3

8 0 0
                                    

Ting!

Hp alexa berbunyi menandakan ada WA yang masuk.

"Dokter alexa, jadi gimana dok kabar veneer saya?"

Ternyata chat dari pasien alexa semalam.

"Pak deo, maaf lupa mengabarkan. Bapak kalau berminat boleh bertemu saya di mall depan praktek dokter gigi saya, karena di mall itu ada tempat untuk rontgen gigi bapak" alexa menjawab.

"Kalo gitu ketemuan di cafe "arpreggia" aja ya dok. Sekalian makan siang :D"

"Haha. Oke deh Pak Deo"

Alexa memasukan hpnya setelah mengirim pesan tersebut. Tempat praktek Alexa bukanlah tempat yang ramai. Alexa memilih tempat ini karena hanya disinilah dia diterima bekerha sebagai anak yang baru lulus kuliah.

Walaupun begitu, Alexa bagaikan dibanjiri pasien. Hampir 80% pemasukan ke klinik tersebut adalah dari Alexa. Dan angka yang ditawarkan pun lumayan fantastis dan tetap saja orang masih memilih untuk datang ke Alexa.

Alexa mengatajan bahwa ini sebuah anugrah dan dia sangat bersyukur.

Dan seperti sekarang ini, dia kedatangan 2 pasien suami istri yang telah lanjut usia. Mereka terlihat masih saling menyayangi satu sama lain.

Setelah merawat gigi kedua pasiennya, sang istri bertanya.

"Aduh dokter lexa, udah cantik, pinter, dokter gigi, baik, perhatian lagi sana kami yang udah tua-tua ini"

"Astaga bu, tua gimana? Umur kayak masih 40 tahunan gitu"

Sontak pasangan tersebut tertawa karena alexa.

"Jadi dok, kapan nih ada yang bawa jalan? Kapan nih nikahnya dok? Masa sendiri terus"

Alexa langsung tertawa dan menjawab.

"Udah nikah kok bu, sama pekerjaan saya haha"

"Ah dokter ini, ntar saya kenalin sama anak saya lah, dia bilang sih bakal ke tempat dokter sini. Ah tapi gatau dia tuh. Sibuk mulu" ucap sang istri.

"Ntar bisa diajak sama ibu ke sini haha."

Akhirnya pasangan tersebut berterima kasih dan pamit kepada alexa.

-----------------------------------------------------------

"Dok udah jam makan siang dok" Ucap Dewi.

"Oh iya sus, yuk kita makan sekalian"

Dewi adalah suster yang bekerha ditempat Alexa juga bekerja. Dewi adalah suster yang sangat menyayangi Alexa dan sebaliknya juga.

Dewi menyayanginya karena Dewi seorang suster yang pintar, namun disatu sisi alexa juga bersimpati karena Dewi tidak mendapatkan gaji yang layak dari dokter pemilik klinik ini. Bahkan untuk makan siang saja terkadang Dewi melewatkannya karena tak mempunyai uang. Itulah kenapa alexa sering mengajak Dewi makan siang bersama.

-----------------------------------------------------

''Dok, saya duluan ke klinik lagi ya dok, soalnya Dokter Tommy sebentar lagi sudah mau dateng dok'' Dewi undur diri sehingga meninggalkan Alexa sendirian di toko kopi tersebut.

Masa-masa seperti inilah yang sudah lama Alexa nantikan. Membaca hal-hal terbaru tentang kedokteran gigi sambil meminum kopi sendirian. Karena dia terlalu sibuk, terkadang dia lupa untuk memanjakan dirinya sendiri. Ya hitung-hitung sambil tunggu pasiennya datang ke sini.

Keinginan Alexa untuk bersantai tiba-tiba saja harus terhenti. Ada seseorang yang duduk didepannya. Leo. Orang yang menghantui fikirannya setiap waktu.

Tentu saja Alexa terkejut dan langsung membereskan barangnya untuk pergi dari hadapan orang ini. Disaat dia akan berdiri Leo memegang lengannya memaksanya untuk duduk.

''Lex, ayo ngobrol bentar''

''Sorry, saya tidak ada waktu untuk membahas sesuatu yang bukan berkepentingan dengan urusan praktek gigi saya'''

''Oke, kita bahas soal praktek gigi. Aku mau bawa anak aku ke tempat kamu buat pasang kawat gigi''

Anak aku. Ya, dia sudah bahagia. Bahkan anaknya pasti bahagia memiliki ayah sepertinya. 

Alexa mau saja menerima tawaran tersebut, namun dia tak ingin menerimanya dari orang ini. Apabila anaknya memasang kawat dengan alexa, tentu saja dia akan terus datang selama kurang lebih 2 tahun untuk sekedar mengencangkan kawat tersebut. Dan Alexa tentu saja tidak dapat menahan diri apabila harus bertemu dengan orang ini selama 2 tahun lagi.

''Maaf, saya hanya dokter baru dan saya tidak spesialis di bidang ortho(bidang untuk memperbaiki susunan gigi). Silahkan mencari ke dokter lain yang berpengalaman.''

''Alexa, tolong..'' Leo mengeraskan gengamannya terhadap lengan Alexa

''Lepaskan'' Alexa berteriak sambil menarik tangannya dan berjalan kedepan.

Baru saja Alexa ingin berjalan, dia menabrak seseorang yang berbadan lebih tinggi darinya.

Alexa menengok ke atas dan melihat bahwa yang dia tabrak adalah Deo, pasiennya.

Karena Alexa bingung dengan keadaan yang terjadi, dengan tak sengaja dia berkata,

"Sayang, kamu udah dateng? Ayo kita pergi dari sini, ada orang aneh mau kenalan sama aku" 

Alexa mengambil tangan Deo dan menariknya keluar dari toko kopi tersebut.


Sayang? Apakah itu pacar baru Alexa? Tapi, selama aku mengejarnya, dia tak pernah dekat dengan pria manapun, dan yang aku tahu, pria tadi adalah pasien dari Alexa. Apakah aku kurang mengenal Alexa?


------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Alexa yang masih menarik Deo akhirnya melepaskan tangannya.

Alexa menghadap ke Deo dan sedikit membungkuk kepadanya.

"Maafkan saya bapak, tapi tadi ada stalker yang mencari saya dan megejar saya"

Deo yang terkaget akhirnya tersadar dan memegang pundak Alexa dan mengangkatnya.

"Dok, tidak apa-apa dok. Mungkin tadi dokter takut saja, jadi tak sengaja langsung keceplosan" 

Deo tersenyum kepada Alexa karena kecerdikannya , namun disaat yang lain, hati Deo juga sedikit bergetar akibat memegang tangan Alexa dan mengetahui bahwa Alex dikejar seorang stalker.

"Maafkan saya kembali bapak Deo" 

Alexa merasa tidak enak kepada pasiennya ini karena kejadian tadi.

"Yasudah, kalo dokter merasa tidak enak sama saya, ayo temani saya makan siang sekalian bisa ngobrol soal gigi saya yang indah ini dok"

Guyonan Deo membuat Alexa kembali memperlihatkan senyumnya dan lesung pipitnya yang indah.

Lesung pipit yang membuat Deo tergila-gila.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 13, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Time to HealTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang