Catatan Gadis Aliyah

Part 1

Aisha terbangun dari mimpi indahnya ,ia berminpi berjumpa dengan ayahnya yang sangat dirindukannya.begitulah aisha anak dari seorang ibu yang berkecukupan yang bekerja sebagai pns di salah satu kantor pemerintahan, ayahnya kecelakaan dan meninggal 7 bulan lalu saat hendak pergi kerja ke luar kota,hari hari aisha berlalu seperti anak kebanyaakan."kak mana baju aku" teriak aisha dari dalam kamarnya . "iya dek tunggu sebentar" balas kak hani.kak hani merupakan kakak yang baik, walaupun berkecukupan, mereka tidak pernah menyewa pembantu untuk mengurus mereka kak hani lah yang bertugas mengurusi aisha.
aisha adalah gadis remaja yang baru berusia 15 tahun yang dimanja oleh kakaknya. ia kini bersekolah di salah satu sekolah agama negeri di kotanya, sekarang ia duduk di kelas X.ia terkenal disekolahnya karena kepintarannya serta kebaikan hatinya walaupun dimanja soal hati aisha memang gak ada 2 nya.walupun pintar tetapi ada 1 mata pelajaran yang tidak di sukai aisha yaitu FISIKA.Ya Fisika memang menjadi momok menakutkan bagi aisha,bagaimana tidak menakutkan, bukan karena ia tidak pandai di mata pelajaran itu tetapi karena gurunya sangat killer, teramat sangat killernya."sha,dah siap tugas yang di kasih pak haris belum?" tanya putri teman aisha "o.... Belum sih emangnya kapan dikumpul? Kan hari ini gak ada pelajaran fisika"balas aisha."lo gak tau ya kalau roster kita udah berubah".kata putri,"serius lo put? Masa sih....? Sini gue mau lihat.kata aisha."ini sha rosternya"
Aisha lalu melihat roster barunya.ia terkejut ,bukan karena takut PR gak siap hari ini, tapi karena pak haris, yang biasanya hanya 2 les per minggu malah menjadi 5 les perminggu.terlebih lagi itu pelajaran yang tidak disukainya."mati aku"celetuk aisha mengagetkan putri."ada apa sha?" aisha bertanya penuh heran."ini memang benar kalu pak haris masuk 5 les per minggu?"."ia".jawab putri. "Bisa mati di tempat aku,memangnya kenapa dirubah sih rosternya?".putri menjawab"katanya sih karena kita udah di jurusan ipa,jadi lebih banyak deh pelajaran fisikanya.memangya kamu segitu takutnya sama guru fisika itu?"."iyalah mana ada guru kaya gitu sekarang, killer, galak, suka kasih banyak PR pula itu, pindah kelas aja yok put?tanya aisha pada putri."ntarlah gue pikir pikir lagi"jawab putri
Bel pulang pun berbunyi semua anak sibuk dengan kesibukannya sendiri, ada yang ikut ekskul,kerja kelompok d.l.l kerjaan khas anak sekolah.tetapi tidak halnya dengan aisha, ia langsung pulang kerumahnya,ia tidak pernah pergi keluar rumah tanpa izin dari ibu atau kakaknya.di perjalanan di angkot ia merasa ada yang memperhatikannya,seorang cowok seumuran dengannya dengan wajah yang manis tapi malu malu. Aisha pun bertanya padanya "kenapa?ada yang aneh ya ?"tanya aisha padanya."gak kok kak,ada coretan itu di pipi kakak" kata remaja tadi yang memperhatikannya.aisha langsung mengambil kaca di tasnya dan langsung membersihkan pipinya.sampai di rumah aisha langsung masuk kekamar dan langsung mengerjakan tugasnya sambil menunggu waktu maghrib.sehabis maghrib keluarga aisha yang perempuan semua pun bersama sama membaca alquran, mama mereka telah menciptakan jadwal mengaji dan waktu quality time bersama, karena mama aisha tau bahwa mereka tidak bisa setiap waktu bersama, pada saat makan malam aisha bertanya pada mamanya "bu, bisa gak aisha pindah kelas?soalnya pelajarannya gak sesuai sama yang aisha mau bu". Kata aisha menyembunyikan alasan aslinya "Emangnya gak sesuai gimana dek?",sambung kak hani."iya emangnya kenapa, selama ini gak ada masalah kan?" kata mamanya menimpali. Tapi bu....... Belum sempat aisha berkata, ibunya langsung memotong perkataannya "dek, bagaimanapun pengajaran yang diberikan oleh guru itu adalah yang terbaik untuk adek sekarang, yang penting adek fokus aja dulu sekarang" kata mamanya seperti khasnya wejangan yang di berikan seorang ibu pada anaknya
Esoknya seperti biasa aisha berangkat sekolah, kali ini dia merasa janggal dan merasa ada yang aneh dikelasnya, ya, ia melihat muka yang tidak asing baginya tetapi dia tidak mengetahui namanya, lama dia memperhatikannya sambil bertanya tanya dalam hati.tiba tiba putri datang dan mengagetkannya "hey....melamun aja lo sha"kata putri."nggak kok put, itu siapa put?" tanya aisha seraya menunjuk orang asing tadi."ntah,tapi sepertinya anak baru sih, ngapai kita urusi" kata putri.putri memang orangnya gak terlalu peduli dengan hal hal baru tetapi kalau dia sudah kenal atau suka pada suatu hal, maka tidak ada 1 hal pun yang dapat menghalanginya.bel pun berbunyi, kali ini pelajaran tahfizul quran (menghapal alquran) .walaupun bagi sebagian anak sulit tetapi tidak halnya dengan aisha, ia sudah hapal juz 29 dan 30 serta surah penting lainnya. Kali ini pak syarif adalah guru tahfiz aisha."assalamualakum nak" kata pak syarif sembari duduk di kursi guru."waalaikumussalam" jawab murid serentak "bapak absen dulu ya"kata pak syarif."iya pak " jawab murid serentak."aisha nuha zahira"."hadir pak" jawab aisha, ya itulah nama lengkap aisha,yang diberikan ayah aisha ketika aisha masih kecil, nama itu memiliki artinya tersendiri yaitu:
Aisha yang berarti perempuan(istri nabi)
Nuha yang berarti intelek atau pintar(B.arab)
Dan Zahira yang berarti cantik
Jadi nama aisha berarti perempuan intelektual yang baik dan cantik, setiap aisha mendengar nama lengkapnya di panggil ,ia selalu teringat ayahnya, lelaki yang paling di cintainya sampai saat ini, terkadang ia menangis sambil bernyanyi lagu "ayah"
"Untuk ayah tercinta
Aku ingin bernyanyi
Walau air mata dipipiku
Ayah dengarkanlah
Aku ingin bertemu
Walau hanya dalam mimpi"
Aisha terlalu teringat kenangan kenangan masa kecilnya yang indah bersama sang ayah, ayahnya sangat sayang pada mereka semua baik ibunya,kakaknya maupun aisha sendiri.saking rindunya dengan sang ayah aisha sering bermimpi dalam tidurnya berjumpa dengan ayahnya, bercengkrama dengannya dan membicarakan apa saja dan setiap bertemu dalam mimpi ayah aisha pasti selalu berpesan : "MAN JADDA WA JADDA" ( Siapa yang bersungguh sungguh pasti akan berhasil) pesan ini pula yang memotivasi aisha agar terus mewujudkan impiannya untuk bisa mendapat beasiswa di universitas alazhar di mesir.
Nama siswa satu per satu pun di panggil pak syarif sampai yang paling terakhir disebut h orang asing tadi " Muhammad rizky hakim" tanya pak syarif."Saya pak" jawab orang tadi dengan nada yakin tapi lembut. "Kamu anak baru ya?pindah dari sekolah mana?" tanya pak syarif.
"MAN Insan Cendikia Pak"jawab hakim lembut tapi tegas."Ooo....coba kamu kenalkan dirimu didepan kelas, teman temanmu pasti belum tau siapa nama kamu?"."ayo silahkan" pak syarif mempersilahkan ." baik pak" jawab hakim sambil melangkah ke depan.ketika melangkah ke depan, hakim melewati bangku aisha,aisha yang teringat akan kejadian diangkot pun bertanya"kamu yang semalam di angkot kan?" tanya aisha . hakim tidak menjawab tetapi hanya melemparkan senyum yang manis tapi tulus.

2.Perkenalan dengannya
Hakim pun memperkanalkan dirinya."assalamuaikum teman-teman, perkenalkan nama saya Muhammad rizky hakim, saya berasal dari jakarta , sekolah saya dulu adalah MAN Insan cendekia serpong,alasan saya pindah ke sini adalah mengikuti orang tua saya yang bekerja disini,semoga teman teman semua menerima saya dengan baik".kata hakim penuh yakin
"Baikalah anak anak ada yang mau bertanya tentang hakim?" kata pak syarif."ada pak" jawab Reza. "Ya apa pertanyaannya reza"kata pak syarif
"Sudah hapal berapa juz al quran kamu? Tanya Reza. Reza memang terkenal pintar dikelas tetapi memiliki sifat bangga diri ,ia memang sudah hapal 4 juz alquran.
"Alhamdulillah saya sudah hapal 30 juz alquran " jawab hakim lembut dengan rendah hati.satu kelas pun terkejut mendengar perkataan hakim, memang ,hapal 30 juz alquran adalah hal yang langka di sekolah aisha,kalaupun ada pasti sudah pindah ke sekolah lain yang lebih baik dari sekolah aisha.satu kelaspun memberikan tepuk tangan untuk hakim begitupun aisha yang dari tadi memperhatikan hakim."coba dulu kamu baca surah assajdah"suruh pak syarif pada hakim." baik pak" jawab hakim singkat lalu membaca surah assajdah

"ALIF LAM MIM
TANZILALKITABU LARAIBA FIIHI MINROBBILALAMIIN
AMYAQULUUNAFTARAH