Bab 4 Krisnawan Wiranata

2.5K 74 4
                                        

(Krisnawan Wiranata, sang senior)


Pemandangan di dalem kamar itu udah kaya film bokep..

Hampir semua orang udah bugil, karena jendela itu berdebu, gue gabisa jelas liat mukanya. Seengganya ada 3 cewe dan 5 cowo, belum termasuk Satrio. Tiga cowo dan semua cewenya udah bugil. Mereka udah mulai menggerayangi satu sama lain. Tapi dari muka mereka, keliatan mereka lagi teler. Matanya ga fokus, nafasnya memburu gak teratur, dan gerakan tangan mereka juga sembarangan, ga terarah. Kamar yang ini besar, mungkin kamar tidur utama, karena ada 1 pintu lagi di sebelah laci yang mungkin mengarah ke kamar mandi. Di atas ranjang gue ngeliat pemandangan yang....mengenaskan. Satrio dipiting sama satu cowo berbadan gede, mungkin yang tadi gue denger nggrepe dia di HP, dan di pinggir ranjangnya, ada Krisnawan, yang juga udah setengah bugil, memamerkan badan sawo matangnya, dengan dada yang kekar, perut yang tersusun kotak-kotak rapi. Udah jelas dia pasti fitness. Cowo yang memiting Satrio, keliatan lebih berisi, badannya jadi, tapi dia lebih gemuk, keliatannya sih umur 30 an. Dia sedang membuka paksa seragam SMA Satrio. Mata Satrio udah dipenuhi kebencian dan rasa takut. Air mata terbendung di ujung-ujung matanya, dan saat dia membalik menghadap ke jendela, gue bisa liat, mulutnya udah dibekap sama celana dalam. Mungkin celana dalam salah satu dari mereka yang udah enak enak di ujung kamar. Satrio bergumam nggak jelas, keliatan dia meronta minta dilepasin, tapi apa daya, tangannya dipiting sama om setengah bugil itu, dan Kris cuma di pinggirnya menonton sambil melipat tangan. Dia..seperti mengawasi. Saat om-om itu sudah selesai melumpuhkan Satrio, dia mengeluarkan satu botol kecil berisi cairan bening kebiruan. Dia membuka tutup botol itu, dang menghirupnya sedikit

"Sial..jangan-jangan??" gue berbisik.

Om itu memelorotkan celana dan celana dalam Satrio, meregangkan buah pantatnya, memperlihatkan lubang anus Satrio yang tertutup rapat. Om itu mengemut jari telunjuk tangan kanannya, dan menusuk lubang anus Satrio dengan kasar. Satrio terkesiap. Dia teriak, tapi teredam oleh celana dalam itu.

Setelah memainkan lubang anus Satrio beberapa lama, dia menjejalkan botol dan isinya itu ke dalam anus Satrio.

Satrio memberontak, tetapi setelah dipiting oleh Kris, yang sekarang sudah di atas ranjang, dan om-om itu seperti menunggu cairan itu bekerja, badan Satrio melemas, dan terkulai. Napasnya menjadi tidak teratur, memburu. Matanya sayup, kosong, terbius.

"Nikmatin, Kris. Sesudah ini dipake bareng-bareng. Jangan muncrat di dalem lu. Awas." Om itu berbalik ke arah anak-anak SMA yang sudah saling menyetubuhi satu sama lain, dan mulai ikut beraksi juga.

Kris naik ke ranjang. Dia mulai membuka ikat pinggang bergesper besarnya. Keliatan udah ada tonjolan besar di depan celana SMA abu-abunya. Dia menatap Satrio dengan pandangan merendahkan. Melecehkan. Satrio cuma bisa meronta-ronta tanpa daya. Kakinya juga ternyata diikat dengan tali tambang kecil warna putih.

"Percuma, Sat. Lu yang setuju, lu yang terima semuanya." Kris mulai menunduk setelah dia membuka seleting celananya. Tampak dia pakai celana dalam warna biru tua. Kris mendekati wajah Satrio yang memerah, dia menyibak rambut Satrio, dan bernapas di depan mukanya. Kris keliatan bernafsu banget. Dia memegang dagu Satrio, ngelepasin celana dalam di mulutnya, dan sebelum Satrio sempet ngomong..

Kris mencium Satrio.

Muka Satrio langsung berubah total. Yang tadinya kosong, sekarang lebih seperti bergairah, hampir seperti kesenengan karena ada ciuman mendarat di bibirnya yang merah ranum itu. Matanya menatap ke atas saat Kris mulai memainkan lidahnya di dalam mulut Satrio. Satrio, membalas dengan menggigit bibir Kris pelan.

"Sat...apa..apaan.." gue yang cuma nonton di luar, ga nyangka Satrio bakal membalas ciuman itu.

Setelah berciuman selama sepuluh detik, Kris melepaskan bibir Satrio. Satrio, sekarang sudah tidak meronta lagi, matanya terpaku pada mata Kris. Mata orang yang bakal merusak dirinya, yang bakal menodai Satrio, yang bakal mengambil kelelakiannya.

RecessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang