*LAPANGAN BASKET
“kau duduklah disana dan jadi penyemangatku, mengerti!”
“apa maksutmu, ini namanya pemaksaan!” ucapku keras dengan mengepalkan kedua tanganku.
“sudah lakukan saja, nanti akan aku beri hadiah”
“apa kau pikir aku membutuhkan hadiahmu”
“duduk!” bentak Junior dengan memaksaku duduk.
“ini sudah sangat kelewatan” gerutuku kesal.
**Aku benar-benar sangat ingin memukul kepalanya yang keras itu agar dia sadar dengan apa yang dilakukannya ini padaku.
Hampir terjadi jika saja Jackson tidak menghampiriku terlebih dulu.“kau tidak masuk kelas?”
**Dia berlagak seperti memperhatikanku, tapi aku tidak akan terbuai dengan omongannya itu.
Aku malah akan lebih senang jika membantah setiap perkataannya.“tidak, aku sedang melihat pertandingan basket”
“tapi ini sudah jam masuk kelas, pertandingan basket seperti ini tidak wajib ditonton, bukankah sebaiknya ka..”
“apa kau orang tuaku?” sela ku dengan sinis.
“aku gurumu, aku berhak menegurmu”
“kau tidak berhak melakukan apapun pada diriku”
**Tidak betah mendengarkan ocehannya, aku memilih untuk pergi saja, tapi tentu tidak kekelas karena itu hanya akan membuatnya beranggapan kalau aku menuruti perkataannya.
*KANTIN
“hai murid mesum, kau tidak masuk kekelas”
“hah, siapa? Kau bicara padaku?”
“menurutmu ada orang lain disini?” ucapku kesal.
“aaah, ada! Ada ibu kantin, bapak tukang bersih-bersih, dan ada juga anak ibu kantin yang cantik dan molek”
**Ucapan Jaebum membuatku benar-benar semakin kesal, dia malah memperburuk suasana hatiku, memang salahku untuk datang menghampirinya.
“hei kau mau pergi begitu saja, untuk apa kekantin kalau tidak makan?” teriak Jaebum dengan mulut penuh.
“urus saja urusanmu sendiri” ucapku sembari melayangkan pandanganku ke seorang siswa yang duduk termenung di dekat ibu kantin.
“yugyeom? Aku tidak melihatmu masuk kekelas, tapi ternyata kau ada disini?"
"ah, baby, senang melihatmu?”
“apa maksutmu?” ucapku bingung dengan reaksinya yang canggung.
“oooh, tidak kok, tidak ada apa-apa, eh aku harus ke kantor kepsek sekarang, aku duluan ya?” ucap Yugyeom dengan ter burur-buru pergi.
**Dia mencurigakan sekali, pasti ada sesuatu yang terjadi, Yugyeom mencoba menghindariku.
Tapi Bambam maupun Yugyeom tidak ada yang mau angkat bicara.*KEDAI MIE RAMEN ENAK
“selamat dataaang” sapa seorang pelayan kedai yang berdandan begitu cantiknya.
“silahkan, nona mau pesan apa?”
“mie ramen enak 2 mangkok, antar dengan cepat” ucap Junior pun berhasil mengagetkanku.
“kenapa dia selalu berada disekitarku” gumamku lirih dengan memegang kepalaku yang terasa semakin pening.
“kau baik-baik saja, jika kau kurang enak badan kita ke rumah sakit saja?”
“sejak kapan kau menaruh perhatian padaku?”
“sejaaaaaak, sejak kau yang memperhatikanku duluan ditempat ini”
“apa?” penjelasannya benar-benar membuatku bingung dan bereaksi terlalu cepat.
“kata pelayan disini waktu ada festival saat kau masuk kedai ini kau terus memperhatikanku, dan kata nenek chiyo, sepertinya kau tertarik padaku dan menyarankanku untuk menaruh perhatian lebih padamu”
“kau bercanda?” ucapku singkat yang masih tak percaya dengan penjelasannya.
“sudahlah, mulai sekarang aku mau membuka hatiku untukmu” ucapnya dengan tersenyum polos.
**Jujur saja aku memang tidak menyukainya, tapi fakta bahwa aku juga tidak membencinya tak bisa aku tepis.
Baiklah mungkin memang kurang menyenangkan tapi suasana hatiku begitu buruk setelah bertemu Jackson.
Mungkin tidak ada salahnya jika aku menghabiskan waktuku dengan pria aneh ini, walau dengan berat hati.*PARKIRAN
“ayo cepat naik”
“kau sudah punya sim?”
“tenang saja, aku lebih jago mengendarai motor dari pada orang-orang yang mempunyai sim”
“berarti kau tidak punya sim” ucapku tegas dengan tatapan intimidasi padanya.
“hehe, ayolah, percaya padaku, ayo naik”
“baiklah kalau kau bersikeras”
*GEREJA
“kau ingin mengajakku berdo’a ke gereja? Aku tidak tau kalau kau religious juga?”
“tenanglah tuan putri, aku mempunyai kejutan untukmu” ucap Junior sungguh-sungguh.
“sayangnya aku tidak suka kejutan”
“Junior” ucap Jinyoung yang tiba-tiba saja muncul dari dalam gereja.
“oh kakak, bagaimana persiapannya, sudahkah? Maaf aku sedikit terlambat”
“kau selalu terlambat, kata maaf saja tidak akan cukup”
**Kakaknya terlihat begitu elegan tenang dan berkelas, tapi adiknya……??
Baiklah aku tidak perlu berkomentar tentang adiknya.“ayo masuk, kita bisa terlambat” ajak Junior dengan menggandeng tanganku.
*DIDALAM GEREJA
“eh gerejanya dihias dengan begitu indahnya, dengan bunga-bunga dan ada begitu banyak orang, mereka mengenakan gaun dan tuxedo rapi, jangan bilang kalau iniiiii…..?”
“PERNIKAHAN!!!” ucap junior ringan.
"apa kau bilang, bisa kau ulangi lagi!"
"PER...NI...KA...HAN...!!! hehehe"
KAMU SEDANG MEMBACA
HATE RAIN LOVE RAIN
RomanceSeorang pria yang sangat takut kepada hujan. Seorang wanita yang sangat menyukai hujan. Ketika cinta mempertemukan mereka. Takdir mengatakan hal yang berbeda.