"Hallo Sandy," katanya mengerutkan kening. "Lo murid baru ya? Kok kayanya gue belum pernah liat?"
"Eh iya, gue murid baru sekelas sama Ana sama Ica,"
"Iya kak, oh ya San, kenalian ini namanya Kak Randi, pacarnya Cherry,"
"Hai gue Randi," ucapnya pada Sandy, "Yaudah kalo gitu kalian lanjutin aja deh makannya, gue tadi pengen nyapa Cherry doang kok, aku duluan ya Cer," tambahnya lalu melesat pergi dan berhasil membuat Cherry kembali bersemu merah.
"Eh lo murid baru ya? Sandy?" Tanya cewek yang memakai kacamata berwarna biru muda, senada dengan rambutnya yang dikuncir ekor kuda mamakai ikat rambut yang juga berwarna biru muda. Kalau Sandy tidak salah cewek ini bernama Raisa.
"Ah iyaa, gue murid baru, tadi Ana sama Ica ngajakin ke kantin buat beli makanan."
"Iya Sa, eh iya mereka nih yang mau kami kenalin tadi ke lo, ini Raisa, dan ini Cherry, mereka dari kelas XI-4, sebelahan sama kita."
"Ya udah kalian duduk gih, Bu Tuti?" ajak Cherry pada mereka bertiga sambil melambaikan tangan pada seorang wanita paruh baya yang baru saja lewat setelah meletakkan bakso di meja di belakang mereka.
"Ya?" Ucap ibu itu sambil berbalik dan berjalan mendekati mereka.
"Kalian pesan tuh,"
"Gue mi ayam ya,"
"Eh gue bakso deh, lo apaan San?"
"Eh.. gue samaan deh ama lo,"
"Ya udah, mi ayam satu, bakso dua ya Bu,"
"Ya nak," jawabnya berjalan pergi menjauh mengambilkan pesanan yang mereka minta tadi.
"Eh lo bertiga ngga mau duduk apa?" Tanya Raisa sambil menyeruput habis teh es nya yang hanya menyisakan beberapa batu es yang belum mencair.
Ana dan Ica duduk di bangku berseberangan dengan Raisa dan cherry, namun Sandy hanya berdiri diam kebingungan.
"Lo kenapa deh San?"
"Hm.. gue boleh gabung ni?" Tanyanya sambil menunjuk dirinya yang membuat mereka berempat tertawa dan membuat Sandy tampak sangat konyol.
"Santai aja San," "Iya kalem aja kali, duduk gih,"
Sandy duduk di sebelah Ica dan benar-benar tampak konyol namun berusaha ditutupinya.
"Btw lo pindahan dari mana San?" Tanya Raisa yang untunglah memecah keheningan setelah kekonyolannya tadi.
"Gue dari SMA SUKACITA Bandung, gue pindah ke Jakarta soalnya Bokap ditugasin di sini. Ya jadi gue sama Nyokap ikutan pindah deh."
"Sekarang lo tinggal di mana?" Sambung Cherry sambil memasukkan satu buah bakso bulat sabesar bola pimpong ke dalam mulutnya.
"Eh elo tu ya! kebiasaan banget, Dipotong dulu tuh bakso nya,"
"Apa-an sih-lo Sa! Suka suka-gue-kan?" Ucapnya terbata-bata karena bakso yang dimasukkannya tadi membuatnya susah berbicara.
"Hahaha, iya tuh Cer, dipotong dulu baksonya!" Sambung Sandy yang geli melihat tingkah Cherry barusan.
"Santai aja San, mulut gue mah si Raisa juga masuk," katanya setelah menelan baksonya.
"Hahahhaha," mereka berempat tertawa kecuali Raisa yang kesal pada Cherry.
"Ini nak pesanannya," ucap Ibu Tuti yang membuat mereka berhenti tertawa. "Eh iya, makasi ya buk,"
"Sama-sama nak, asal jangan lupa bayar aja,"
"Eh ibu kenapa diingetin sih? Padahal baru aja mau lupa,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Magic In Your Heart
Fiksi Remaja[Cover by : @fairygraphic] Sandy Areta. Siswi baru yang sebangku dengan cowok dingin; Alvaro Makertha. Sejujurnya, ia tidak terlalu menyukai cowok itu. Tapi perlahan ia sadar; ada rahasia besar di balik sikap cowok itu. Lebih dari sekadar rumor yang...