2. Oakland

8.3K 676 42
                                    

Warna kuning dari sinar mentari yang masih selalu setia menyinari bumi ini mulai mewarnai kehidupan. Kehadirannya bagaikan tengah bangkit dari persemayaman di balik lautan luas. Riakan air menimbulkan kilatan seperti taburan bintang berkelap-kelip yang mengambang di atas air. Gerakan lembut ombak-ombak itu menutupi keganasan di dalamnya dengan sangat sempurna. Bahkan semua orang tidak akan sadar bahwa air-air itulah yang dulu telah menelan berbagai kehidupan, tanpa memberikan rasa ampun sedikitpun.

Sebuah bel raksasa telah terjaga. Suara nyaring benda tersebut senantiasa menjadi lagu pengiring di setiap pagi. Gemanya seakan memaksa semua makhluk untuk segera bangun, mengakhiri mimpi-mimpinya.

Semua orang memulai aktivitas yang rutin dilakukan setiap hari. Membuka mata, mandi, sarapan, kerja, sekolah, pulang, mandi, makan, tidur, dan hal sama berlaku untuk keesokan harinya. Mungkin kita bisa mendaki gunung? Ya, kalau saja dataran tinggi itu masih ada. Atau mungkin sedikit menghabiskan waktu dengan berenang? Meski terdengar menyenangkan, tapi bukan hal bagus di saat ikan-ikan bergigi tajam selalu siap menyantap kita. Tidak terlalu banyak kegiatan yang dapat dilakukan. Kalian akan mati kebosanan jika hidup di sini, kalau saja tempat ini bukan satu-satunya kota yang ada di bumi.

Orang-orang berjas mulai berbondong-bondong pergi ke kantor, para wanita dengan berbagai makanan dalam keranjang besinya pergi ke pasar, dan anak-anak berlarian menuju sekolahnya. Beberapa orang dengan sepeda motornya yang dapat bergerak bebas di udara sudah tampak sibuk berpatroli menjaga keamanan kota. Mungkin tidak terdengar ada sesuatu yang spesial dari semua itu, karena masih ada satu hal lagi yang harus kalian ketahui. Cobalah membiasakan diri untuk mendengar bunyi 'teng-teng-teng' 'tung-tung-tung' setiap harinya, karena suara-suara itulah yang akan selalu menyertai kalian setiap berjalan di kota ini. Ya, inilah Kota Oakland. Sebuah peradaban yang berkembang di atas bentangan lempengan besi.

Lautan yang menyelimuti bumi telah memaksa semua orang untuk hidup di atas air. Untunglah teknologi selalu menjadi sebuah solusi bagi manusia untuk bertahan hidup. Oakland adalah sebuah kota yang sangat besar dan luas. Wajar saja, karena diyakini bahwa Oakland ini merupakan satu-satunya kota yang ada di bumi. Berpuluh-puluh tahun bahkan lebih dari seratus tahun lalu, sebuah bencana berhasil menenggelamkan seluruh daratan yang ada ke dalam lautan. Sejak saat itu, para leluhur mulai membangun kota di atas sebuah baja yang kokoh, yang pada awalnya hanya memiliki luas sekitar dua puluh meter persegi saja. Akan tetapi, saat ini Oakland telah menjadi kota besar yang memiliki luas beratus kali lipat dari sebelumnya. Jika ingin mengadakan sebuah tur, mungkin kota ini tidak bisa menjadi tujuan yang baik. Kalian tidak akan menemukan apapun selain baja dan besi di dalamnya, yang menjadi pondasi dari tiap bangunan yang ada.

Dahulu orang-orang mengatakan bahwa bahan dasar yang sangat dibutuhkan oleh manusia adalah kayu. Tapi, untuk saat ini penduduk Oakland hanya mengenal hal tersebut dari buku sejarah semata. Satu-satunya kayu yang mereka ketahui hanyalah yang berasal dari pohon kehidupan milik Oakland. Ya, mengingat sudah tidak ada lagi daratan, semua pepohonan mulai mati dan mengendap di dalam lautan. Hanya saja, di Oakland ini kami menemukan sebuah mukjizat yang menjadi harapan semua orang. Tepat di tengah-tengah kota, tumbuhlah sebuah pohon ek raksasa yang menjulang tinggi, menembus dalamnya lautan. Penduduk Oakland menamakannya Pohon Kehidupan, karena dialah satu-satunya alasan yang menyebabkan kami masih hidup hingga saat ini.

Para ilmuan menjaga pohon tersebut agar tetap abadi dan memanfaatkan oksigennya agar kami tetap bisa bernapas. Dengan berbagai teknologi canggih, mereka melipat gandakan oksigen yang dihasilkan hingga dapat mencangkup seluruh Oakland. Oleh karena itu, penduduk tidak diperkenankan untuk pergi dari kota. Semua itu dilakukan demi menjaga keselamatan kami. Hanya ada beberapa orang yang boleh keluar pergi, yaitu para nelayan dan para polisi patroli, itu pun masih dalam jarak yang sudah ditentukan.

Berbicara soal nelayan, sudah dapat diprediksi bahwa makanan pokok penduduk Oakland adalah makanan laut. Meski dulu terdengar sepele, tapi bagi kami pekerjaan tersebut paling beresiko. Para nelayan adalah kumpulan orang-orang tangguh yang siap bertahan dari serangan ikan ganas yang terkadang muncul tanpa bisa diprediksi. Para ahli sudah memperhitungkan batas aman pelayaran, karena selain terbatasnya oksigen, ikan-ikan ganas hanya muncul pada tempat tertentu saja. Entah kenapa mereka tidak berani berada terlalu dekat dengan Oakland. Mungkin makhluk-makhluk itu tidak menyukai keberadaan besi-besi berkarat di sekitar sana.

Beruntungnya, belakangan ini para ahli telah menemukan sebuah penemuan yang dikenal dengan tanaman gandum. Kini tanaman tersebut berhasil dibudidayakan di dalam sebuah tempat khusus. Aku tidak bisa menceritakan terlalu detail mengenai hal tersebut. Semua orang hanya tahu bahwa ada nelayan yang menemukan tanaman tersebut mengendap di dalam laut. Para ilmuwan Oakland berhasil menyelidiki jenisnya dan melakukan sesuatu untuk mengembangbiakkan tanaman tersebut. Dengan bantuan teknologi canggih mereka, semua menjadi tidak mustahil. Yang pasti, hal tersebut sangat berarti besar bagi penduduk Oakland. Membuat kami merasa sangat bersyukur, karena setidaknya bisa terlepas dari makanan laut sesekali.

Hiburan? Apa yang bisa kalian harapkan di tempat seperti ini? Kami sudah tidak bisa lagi menghabiskan waktu dengan menonton televisi. Bahkan keberadaan radio pun hanya digunakan untuk keperluan orang-orang tertentu seperti para polisi. Tapi setidaknya kami masih bisa membaca buku-buku bekas yang ditemukan para nelayan dari dalam lautan. Ya, selain menjaring ikan, mereka pun banyak mendapatkan barang-barang seperti buku, mainan, pakaian, dan sampah-sampah peninggalan manusia zaman dulu. Tapi, setidaknya masyarakat Oakland sangat bersyukur dengan apa yang selalu mereka dapatkan dari dalam lautan.

Sedangkan aku sendiri cukup bersyukur karena kami tidak harus hidup di tengah kegelapan. Penemuan paling berharga bagiku adalah listrik. Beruntung sekali angin masih mau meminjamkan tenaganya untuk memutarkan kincir-kincir besi Oakland. Memberikan sumber energi untuk memberi kami semua penerangan.

Walaupun begitu, jika dibandingkan dengan orang-orang zaman dulu, kehidupan kami saat ini jauh dari kata layak. Tidak mudah untuk tinggal di dalam tempat yang memiliki banyak sudut mati, hanya memiliki dua jenis makanan, terperangkap di tengah tumpukan besi berwarna kelabu yang kusam. Tidak aneh jika para monster di lautan lebih memilih untuk menjaga jarak dengan tempat ini.

Akan tetapi, meski berada di tengah keterbatasan yang ada, semua penduduk hidup dengan cukup makmur. Ya, karena kemakmuran yang fana itulah perlahan menghapuskan keinginan semua orang untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Setidaknya dari sekian banyak penduduk yang ada, hanya satu orang yang masih memiliki harapan untuk itu. Seorang gadis yang sebentar lagi akan merayakan ulang tahunnya yang ke-19. Dan gadis itu adalah, aku.

Aster [The First Adventure]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang