Two: Past

405 15 0
                                    

Hay readers maaf baru update lagi. Adakah yang menunggu kelanjutan ceritanya?😁
Maaf kalau sebelumnya banyak typo sebelumnya, sekarang kayaknya masih ada lagi deh.😂
--------------------------------------------
Song Joong Ki Pov
"Dimana aku harus meletakan ini tuan?"tanya kim ahjumma sambil membawa sebuah kardus besar. "Memangnya itu apa ahjumma?"tanyaku bingung melihat tumpukan kardus besar disebelahnya. "Ini barang-barang yang sudah bekas tuan"jawabnya. Aku berjalan mendekati tumpukan kardus dan mencoba melihat isinya.

Mataku langsung terpaku oleh barang-barang yang ada dalam salah satu kardus. Benda-benda ini seakan membawaku pada kenangan itu dan juga mengingatku akan seseorang.
Tiba-tiba ingatanku mengingat sesuatu, tanpa menghiraukan kardus tadi aku langsung berlari kekamar. Aku langsung meraih dompetku yang terletak dimeja, aku menatap kartu nama yang kuambil dari dompet menimang-menimang apakah aku harus menelpon pemilik kartu nama ini.

Tanpa sadar handphoneku kini sudah berada ditelingaku, menunggu seseorang diseberang sana mengangkatnya.
"Yeoboseyo?"aku terdiam mendengar suaranya. Tunggu! Apa dia menangis? "Yeoboseyo? Siapa ini?"panggilnya kembali membuatku tersadar. "Ah! Yeoboseyo, ini aku song joong ki"jawabku. "Joong ki-sshi? Ada apa?"tanyanya bahkan aku bisa mendengar suaranya yang serak, rntah apa yang ada dipikiranku tapi tiba-tiba aku mengkhawatirkannya. "Apa kota bisa bertemu?"tanyaku. "Maaf hari ini aku tidak bisa"tolaknya. "Bukankah kau sendiri yang bilang akan menggantinya? Sekarang aku membutuhkan uang itu?"desakku. "Baiklah. Dimana kita bertemu?". "Ditempat biasa". Aku langsung mematikan sambunganku tanpa menunggu balasannya, bahkan aku tidak tahu apa dia masih mengingat tempat itu atau tidak yang ada dipikiranku sekarang adalah bertemu dengannya dan memastikan dia baik-baik saja, memastikan apa yang pikirkan itu salah.

Sudah hampir satu jam aku menunggunya, sekarang aku tidak yakin apakah dia masih mengingat tempat ini atau apakah dia akan datang. Aku akui meminta uangku kembali itu hanyalah alasan untuk bertemu dengannya, bukannya dombong tapi aku bahkan tidak memikirkan uang itu.

Aku terus melirik jam yang bertengger dilenganku, kaki terus mengetuk lantai tak sabar. Hingga aku melihatnya memasuki restoran, dia terlihat baik-baik saja seperti tidak ada yang terjadi padanya. Apa yang ada dipikiranku, bagaimana aku berpikir bahwa dia sedang menangis tadi.

"Maaf membuatmu menunggu"sesalnya. "Apa kau benar-benar berniat mengembalikan uangku?"ketusku. "Mwo? Aku minta maaf karena datang terlambat, kau tiba-tiba menelpon untuk bertemu disaat aku sedang ada urusan. Itulah mengapa aku telat karena aku harus menyelesaikannya dulu sebentar"jelasnya panjang.

"Apa kau pikir hanya kau yang sibuk? Aku bahkan punya banyak urusan yang lebih penting dari urusanmu. Jadi berhentilah cari alasan"balasku. Aku tidak tahu kenapa kata-kata itu keluar dari mulutku, aku hanya merasa bodoh karena mengkhawatirkannya yang jelas baik-baik saja.

"Ini"dia menyerahkan beberapa lembar uang didepanku. "Kalau begitu maaf telah membuang waktumu yang berharga itu joong ki-sshi". Tiba-tiba saja dia berdiri dan melangkah pergi. Aku masih termenung memikirkan apa yang telah terjadi, kenapa aku menjadi seperti ini. Aku benar-benar sudah keterlaluan padanya.

Aku berlari keluar dari restoran ketika aku tersadar dari pemikiranku. Dia sudah tidak ada. Bahkan aku telah meninggalkan kesan yang buruk, bukankah seharusnya kami saling berbincang sebagai "teman" lama.
----------------------------------------------
Park Bo Young Pov
Air mataku terus mengalir, aku bahkan tidak menghiraukan pandangan supir taksi yang memandangku heran. Saat ini yang kubutuhkan hanyalah mengeluarkan semua sesak yang menyiksaku, keputusanku bertemu dengan joong ki adalah keputusan yang salah. Dia benar-benar telah berubah tidak seperti yang dulu, bahkan kata-katanya terdengar begitu tajam.

Tapi bukan itulah yang mebuatku menangis seperti sekarang, ini semua karena kekasihku. Sebelum bertemu dengan joong ki aku dan Yeon seok oppa-kekasihku- bertengkar hebat. Aku mendapatinya menelpon wanita lain yang kuyakini adalah selingkuhannya. Tapi saat aku menuduhnya dia marah besar padaku, bahkan dia menampar pipiku yang sampai sekarang masih terasa perih dan tentu saja saat Joong ki menelpon untuk bertemu aku berusa untuk menolaknya. Tetap saja walau aku berusah menolak dia tetap memaksa, dengan sangat terpaksa menemuinya setelah memastikan bahwa penampilanku tidak terlihat menyedihkan.
----------------------------------------------
Author Pov
Sebulan telah berlalu semenjak pertemuan yang buruk antara Joong ki dan Bo young. Mereka tidak pernah bertemu lagi semenjak saat itu. Joong ki sibuk mengurus perusahaan ayahnya yang saat ini ditanganinya. Yah itu adalah salah satu alasannya kembali kenegara ini, perusahaan ayahnya dalam keadaan darurat dan sebagai calon pewaris seluruh kekayaan Song Corp. dia harus membantu perusaahn ini bangkit.

My Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang