Jungkook pikir dia adalah Alpha paling kuat.
Jungkook pikir dialah yang akan menjadi pemimpin dikelompoknya.
Jungkook pikir tidak akan ada yang bisa mendominasinya.
Well, itu hanya pikirannya saja.
Pemuda itu mendesis menahan sakit, saat dirasa punggungnya membentur batang pohon yang ada dibelakangnya.
Kedua tangannya dicengkram kuat keatas kepala, sementara tubuhnya dihimpit oleh orang kurang ajar, yang sialnya tampan.
Taehyung tersenyum miring, melihat bagaimana sosok dihadapannya berusaha untuk lepas. Tapi, hal itu hanya sia-sia saja. Karena kekuatan mereka tidak sebanding.
Wajahnya mendekat, menyerukkan kearah leher putih bersih itu. Menghirupnya dalam-dalam lantas memberikan kecupan singkat lalu menggigit pada titik itu, menghasilkan bercak keunguan yang kontras dikulit Jungkook. Tubuh dalam kuasanya bergetar dan adrenalinnya semakin memuncak.
"Jadi ini, yang mereka elukan sebagai kandidat terkuat pemimpin dari daerah selatan?ㅡ" matanya bergulir menyusuri wajah dengan garis rahang tajam juga bibir berbentuk unik yang sialnya sangat sensual. "Menurutku, kau hanya seekor anjing kecil yang tidak memiliki tuan."
Jungkook mendelik marah, siapa orang ini? Berani sekali menginjak harga dirinya seperti itu. Umpatan yang harusnya keluar terganti oleh suara lenguhan dari bibir merah itu, matanya terpejam sesaat saat sebelah tangan pemuda itu meremas pinggulnya.
Taehyung kembali mendekatkan wajah mereka, mempertemukan kening keduanya. Kemudian, menjilat tepat diujung bibir Jungkook.
Tangannya yang tadi berada dipinggul Jungkook kini merambat kearah bokong padat itu, meremasnya kuat, menghasilkan lenguhan lainnya.
Sebelum akhirnya, pemuda itu mundur dengan cepat. Membiarkan tubuh bergetar Jungkook jatuh terduduk, "Jeon Jungkook, tunggu aku dua minggu lagi."
Badannya berbalik melangkah menjauh tapi kembali menoleh menatap Jungkook yang masih berada diposisinya,
"Ingat, aku sudah menandaimu sayang. Jadi, tidak akan ada yang berani mendekatimu."
***
Jungkook berjalan mengikuti jalan setapak menuju bukit belakang rumahnya. Ia bosan setengah mati, apalagi dengan semua rayuan dan godaan dari para Alpha kurang ajar itu.
Perlu kalian tahu, sekarang ini sudah memasuki musim kawin. Para Alpha itu memang sering sekali menggodanya tapi saat mereka baru saja akan mendekat, mereka akan langsung berlari tunggang langgang.
Sebenarnya, Jungkook tidak mengerti kenapa mereka semua seperti itu.
Oh, tolong seseorang ingatkan Jungkook kalau ia sudah ditandai.
Peduli setan! Untuk apa ia pikirkan? Lebih baik ia melanjutkan perjalanannya.
Kepalanya menengadah, memandang langit yang mulai menggelap. Ia suka malam hari, saat ia bisa mendengar binatang malam yang bernyanyi dan terkadang kunang-kunang akan mengikuti langkahnya.
Ia suka saat melihat taburan bintang yang berkilau cantik diatas bukit.
Dulu, ada seseorang yang pernah mengatakan kalau nanti waktunya tiba, saat dimana nyawa dan tubuhmu terpisah kau akan terbang kelangit dan menjadi bintang.