Sorry , I'm ignoring you

39 6 0
                                    

Sayla dan teman-temannya pun langsung bergegas pulang, karena hari sudah mulai sore dan jalanan pun sudah mulai macet.

Ketika diperjalanan, macetnya sudah padat sekali. Angkutan umum yang Sayla dan teman-temannya tumpangi hanya maju sedikit-sedikit. Sayla yang melihat jam sudah menunjukan angka 06:00 merasa takut ibunya khawatir, ia ingin memberi kabar kepada ibunya tetapi handphone Sayla mati karena baterainya habis, dan handphone teman-temannya pun habis baterai.

"Kita jalan aja yu? kalau kita nunggu terus kayanya bakal lama sampainya deh" ajak Laras memberi masukan kepada teman-temannya karena hari sudah mulai gelap.

"Yaudah ayoo" jawab serempak semuanya kecuali Laras. Semuanya pun langsung beranjak turun dari angkutan umum yang mereka tumpangi. Mereka pun terus berjalan sampai ke tempat yang tidak terlalu macet.

Tiba-tiba saat Sayla dan teman-temannya sedang jalan, melihat ada yang kecelakaan motor dan mobil. Ternyata kecelakaan tersebut yang membuat kemacetan. Sayla pun terus memperhatikan ke arah segerombolan orang yang sedang melihat kecelakaan itu, Sayla merasa tidak tenang, seakan-akan ada hal yang buruk akan terjadi. Seketika ada beberapa bapak-bapak sedang membawa anak perempuan dengan banyak darah di kepala dan tangannya ke ruko yang berada disekitar kejadian itu, perempuan itu seumuran dengan Sayla. Sayla terus memperhatikan wajah anak itu, Sayla merasa tidak asing dengan wajahnya. Sayla pun terkejut ketika sadar bahwa ia mengenali anak perempuan itu.
"Teman-teman tunggu, cewe itu. Itu temanku" ucap Sayla panik dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

"Yang mana Sayla?" tanya Lizzi terkejut dan khawatir melihat temannya itu panik.

"Itu Via, sahabat aku dari kecil, kenapa dia bisa kecelakaan?" ucap Sayla yang sudah mulai menangis, dan Sayla pun langsung berlari menghampiri Via yang dibawa ke ruko.

"Sayla tunggu, jangan lari bahaya" pekik Cintya. Dan teman-temannya pun langsung mengejar Sayla.

"Via bangun Via, kenapa kamu bisa gini?" jerit Sayla sambil menggoyang-goyangkan badan Via. Ketika itu juga, Sayla melihat seorang lelaki yang dibajunya tertera nama Zikri, lelaki itu hanya terluka tangan dan kakinya.

Emosi Sayla pun terpancing saat melihat Zikri. "Lo tuh ya! Lo apain temen gue sampai celaka gini? Lo pacar macam apa ga bisa jagain cewe lo sendiri, pasti lo bawa motornya kebut-kebutan kan? jangan so keren bisa kebut-kebutan di jalan deh, udah gini kan susah. Liatin aja kalau temen gue ada apa-apa, lo harus tanggung jawab!" bentak Sayla tepat di depan Zikri sambil menunjuk-nunjuk wajah Zikri.

"Kamu Sayla kan? maaf aku salah, bawa dia kebut-kebutan dan ga bisa jagain sahabat kamu, aku emang pacar yang bego yang cuma ngikutin amarah aku, maafin aku" balas Zikri dengan sedih dan merasa bersalah melihat pacarnya sendiri celaka karena ulahnya.

"Kata maaf lo ga akan bisa nyembuhin Via" bentak Sayla dan langsung mendorong Zikri.
***
Kebetulan Alan lewat jalan kejadian Via kecelakaan, ketika dia tepat di depan ruko Alan melihat Sayla sedang panik, lalu Alan menyuruh supirnya untuk menepikan mobilnya dan langsung menghampiri Sayla.
"Sayla ini ada apa?" tanya Alan dari belakang Sayla sambil menepuk bahu Sayla.

"Alan? ini sahabat aku kecelakaan, gatau harus gimana" jawab Sayla sambil menangis.

"Yaudah kalau gitu kita bawa ke rumah sakit aja pake mobil aku" titah Alan.

"Bener ga ngerepotin? makasih banyak ya, Lan" ucap Sayla yang mendadak menjadi ramah kepada Alan.

Orang-orang yang ada disekitar situ pun langsung bergegas mengangkat Via dan di tidurkan didalam mobil Alan. Sayla ikut menemani Via ke rumah sakit, diantarkan oleh Alan dan juga supirnya.
"Teman-teman kalian pulang duluan aja ya, aku takut ibu kalian khawatir, makasih udah nemenin aku tadi. Aku kerumah sakit dulu" pamit Sayla kepada Lizzi, Laras, Mika dan Senya tergesa-gesa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 04, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I Miss The Old, Happy MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang