part 8

33 4 1
                                    


Di sekolah ku edarkan pandanganku ke seluruh penjuru kantin untuk mencari seseorang yang dari tadi ku cari namun tak terlihat sama sekali batang hidungnya dari tadi pagi. Apa jangan-jangan ia tidak masuk sekolah hari ini?.

15 menit kemuadian setelah lama mencari orang itu akhirnya ketemu juga. Ia sedang duduk di pojok kanan kantin sama kedua sahabatnya. Ku hampiri dia, awalnya kulihat raut wajahnya seperti kebingungan gitu melihat aku menghampiri dia. Namun tiba-tiba raut wajahnya berubah senang. Lalu ku duduk di bangku kosong sebelahnya.

" ekhem...ada yang dihampirin pangerannya nih" goda cewek yang duduk di samping kiri nadine.

" iihh apaan sih el. Sirik aja, yaudah gih sana pergi. Ganggu aja" ucap nadine.

"Oohh jadi ceritanya kalian ngusir kita berdua gitu" sahut cewek yang duduk di depan nadine.

"Iya emang kenapa?" Ucap nadine lagi. Aku hanya tersenyum menanggapinya. Tapi sebelum kedua teman nadine pergi, tiba-tiba datanglah ketiga sahabatku. Kedua teman nadine yang kuyakini bernama elysha dan khalisa itu tidak jadi pergi. Mereka berdua malah menggoda ketiga sahabat ku. Ehh...ralat maksutnya menggoda si bira.

Author pov

" wah...kalian bertiga pasti ngehampirin gue ya" kata khalisa dengan mengedipkan sebelah matanya genit.

"Iihhh apaan sih...mereka bertiga itu mau jemput gue untuk kembali ke kelas. Iya kan..." sehut elysha sambil bergelanjut manja di tangan bira. Kelihatan banget dari wajahnya kalau bira merasa risih dengan tingkah elysha yang kayak gini.
Sedangkan firly dan key hanya cekikikan melihat raut wajah bira yang mulai kesal.

Kriingg kriingg kriingg

Bel sekolah akhirnya berbunyi untuk yang ketiga kalinya menandakan kalau jam istirahat sudah berakhir.

"Udah bel nih. Yuk lis kita kembali kekelas. Dan buat kalian semua, kita pamit kekelas duluan ya" ucap nadine sambil melangkahkan kakinya hendak ke kelas. Tapi sebelum nadine pergi arshen sempat mendekatkan tubuhnya ke arah nadine dan membisikkan sesuatu ke nadine. Entah apa yang arshen bisikkan sehingga ngebuat nadine tersipu malu setelahnya.

Nadine pov

Sebelum aku pergi arshen sempat mendekatkan tubuhnya ke arahku dan

" I LOVE YOU, BELAJAR YANG RAJIN YA. BIAR NANTI BISA SUKSES. AGAR AKU CEPET-CEPET JADIIN KAMU ISTRI AKU" bisik arshen yang sontak ngebuat aku tersipu malu di buatnya. Aku gak tinggal diam. ku lakukan hal yang sama seperti apa yang di lakukan arshen.
" LOVE TOU TOO. KAMU JUGA HARUS BELAJAR YANG RAJIN. BIAR NANTI BISA SUKSES. AGAR AKU CEPET-CEPET JADIIN KAMU IMAM AKU" balasku menirukan gaya bicara arshen. Setelah itu kita tertawa bareng. Membuat kedua sahabatku dan ketiga sahabat arshen saling berpandangan bingung satu sama lain.

Kuhiraukan mereka lalu menarik tangan khalisa dan pergi menuju ke kelas.

***
Sepulang sekolah aku gak langsung pulang karena arshen ngajakin aku ke taman belakang sekolah.

"Yang ntar mama aku ngundang kamu kerumah"

"Hah...emang ada acara apaan?"

"LAMARAN"

"HAH...secepat itu kah. Iihh arshen aku masih pengen sekolah"

"Hahaha...kamu mah muda aja dibohongin. Mama aku itu ehh maksutnya mama papa aku itu pengen ngajakin kamu makan malam di rumah"

"Oohh kirain apaan"

"Y udah ntar malem aku jemput ya. Jangan lupa dandan yang cantik" arshen berkata sambil mengedipkan sebelah matanya genit.

"Iihh apaan sih kamu. Iya-iya ntar aku dandan kok"

"Yaudah yuk pulang, udah sore nih"

"Yuk..."

***
Nadine pov

"Yang ini....eummm kayaknya gk cocok"

"Aduuhh yg mana ya"

"Yang ini...ahh terlalu feminim"

"Yang ini...ahh terlalu terbuka"

"Aha...yang ini aja deh"

~
Tiiinnn tiiinnnn tiiinnnn

"Ah...arshen udah datang".
Kulihat sekali lagi bayangan diriku di cermin. Sungguh, aku gk nyangka kalau ini aku. Sumpah...beda banget dari yang biasanya.

Takut kalau arshen menuggu lama, aku langsung turun kebawah.

"Arshen"
Merasa namanya dipanggil, diapun menoleh ke arah ku.

AUTHOR POV
Merasa namanya dipanggil, arshen pun menoleh. Dan betapa terkejutnya dia saat melihat bidadari ehh ralat maksutnya nadine yang mengenakan dress berwarna peace dengan diberi hiasan pita didepannya serta wedges dengan warna senada dan rambut yang dicurly dengan ditambah polesan make up natural di wajahnya yang seakan menyempurnakan semuanya.
"Arshen...kok kamu ngelihatin akunya gitu banget. Awas tuh matanya ntar copot loh"

" abisnya kamu sih cantiknya melebihi bidadari. Aku jadi gk bisa bedain mana kamu dan mana bidadari"

"Iihhh apaan sih kamu. Gombal mulu"

"Aku gk gombal sayang, aku ini serius, yaudah gini aja biar kamu percaya kalau aku ini serius" ucapnya sambil celingak celinguk mencari sesuatu. Entahlah apa yang mau ia cari. Sampai-sampai " pak-pak lihat Sini deh. Lihat calis aku cantik gk pak?" Teriaknya sambil menekankan kata calis dan cantik kepada bapak-bapak yang kebetulan lewat.

"Cantik kok. Cantik banget malah" balas bapak itu.

"Ihh apaan sih kamu malu-maluin aja. Dan...calis itu apa?" Ucapku sambil menekankan kata calis.

" calis itu calon istri" arshen berkata sambil mengeluarkan senyum smirk andalannya. "Yaudah yuk berangkat. Takutnya ntar mama nunggu kita lama" ujar arshen lagi.

TBC~
Maaf ya cuma sedikit...
Oh ya...inget ya jangan jadi silent readers.

Thanks...

Fzahro☺





love and secretWhere stories live. Discover now