Pria pelindungku

5.1K 186 14
                                    

~Happy Reading all~

~JENNIFER POV~

"Ahhh.....lephassskaann akuuu"
Rintihku saat leherku digigit dan dijilat oleh pria hidung belang.

Aku terus memberontak tapi apa daya ku tentu saja pria ini terus melakukan aksinya, kekuatanku sudah hampir habis aku hanya bisa pasrah.

Bhuuggg... "lepaskan dia"
Tiba tiba saja pria yang memelukku melepaskan pelukannya dan aku segera menjauh, "kurang ajar siapa kau yang berani mengganggu aksi ku" kata pria yang memelukku tadi.
"Jangan pernah sentuh pacarku"kata pria berpakaian pelayan sambil menarikku kepelukannya.

Aku kaget ternyata pria berpakaian pelayan ini yang menolongku bruuukkk
Tiba tiba saja pria hidung belang itu memukul wajah sang pelayan dengan sangat keras hingga si pelayan jatuh kelantai,
Darah segar mengalir deras dari hidungnya.

Saat pria hidung belang itu mau memukulnya lagi tiba tiba saja tangannya tertahan oleh pria lain, pria lain itu adalah pamanku "maaf karena kau sudah membuat tempatku kacau kau harus pergi dari tempat ini" usir pamanku.

Pria hidung belang itupun langsung pergi dengan kesal mungkin dia takut dengan pamanku, sedangkan aku masih sibuk menutup hidung sang pelayan dengan kain dari bajuku yang ku koyak sedikit.
"heiii......jennifer apa yang kau lakukan disini, bukankah anak sepertimu tidak boleh ada disini" kata pamanku
Ucapan paman barusan langsung mengingatkanku dengan ibuku, akupun langsung menghampiri pamanku dan mempertanyakan keberadaan ayahku.

"Sebaiknya kau pergi kerumah sakit saja jangan memperdulikan ayahmu,pergilah" kata pamanku
"Apa?? Bagaimana bisa paman tau kalau ibuku sedang sakit, ibuku masih dirumah paman aku kesini mau mencari ayah untuk membawa ibu kerumah sakit" jelasku kepada paman

"Tidak ibumu sudah dibawa kerumah sakit, cepatlah kau pergi" usir pamanku
Akupun pergi kerumah sakit mengikuti perintah paman ku. Tiba dirumah sakit aku langsung menemui ibuku tetapi."dokter kenapa ini?? Kenapa wajah ibuku ditutup dengan kain, ibuku belum meninggal dok" jeritku aku menangis histeris atas kepergian ibuku.

~Author pov~
Ditempat pemberhentian bus, seorang gadis duduk termenung sambil menangis tanpa mengeluarkan suara.

Orang orang yang berlalu lalang pun terus memperhatikannya begitu juga dengan seorang pria, karena sang gadis terus menangis akhirnya sang pria itupun menghampirinya dan memberikannya sebuah sapu tangan.

"Hapus air mata kamu, air mata kamu menghalangi wajah cantik kamu loh" kata sang pria sambil memegang pundaknya, sang gadis pun langsung sadar dari lamunannya ia melihat sapu tangan yang ada ditangan pemuda sebentar lalu melihat wajah sang pemuda.

"Anda siapa??, tidak usah khawatirkan saya karena kita tidak saling mengenal" kata sang gadis sambil bangkit dari tempat itu dan berjalan gontai.

Tiiiiinnnnnnn........tiiiinnnn...tin..t
"Heiii...awasss kau mau mati yaa..." hampir saja sang gadis tertabrak oleh mobil karena ia berjalan sambil melamun, kalau tidak ditolong oleh sang pemuda mungkin saja ia sudah mati sekarang.

"Ma...maakaa...ssihh yya..." ucap jennifer terbata bata karena ia masih syok..
"Sepertinya kau syok berat, bagaimana kalau kita ke kafe yang diseberang itu" tarik sang pemuda itu.

Sesampai dikafe sang pemuda terus saja memperhatikan jennifer yang duduk didepannya, jennifer yang diperhatikan pun merasa risih.

"Hmmm...kenapa anda terus memperhatikan saya, apa ada yang salah dengan wajah saya" kata jennifer membuka suara.
"Tidak ada yang salah kok dengan wajah kamu, kamu cantik makanya saya gak bosan memperhatikan wajah kamu"goda sang pemuda

Jennifer yang digoda pun langsung merasa malu semburat merah memancar dipipi putih jennifer, tetapi jennifer langsung mengontrol dirinya agar tidak termakan dengan godaan sang pemuda.

"Apa maksud anda?" Tanya jennifer tiba-tiba, "anda mau menggoda saya yaa...maaf tapi saya bukan cewek murahan yang gampang anda goda" lanjut jennifer (marah)
"Siapa bilang saya mau menggoda kamu saya berkata jujur kamu memang cantik, kenapa kamu marah dibilang cantik emang hanya wanita murahan saja yaa... yang pantas dikatakan cantik"kata sang pemuda santai

"Bukan begitu,hanya saja saya merasa asing bukankah kita tidak saling mengenal kenap"ucapan jennifer terputus karena sang pemuda tiba-tiba memotong pembicaraan
"Benar juga kata kamu, kita tidak saling mengenal kenapa kita tidak berkenalan saja"
Sang pemuda pun bangkit dari bangku nya dan mengulurkan tangannya kejennifer "perkenalkan nama saya andrian ansell smith,tetapi khusus wanita cantik sepertimu panggil saja saya ansell jangan anda"kata ansell sambil menaikturunkan alisnya.

"Jennifer" kata jennifer singkat tanpa menyambut jabatan tangan dari ansell
"Baiklah nona jenni karena saya sudah menolong kamu bagaimana kalau sekarang kamu yang menolong saya?" Kata ansell yang sudah kembali duduk dibangkunya.
"Berarti anda tidak ikhlas menolong saya, kalau tidak ikhlas kenapa harus ditolong biarkan saja saya tertabrak tadi" semprot jennifer yang sudah mulai kesal mereka berdua saling terdiam dan suasana pun menjadi tegang.

"Haha...yaampun padahal tadi saya hanya bercanda, kenapa jenni langsung menanggapinya dengan serius,jenni lagi pms yaa.. kok marah-marah terus" kata ansell yang coba mencairkan suasana
"Apaan sih, sok tau" kata jenni yang sudah mulai tersenyum tipis
"Woow...ternyata jenni bisa tersenyum juga wah ini sungguh ajaib loh" kata ansell kegirangan seperti anak kecil yang diberi pertunjukan sirkus.

Jenni dan ansell pun lama kelamaan menjadi dekat itu dikarenakan sifat lucu dan lebay ansell, jenni yang biasanya jarang tersenyum pun sekarang justru banyak tertawa.

Mereka pun terlihat seperti teman dekat, padahal mereka baru saja kenal satu jam yang lalu, tampa mereka sadari ada seorang pria misterius yang tampak memperhatikan kedekatan mereka dari ujung ruangan.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Hallo.... akhirnya saya update juga #authornyamintaditimpuk..
Sorry typo...
Wahh... sang pria misterius sudah datang mau ngapain yaa.. dia??
Tunggu kelanjutannya yaa..
Vote dan comment sangat berarti bagiku jadi tolong yaa.... gak nyampe semenit kok hehe..

See you.....
>A.T<

 My husband is psikopath Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang