Pria misterius

5.8K 202 14
                                    

"Argghh......Ssaa...kiitt... kumohon hentikan"
Jerit pria itu saat kakinya dihimpit menggunakan batu. Arrgghh..... jerit pria itu lagi saat tangannya digores menggunakan pisau andalannya.
"Ssstt....diamlah pak tua, kau mengganggu konsentrasi ku" bentak seorang pria yg berpakaian gelap.

Ting...nong... Tiba-tiba saja ada suara bel dari luar rumah.
"Ayah apakah kau ada didalam??" Jerit seorang wanita dari luar.
"Jenifer... ayah disini to...hmmpp" belum sempat dia berbicara pria berpakaian gelap langsung membekap mulutnya menggunakan tangannya yg berlumuran darah.

"Ohh...jdi kau sudah mempunyai seorang anak haha... aku gak nyangka ternyata seorang pria bajingan seperti mu bisa mengurus anak hahaha...." tawa sang pria berbaju gelap bahkan tawanya yang menyeramkan disertai tatapan nya yg tajam.

Tok...tok..."ayah apakah kau ada didalam ini aku buka pintunya??" Jerit wanita yang diluar sambil terus mengetok pintu ia tampak panik.
"Hei, suruh anakmu diam pak tua atau mulutmu kurobek-robek" kata pria berbaju gelap, sambil membuka bekapannya.

"Ti..tidak" kata pria tua sambil menggelengkan kepalanya "jjeni.....argghhh..." belum sempat pria itu memanggil anaknya lagi, tanganya kembali ditusuk menggunakan pisau kecil.

"oh jadi kau ingin bermain-main denganku pak tua,cepat turutin perintahku sebelum nyawamu melayang pak tua" ucap pria misterius sambil terus memperdalam tusukannya ditangan pria baruh baya itu.
"Bbbaabaik"kata pria yg disiksa sambil menganggukkan kepalanya pasrah.

"Jjjenifer pergilah ayah sedang ada tamu,kami tidak bisa diganggu"ucapnya ketakutan. "Tapi apakah ayah baik-baik saja??" Tanya perempuan yg diluar.

" HEI...KAU TIDAK DENGAR KATAKU,KUBILANG PERGI YA..KAU HARUS PERGI" bentak sang pria tua tsb, karena ia mendapat tatapan tajam dari pria misterius.
Jennifer yg dibentak pun langsung meninggalkan rumah karena ia tau betul gimana sifat ayahnya jika sedang marah.

"Bagus,sepertinya anakmu sudah pergi mari kita lanjutkan permainannya pak tua,aku ingin menggambar merpati ditanganmu hahah.." tawa sang pria misterius itu sambil mengambil jarum panjang yang telah dipanaskannya sebelumnya diatas meja dan menggores-goreskannya ditangan pria tua tersebut.
"ARGGGHHHHHH....hhh..." jerit sang pria tua...

~JENNIFER POV~
Aku langsung pergi dari rumah begitu mendengar bentakan ayahku, aku sangat takut jika ayahku membentakku apalagi kalau ayah menampar,memukul bahkan menendangku.

Aku sudah biasa mendapat perlakuan seperti itu dari ayahku tapi yang anehnya aku selalu takut, pdahal badanku sudah sangat kebal dengan pukulan yang bertubi".

Kini aku duduk di halte bis, kunaikkan lengan baju ku tampak banyak luka memar yang sudah membiru akibat pukulan pria brengsek itu yah siapa lagi kalau bukan ayahku, tidak perduli dengan tatapan iba dari orang-orang melihat tanganku yg penuh luka bahkan ada yang menatapnya dengan tatapan jijik, yah.. aku sudah biasa mendapat tatapan seperti itu, itu sebabnya aku selalu menggunakan baju lengan panjang untuk menutupi semua luka ditanganku ini.

Tatapanku kosong aku melamun membayangkan nasibku yang menyedihkan ini.
Oh ya perkenalkan namaku jennifer bracky, umurku 19 tahun aku tinggal bersama ayahku dirumah yang kudatangi tadi.

Ibuku meninggal saat sedang mengandung adikku selama hidupnya ia(ibuku) selalu disiksa oleh ayahku, ayahku suka mabuk mabukan dan begitu pulang kerumah ia selalu memaki-maki kami berdua dan menarik kerah baju ibuku jika ibuku diam saja dia akan menampar ibuku tapi jika ibuku menjawab atau melawan dia akan memukul ibuku dengan ganasnya.

Dan keesokan harinya jika dia bangun dan makanan belum disiapkan ia pasti langsung menampar,menendang bahkan melempar barang-barang yang ada dirumah kearah ibuku. Sungguh menyakitkan bukan, melihat kejadian itu setiap hari.

aku sering membela ibuku tapi apa daya ku kekuatanku dengannya sangat berbeda ia pasti dengan mudahnya langsung menamparku,menendangku dan malah menyalahkan ibuku karena tidak bisa mengajari anak sopan santun padahal dia tidak sadar diri kalau sikapnya sama sekali tidak menunjukkan sisi seorang ayah.

Kami berdua selalu diperlakukan seperti binatang oleh ayahku, ingin rasanya aku melarikan diri mengajak ibuku tapi ibuku selalu memikirkan keadaan ayahku, bagaimana dia makan,siapa yg memasakkanny.

Terkadang aku heran apa yang membuat ibu begitu mencintai ayah padahal ayahku sendiri selalu menyiksa ibuku.

Hingga pada suatu hari aku melihat ibuku tergeletak lemas dikamar mandi dan berlumuran darah dari selangkangannya, aku panik dan langsung berlari keluar rumah minta tolong tapi tidak ada seorang pun yg muncul karena hari sudah larut malam orang-orang pasti sudah pada tidur.

Aku pun berlari menuju diskotik tempat biasa ayahku nongkrong tanpa berfikir panjang aku menerobos masuk padahal anak seusiaku tidak diperbolehkan masuk,karena pada saat itu usia ku masih 14 tahun.

Saat didalam telinga ku terasa sangat berdengung karena musik yang sangat keras, bau alkohol yang sangat menyengat membuat hidungku terasa tersumbat dan sesak serta tatapan tatapan nakal dari para om om yang haus akan belaian.
aku tidak memperdulikannya, aku terus melihat keseluruh arah dan aku menemukan sosok yang aku kenal pria paruh baya menggunakan jas tampak dikerumuni sama wanita-wanita yang berpakaian kurang bahan sambil bersender manja, yah itu adalah Pamanku.

Saat aku mau berjalan mendatangi pamanku tiba-tiba saja tangan ku ditahan oleh pria muda tampaknya dia seorang pelayan terlihat dari bajunya "apa yang kau lakukan disini,tampaknya kau masih dibawah umur, bagaimana kau bisa masuk, kau fikir ini tempat apa,Ha(bentaknya) Pergilah tempat ini sangat berbahaya untukmu" tanya pria itu bertubi-tubi.

Ia pun menarik tangan ku untuk keluar tapi tiba tiba saja pria itu ditarik oleh seorang wanita yang sangat seksi.

"Heiiii ganteng mana wine ku kenapa lama sekali" ucapnya manja sambil mencolek dagu sang pria.
Aku yang merasa tanganku mulai merenggang, langsung mengghempaskan tanganya dan lari menjauh darinya.

Saat sudah agak menjauh dari pria itu tadi, tiba tiba ada yang memelukku erat dari belakang sambil menghisap leherku, Aku langsung memekik kaget dan membrontak dari pelukannya tetapi ia makin mempererat pelukannya.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Hollahoooooo.........
Sorry typo......
Vote and coment sangat berharga bagi ku, jadi tolong yaa...
Oh iya terima kasih juga udah nambahkan cerita ku ini ke perpustakaan kalian.....

See you......
~A.T~

 My husband is psikopath Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang