Ramalan Ibu Peri yang Salah

52 5 5
                                    

Bryana keluar dari mobil langsung disambut oleh seorang cewek menyambut mereka.

"It's 20 minutes, Ash", ia mendecak kesal.

"Better than never", Ashton menepuk punggung cewek itu lalu masuk ke restoran.

Bryana mengernyitkan dahinya. Cewek itu memanggil Ashton dengan sebutan 'Ash' dan Ashton tidak marah. Itu artinya mereka berdua sudah 24 jam bersama. Siapa dia?

Cewek itu mendekati Bryana dan menyisirnya dari atas hingga bawah, "Setidaknya kamu tidak terlihat seperti perempuan murahan", ujarnya dan membuat Bryana melongo.

Cewek itu pun tertawa lalu merangkul pinggang Bryana untuk masuk. "Bercanda. By the way aku Lauren", ia mengulurkan tangannya. "Ashton's momma", lanjutnya.

Bryana tertegun. Matanya menatap Lauren hati-hati tapi tetap ingin terlihat sopan jadi ia tersenyum kecil. Masalahnya Lauren bahkan lebih pendek darinya. Wajahnya yang babyface semakin memperaneh segalanya.

"Bercanda lagi. Kau ini mudah dibodohi ya", Lauren tertawa, "Aku adik Ashton"

Bryana tertawa kecil. Ternyata cewek ini adik Ashton. Pantas saja ia terlihat biasa saja memanggil Ashton dengan sebutan 'Ash'. Mereka bukan hanya 24 jam bersama tapi mereka sudah melewati belasan tahun bersama.

Bryana masuk dan mendapati keramaian mengisi restoran. Bahkan Bryana menabrak orang beberapa kali saking padatnya.

"Lauren", Ashton menggerang kesal. Membuat Bryana mendongak dan mendapati ternyata Ashton ada di depannya.

"What?", tanya Lauren heran. Ashton menelengkan kepalanya ke tengah restoran. Membuat Bryana mengikuti arah pandangannya.

Ternyata restoran padat bukan karna ramai orang. Melainkan mereka sedang meminggir dan memberikan ruang kosong di tengah untuk.. Calum? Margo? Dan rambut merah itu? Michael?

Mereka beradegan drama di tengah. Calum meloncat-loncat dan menirukan suara katak.

Michael memegang sebuah sapu dan Margo yang diselimuti serbet meja menghela nafas beberapa kali.

"Princessaa!! Naik ke sapu terbangku ini! Kutukannya tidak akan bertahan lama! Voldemort tak lama lagi akan berubah normal!", jerit Michael sambil mengapit sapu di selangkangannya.

Margo dengan malas-malasan ikut mengapit sapu itu di selangkangannya juga.

'Krokk krokkk krokk", pekik Calum sambil loncat-loncat.

Michael langsung berlari kencang dengan sapunya ke tengah-tengah kerumunan.

"Aku suruh mereka buat bikin semacam pertunjukan gitu buat ngisi waktu, aku nggak minta mereka drama tolol begini", decak Lauren kesal.

Ashton memutar bola matanya.

"Dan begitulah ending dari Michael, penyihir tongkat emas dan Princessa Margo", suara Michael membahana.

"Dan Si jahat dan mengerikan dan tampan Calum", tambah Calum dengan suara cemprengnya.

"Ya-- ah", ujar Michael putus-putus karna sebenarnya dia ingin pertunjukan ini hanya tentang dirinya dan Margo.

Ashton beranjak ke tengah , "Okay guys, enjoy my party!", ujarnya yang membuat kermunan lingkaran menyeruak bebas.

Bryana melihat ke sekelilingnya. Tak ada yang ia kenal. Ia berjalan lurus ke balkon untuk mencari Margo.

"Hey!", seseorang menjawil pundak Bryana. Ia menoleh dan mendapati Clara di belakangnya.

"Hai", Bryana tertegun melihat penampilan Clara.

Will You? [ brashton ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang