VI

155 32 37
                                    

Sebelumnya maaf ya kalau saja banyak typo :D


Happy reading :)


[ Luna's POV ]

Gelap..

Tangan Luna terasa dingin dan berkeringat.

Luna berusaha menenangkan dirinya. Menutup mata dan bersenandung kecil.

Tetapi tubuhnya terus saja bergetar hebat.

Perlahan-lahan Luna menyender ke dinding lift yang sempit dan gelap itu, tubuhnya merosot lemah dan ia terduduk di lantai lift yang terasa dingin.

Luna sudah berpikir menaiki lift adalah ide yang buruk.

Luna memiliki Claustrophobia. Ia tidak bisa lama-lama berada di ruangan sempit termasuk lift ini.

Ia seharusnya sudah waspada karena hujan lebat kemungkinan listrik padam semakin besar.

Luna memeluk tubuhnya yang gemetar dan rasa sesak.

Ia butuh udara.


***


[ Ryan's POV ]


Ryan menyalakan mesin mobil Zenvo ST1 miliknya yang berwarna putih susu.

Ia melihat jam tangan pada pergelangan tangannya. Arah jarum jam menunjukkan 1 jam lagi ia akan makan malam dengan Luna.

Tiba-tiba ponselnya berbunyi dan ia segera melihat pesan yang masuk.

From : Luna

Aku sudah siap :)

Kemudian Ryan menginjak gas dan melaju ke jalanan yang diguyur hujan

***

Cukup beberapa belas menit untuk sampai di apartemen Luna.

Ryan mematikan mesin dan membuka sedikit kaca jendela, membiarkan udara dingin malam bercampur dengan aroma hujan.

Ryan mengambil ponsel dan mengirim pesan kepada Luna.

To : Luna

Aku sudah sampai.


Lima belas menit berlalu, tetapi Luna masih belum keluar dari apartemen itu.

Ryan menatap ke arah apartemen itu lebih seksama, dan menyadari apartemen itu cukup gelap padahal ini sudah hampir malam.

Kemungkinan terburuk langsung melintas di pikiran Ryan.

Ryan segera bergegas keluar dari mobilnya dan masuk ke apartemen di tengah hujan deras.

Ryan segera berlari menuju tangga darurat, dengan jantung berlomba, dan nafas yang terengah-engah. Ketika mencapai lantai yang kedua belas, Ryan segera berlari menuju pintu apartemen Luna. Tanpa sempat berpikir untuk menarik nafas sesaat, Ryan bergegas menekan password apartemen Luna.

Pintu terbuka dan Ryan mengecek seluruh ruangan itu.

Ia menatap ke meja rias Luna dan mendapati ponsel gadis itu tertinggal.

Dengan jantung yang hampir melompat, Ryan segera turun kembali ke lantai dasar. Kakinya sempat terasa goyah dan ia hampir jatuh. Tetapi ia tetap memaksakan kakinya untuk tetap berlari.

Between You and I(On Hold)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang