Saat ini tahun 2016. James Buchanan Barnes-Bucky, tidak percaya dengan benang ingatan yang baru saja muncul di kepalanya. Dia menghembuskan napas yang entah berapa lama sudah ditahan.
Kini semuanya sudah lengkap.
Bucky mematikan televisi tua yang menayangkan berita ledakkan bom (yang disalahkan padanya, oh, sungguh mengejutkan).
Dia hendak meraih buku catatannya dan menulis memori itu, namun kemudian membeku di tempat.
Steve sendiri yang memintanya untuk melupakan peristiwa itu, dan Bucky sudah menyetujuinya.
Bucky memilih untuk menjadi pria yang baik dan tidak menulisnya.
Alih-alih, dia memutuskan untuk membeli beberapa persediaan makanan. Bucky tahu dia tidak bisa menetap lebih lama lagi.
.
.
.Keputusannya tidak menulis ingatan itu sungguh tepat, karena saat Bucky kembali ke tempat tinggal sementaranya, sosok tegap nan gagah Captain motherfvcking America sudah berada di dalam sana, berdiri tepat di membelakanginya seraya membolak-balik buku catatan memori itu.
Steve Rogers menoleh dan memberikannya tatapan sendu bercampur haru.
Bucky ingin sosok Prajurit Super itu enyah.
.
.
.Mana bisa Bucky melupakan fakta bahwa Steven Grant Rogers adalah orang yang paling keras kepala yang pernah dilahirkan di dunia. Sangat keras kepala, bahkan dia bisa menolak kematian. Bukan berarti Bucky sendiri lebih baik dari sosok itu.
Si pirang bodoh itu sungguh memilih dirinya, seorang pembunuh, daripada kebaikan semua orang di dunia. Steve lagi-lagi membiarkan dirinya menjadi buronan, dan bahkan dia membawa lebih banyak 'teman'.Oh, betapa inginnya Bucky mematahkan hidung mancung Steve yang sempurna itu.
.
.
.Saat Bucky dan Sam melihat perempuan bernama.. uh, Samantha? Shasha? Itu berciuman dengan Steve, mereka berdua hanya bisa memutar bola mata masing-masing.
Meskipun ada perasaan aneh yang menekan di dadanya, Bucky mengangguk setuju pada Sam--Steve Rogers masih seorang pencium yang
luar biasa payah..
.
.Sam Wilson bilang, harus ada yang kalah. Kemudian dia 'mengusir' Steve dan Bucky untuk pergi ke fasilitas program Winter Soldier tanpa mereka. Bucky sungguh kagum pada sosok lelaki kulit hitam itu, dan dia ikut senang mengetahui Steve Rogers punya kawan-kawan yang sangat baik serta bisa diandalkan. Mereka mengingatkannya pada Howling Commandos.
Steve pantas mendapatkan mereka, dan mereka pantas mendapatkan Steve. Steve tidak pantas menerima kawan macam James Buchanan Barnes yang nyaris mencoba membunuhnya secara literal.
Mereka berdua terdiam di dalam pesawat itu, larut dalam pikiran masing-masing. Steve lagi-lagi berusaha mengingatkan Bucky bahwa tiap tetes darah orang tak berdosa yang dibunuh oleh Winter Soldier bukanlah atas kemauannya, dan itu berarti Bucky tidak bersalah.
Bucky tidak peduli.
.
.
.Saat mereka hendak turun dari pesawat, Steve sempat bernostalgia tentang gadis berambut merah yang ia lupa namanya. ("Kau memanggilnya Dot." Kata Steve.) Lelaki pirang itu memegang pundaknya, canggung. Bucky sendiri tidak percaya, bahkan setelah semua kekacauan ini, Steve masih berjuang bersamanya, berjuang untuk dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
This World is Cruel. It's Sad, but True.
Fanfiction"1941, akhir musim gugur. Apa yang kau ingat?" Kiss me once, and kiss me twice, and kiss me once again. It's been a long, long time. Haven't felt like this, my dear, since can't remember when. It's been a long, long time. **MAJOR SPOILERS FOR CA:CW**