompet bukan?"
"Aku bisa menelpon kekasihku untuk menjemput" aku menghentakan tanganku melepas genggamannya dan Berhasil!!Aku pergi menjauh darinya tanpa melihat kebelakang. Aku berjalan hingga halte bus. Aku mengambil handphoneku dan mencari nomor seseorang yang kuharap bisa mengantarku pulang.
"Halo oppa, ini aku apa kau sedang sibuk?"
"......."
"Ahh begitukah? Apa kau tidak punya waktu sedikit? Aku sedang ada dihalte dan tidak membawa dompet..."
"Maaf aku benar-benar tidak bisa menjemputmu"
"Ahh baiklah aku akan menghubungi temanku saja kalau begitu.."Belum selesai bicara sambunganku terputus dan sialnya ternyata handphoneku lowbet.
Akhhh!! Bagaimana aku bisa pulang sekarang?? Aku menundukan kepalaku dalam meratapi kesialanku.
"Masih ingin pulang sendiri?" Tiba-tiba aku mendengar suara seseorang didepanku. Aku mengangkat kepalaku untuk melihat apakah aku yang diajaknya berbicara.
Sekali lagi aku meratapi nasib saat melihat siapa yang ada didepanku.
"Kenapa kau ada disini? Bukankah kau sudah pulang?"
"Yah aku memang sudah ingin pulang, tapi ketika lewat sini aku melihatmu yang merenung frustasi"Aku hanya bisa menatapnya, sambil terus berdebat dengan pemikiranku sendiri. Hingga akhirnya aku menbuka suara, setidaknya tinggal ini jalan satu-satunya.
"Apa aku bisa menumpang pulang denganmu?" Aku berusaha menutupi rasa maluku"Hmm bagaimana yah?"
"Yak!! Bukannya tadi kau megajakku pulang bersama? Kenapa kau jadi merubah pikiranmu?" Sergahku tak sabar"Hahahhaaa.. Kau benar-benar tidak berubah"
Aku hanya terus memandangnya malas saat dia masih asik dengan tawanya.
"Ayoo" katanya tiba-tiba sambil meraih tanganku.Selama perjalanan kami tidak berbicara satu sama lain. Dia focus dengan jalan malam, sedangkan aku hanya menatap keluar jendela.
"Kita sampai" aku tertegun ketika aku sadar bahwa dia ternyata masih mengingat rumahku, karena jujur saja aku bahkan tidak mengatakan tempat tinggalku.
"Terima kasih. Berikan aku nomor rekeningmu"
"Nomor rekening? Untuk?"
"Aku akan mengganti uangmu yang tadi"
"Apa yang kau bicarakan?"
"Aku tidak ingin berhutang denganmu, jadi berikan saja nomor rekeningmu"
"Sebenarnya kau tidak perlu menggantinya, anggap saja itu sebagai.."
"Ini.. Ini kartu namaku, kau bisa mengirimkan nomor rekeningmu disitu"Aku segera keluar dari mobilnya tidak ingin berlama-lama berdebat dengannya. Aku membungkukkan badan ku sedikit, lalu berjalan masuk kedalam rumahku.
----------------------------------------------
Author PovBo young segera menghempaskan badannya kekasur untuk melepas segala kelelahannya hari ini. Benar-benar hari yang sial.
Sekarang pikirannya dipenuhi dengan lelaki yang baru saja mengantarnya pulang, dia tidak menyangka bagaimana bisa bertemu dengannya lagi.
"Song Joong Ki"
Yah itu namanya, pria yang telah membuatnya terkejut dengan kedatangannya kembali.
Pria yang selama ini mengahantuinya, selalu berusaha dilupakannya, pria yang selalu memenuhi pikirannya, pria yang dirindukannya, pria yang dicintainya dulu. Dulu

KAMU SEDANG MEMBACA
My Bad Boy
RomanceHurt - Romance - PG: 17 "Kau pergi begitu saja disaat aku rela mempertaruhkan segalanya demi bersamamu" - Park Bo young "Percayalah semua yang kulalukan karena aku sangat mencintaimu" - Song Joong Ki