Pengakuan Cinta

197 14 4
                                    

Aku yang terdiam sesaat menatap kedua mata cinta pertamaku, dan hampir saja aku meneteskan air mata ini karena kesedehin yang bisa kurasakan dari matanya itu.

“baby…baby…” panggil kak Mark menyadarkanku.

“oh, iya kak” ucapku gugup.

“apa kau akan berdiri disitu terus” ucap kak Mark menyindirku.

"iyaaa aku mengertiiii" jawabku malas-malasan dengan memanjangkan kalimatku.

DIKAMAR

Kenapa ini, perasaanku tidak bisa aku kendalikan.
Walau aku mengetahui fakta bahwa dia sudah menikah dan memiliki seorang putra, tapi perasaan ini masih saja aku rasakan.

“aku harus mencari alasan, agar aku bisa kebawah dan melihatnya lagi” ucapku bingung dan mondar mandir mencari ide.

“babyyy, kau dikamar” teriak kak Lauren dari luar.

“iyaaa, ada apa?” teriakku sembari membuka pintu kamar.

“kau ada pembalut, kakak kehabisan stok, ini emergency” ucap kak Lauren manja.

'disaat seperti inilah aku mulai teringat saat dimana dia berteriak dikelas dan memarahi murid bandel. Benar-benar membuatku geli. Ahh, aku punya ide’ gumamku dalam hati yang tiba-tiba saja tercetus ide briliant.

“punyaku juga habis, biar aku belikan” ucapku semangat dengan meminta uang.

Walau sebenarnya pembalutku masih banyak, tapi ini kesempatan emas agar aku bisa turun kebawah dan melihat cinta pertamaku.
Oh iya, aku baru teringat sesuatu kalau kini cinta pertamaku telah memiliki nama.
Youngjae.

RUANG TAMU

“kosong” ucapku dengan penuh penyesalan.

‘hidup ini terkadang memang berat’ batinku berbicara.

DITOKO

“oh, junior, kebetulan sekali kau disini, aku ingin menagih hutang” ucapku galak.

“hutang? Yang benar saja, aku bahkan tidak pernah memiliki hutang dengan siapapun” ucap Junior yang tak kalah galaknya.

“kau ingat kalau kau pernah merusak bunga-bunga ditoko kakek-kakek yang suka marah, disanalah kau mulai berulah dan aku yang harus mengganti rugi semua kerusakan bunganya dan mendapatkan bentakan dari kakek penjual bunga itu” jelasku panjang lebar.

“ooohh.” Jawabnya acuh membuatku jengkel.

“hanya ooh? Sekarang ganti rugi, jangan pernah mencoba untuk melarikan diri dari ku?” ancam ku.

“ini, tutup mulutmu dan pergi dari sini” ucap Junior dengan memberiku uang.

“hah, ini terlalu banyak, ini aku kembalikan sisanya” ucapku seraya mengembalikan uang kelebihannya.

“aku tidak pernah menerima uang dari orang yang tidak aku kenal, jadi simpan saja itu” ucap Junior dengan tersenyum sinis lalu pergi keluar toko.

“kenapa dia terlahir dengan wajah yang begitu tampan dan dengan sifat yang begitu buruk” ucapku iba.

Aku mencoba mengabaikannya dan kembali meneruskan aktifitasku. Karena sekarang aku mempunyai banyak uang akan lebih baik kalau uang ini aku gunakan untuk membeli snack.

KELUAR TOKO

“hei kau” ucap Junior yang bersandar sok keren di tembok toko.

“aku” tanyaku memastikan.

“iya kau, siapa lagi” bentak Junior kasar.

“bisakah kau berhenti membentakiku begitu, orang tuaku saja tidak pernah membentakku” ucapku kesal.

HATE RAIN LOVE RAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang