Kebencian

242 19 0
                                    

"kapan kau banguuuun, kapan kau banguuuun, kapan kau banguuuuun" ucapku dengan melantunkan nada yang aneh.

"diamlah baby, kau hanya akan membuatnya bermimpi buruk" ucap Clara sambil membawakan handuk untukku.

"memang apa salahnya, dia kan selalu bersikap buruk, sudah pantas kalau dia bermimpi buruk" ucapku menahan kesal.

"aku heran denganmu, bukankah kau tidak dekat dengannya, bahkan untuk saling menyapa saja juga tidak pernah, lalu kenapa kau menolongnya, hingga kau basah kuyup begini" ucap Clara panjang lebar.

"bagaimana bisa aku diam saja melihat seseorang yang sangat ketakutan dan bahkan mau dipukuli warga" jawabku dengan meninggikan nada bicaraku.

"siapa kalian" ucap Junior yang baru saja bangun dari pingsannya.

"perfect, dia bahkan tidak mengenali kita" ucap Clara mencibir.

"kenapa aku disini?" Tanya Junior lagi dengan menoleh kanan-kiri.

"baiklah singkat cerita saja tuan Junior, kau pingsan dipinggir jalan dan aku membawamu dengan taxi ke rumah clara" jelasku dengan memberikan tatapan intimidasi ke Junior.

"kenapa kau membawaku kesini?" bentak Junior.

"kau ini sudah ditolongi bukannya bilang terimakasih malah membentak baby" ucap Clara kesal.

"baby? Ciiih, nama apa itu? Apa kau pikir kau itu lucu?" ucap Junior meledek.

"heeeeemmmm..!!!!" geramku menahan emosi.

"baby, baby tenanglah, tenangkan dirimu, kau seharusnya tidak perlu marah, kau sudah tau sifatnya bagaimana kan, jadi kendalikan dirimu" ucap Clara mencoba menenangkanku.

"apa vas bunga ini boleh aku pinjam clara" ucapku kesal seraya menggenggam vas bunga yang berada diatas meja.

"ja...ja..jangan,, aku mohon jangan vas bunga itu, itu punya mamaku exspor dari America, aku mohon jangan baby, aku bisa dicekik mamaku nanti" rengek Clara dengan perlahan-lahan merebut vas bunga yang aku genggam dan menyembunyikannya di balik badannya.

"baiklah tuan Junior, kalau kau sudah merasa baikan, pintu keluar ada disana" ucapku kesal sambil menunjuk kearah pintu keluar.

"siapa kau berani mengusirku, hah! Tidak ada yang pernah berani mengusirku!" bentak Junior.

"kau...kau ini benar-benaaar." Ucapku kesal yang semakin menjadi-jadi.

"tunggu, tunggu, tunggu,..tunggu dulu, nona Baby dan tuan Junior aku mohon sekali untuk jangan memakai emosi kalian dirumahku ini, karena mama ku sangat tidak suka aura marah yang sedang kalian sebarkan keseisi rumah ini, sebelum kalian diusir keluar dari sini lebih baik tenangkan hati kalian berdua" ucap Clara panjang lebar.

"ouuuh sayangku claraaa, aura apa ini yang mama rasakan, sangat menyengat dan merusak jiwa dan pikiran mama" ucap mama Clara yang tiba-tiba keluar dari kamarnya dengan menggunakan piyama hello kitty dan masker wajah berwarna pink lengkap dengan mentimun di kedua kelopak matanya.

Dan sayangnya aku tidak terkejut dengan penampakan ini, karena mama Clara memang terkenal sangat aneh dan berjiwa layaknya paranormal sungguhan.

"haaah.. kau ..kau siapa" teriak Junior kaget setelah melihat penampakan mama Clara untuk pertama kalinya.

"aaaaw.. siapa berteriak sekeras itu, oh seorang pria, clara aura ini berasal dari mereka berdua ternyata, cepat suruh mereka pulang ke rumah masing-masing, mama harus mengusir setiap aura jahat yang mencoba mendekati rumahku inii" ucap mama Clara dengan melayang-layangkan kedua tangannya seperti seorang instrumen music dunia.

HATE RAIN LOVE RAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang