Chapter II : Problem

15.6K 1.1K 13
                                    

"Ukh..." Dengan cepat Tetsuya berlari menuju kamar mandi dan memuntahkan isi perutnya.

Setelah merasa dirinya mulai lebih baik, Tetsuya kembali menuju meja makan, dimana sang suami, Akashi Seijurou masih menikmati makanannya.

Tapi belum sampai di ruang makan, Tetsuya merasa isi perutnya akan keluar lagi, dan Tetsuya pun berlari menuju ke kamar mandi dan memuntahkan isi perutnya untuk yang kesekian kalinya.

Saat merasa dirinya lebih baik, Tetsuya melangkahkan kakinya menuju cermin yang berada di kamar mandi dan menatap pantulan dirinya di cermin.

Wajah Tetsuya terlihat lebih pucat dari biasanya ditambah juga dirinya terlihat berantakan, dengan menggunakan tangan kanannya, Tetsuya menyalakan kran dan membasuh mukanya dengan air dingin.

Setelah dirasa cukup, Tetsuya mematikan kran itu dan mengeringkan mukanya dengan handuk, dan segera menuju ke ruang makan, dimana Seijurou berada.

Saat Tetsuya telah berada di ruang makan, Tetsuya segera menarik kursi untuk didudukinya dan memulai ritual makan paginya. Tanpa Tetsuya sadari, sedari tadi Seijurou terus mengamati Tetsuya.

"Apa kau baik-baik saja Tetsuya? Wajahmu terlihat lebuh pucat dari biasanya" Kata Seijurou dengan nada yang sarat akan kekhawatiran.

"Tidak apa-apa Sei-kun, aku hanya masuk angin saja. Lebih baik Sei-kun segera menyelesaikan makan agar tidak terlambat" Ucap Tetsuya sambil meneruskan acara sarapannya.

.
.
.

"Baiklah aku pergi dulu, hati-hati di rumah, dan istirahatlah dengan cukup, mengerti?" Ucap Sejurou dengan memberikan kecupan kecil di dahi Tetsuya.

"Ha'i Sei-kun. Hati-hati juga" Ucap Tetsuya dengan wajah datarnya.

"Oh iya, Tetsuya aku akan menyuruh Shintaro untuk memeriksamu nanti" Ucap Seijurou sebelum melangkah menuju kedalam mobilnya

"Ha'i" Ucap Tetsuya.

Setelah Seijurou berangkat menuju kantor, Tetsuya segera masuk ke dalam rumahnya dan mulai melaksanakan tugasnya untuk membersihkan rumah.

Dengan cekatan Tetsuya membersihkan kediaman mereka, mulai dari menyapu, mencuci piring dan pekerjaan rumah lainnya.

Dan tanpa Tetsuya sadari waktu telah menunjukkan pukul 11.00 . Yup, betul sekali, Tetsuya harus menyiapkan makan siang untuk dirinya dan Seijurou. Tapi, saat Tetsuya akan mengenakan celemek berwarna birunya, telepon rumah berbunyi, dengan segera Tetsuya menuju ke arah telepon rumah dan mengangkatnya.

"Moshi-moshi, ini dengan Keluarga Akashi" ucap Tetsuya dengan lembut.

"Moshi-moshi, Kuro- ah maksudku Akashi" ucap seseorang di seberang.

"Tidak apa-apa Midorima-kun, kau bisa memanggilku Kuroko" Ucap Tetsuya dengan senyum menghiasi wajahnya.

"Baiklah, jika kau memaksa, Kuroko. Tentang pemeriksaanmu, aku akan datang jam dua siang, mungkin aku akan sedikit terlambat datang ke sana" Ucap Shintaro dengan sifat Tsunderenya.

"Tidak apa-apa Midorima-kun"

"Baiklah, cuma itu saja yang ingin kusampaikan. Selamat siang, Kuroko" Ucap Midorima.

"Salamat siang juga, Midorima-kun" Setelah itu, sambungan pembicaraan diakhiri.

"Baiklah... aku harus segera memasak untuk makan siang Sei-kun" Ucap Tetsuya dengan pelan dan untuk menyemangati dirinya sendiri.

Tanpa membuang waktunya lagi, Tetsuya melangkahkan kakinya menuju dapur untuk memasak makan siang mereka berdua.

.
.
.

♡♡ AkaKuro Family ♡♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang