7.

30 5 0
                                    

''Hasil telah di akumulasikan Oleh Dewan juri.'' Ucap samar seorang perempuan yang bertugas Sebagai penyampai hasil rekapitulasi

''Baik yang menempati Juara 3 adalah perwakilan Dari Sma... Kartini. Selamat kepada Sma Kartini, di harapkan kepada perwakilan peserta agar naik ke podium''

''Sekarang adalah Pengumuman Juara 2.. Apakah kalian masih bersemangat menanti Nya? Ayo Lah jangan tertunduk lesu begitu.'' Ucap mc tersebut sambil terkekeh kecil

''Juara ke 2 adalah peserta Dari sma.... Dwidaya pertiwi. Selamat pada Sma Dwidaya, perwakilan di harapkan agar naik ke atas podium''

Tibalah saat yang paling mendebarkan bagi seluruh peserta Dari Sma mana pun yang mengikuti kegiatan lomba ini.

''Baiklah Juara pertama adalah perwakilan peserta dariiiii...... SMA PEMBANGUNAN JAYA. Silahkan kepada perwakilan peserta agar naik ke atas podium.''

***

Dina's pov
Hari ini laki laki yang selalu kuumpat dalam hati rasanya Ingin Sekali kulempari balok kayu Karena sukses membuatku tertegun atas sifat Nya yang dingin dan mampu menetralkan suasana canggung itu. Entah kenapa cowok yang brengsek dimataku itu tidak seburuk apa yang terlihat. Dulu berbagai macam sumpah serapah selalu aku ucapkan setelah habis bertemu dengannya. 'Lo gak boleh buka hati buat berteman sama dia din, lo gak inget Kalo lo cuma mau bales dendam sama dia?' Entah Dari mana hatiku menunjukkan kekuatan Nya untuk berbicara seperti itu. Sebenernya aku tidak suka memendam dendam. Saat ini, seperti Ada 2 malaikat yang Sedang bersiteru difikiranku. Yang satu ini peri dan satu lagi Iblis jahat.

Drtttt drtttt

Suara ponsel ini, Akhirnya memecahkan konsentrasi lamunan ku.

''Hallo na, kamu dimana?sudah berapa kali mami bilang kamu perempuan. Tidak boleh pulang lewat Maghrib, tidak baik ina.'' Ucap ibu dina dengan nada yang sangat tinggi,

'memekakkan telinga' batin ina.

''Apakah mami masih perduli sama Ina?ina udah biasa sendiri kok! Lagian Ada bi nani yang biasa nemenin ina. Mami tuh sama Sekali gak perduli sama ina. Bahkan sekarang ina lagi mati matian pengen buat mami Sadar Kalo Ada ina. Ina sibuk, ina lagi lomba. Nanti ina pulang.'' Ucap Dina dengan nada sinisnya.

Sambungan telfon itu Sudah terhenti. Tanpa Dina sadari, Rizky Sedang menatapnya dengan gusar, matanya seolah Ingin meloncat keluar dan meminta penjelasan, haha Rizky siapa nya ?.

*
''Saya sangat bangga dengan kalian, kalian mampu untuk menembus lomba itu seperti kakak kelas kalian terdahulu. Sekolah kita sekarang selalu jadi Juara bertahan bertahun tahun setiap pergantian angkatan'' ucap guru pembimbing itu.

''Ibu sama hebatnya. Sabar mengajari kami, terimakasih bu'' ucap rizky

''Terimakasih bu. boleh kah saya izin pulang? Seperti Nya Sudah agak malam.'' Timpal Dina

''Saya juga bu.'' ucap Rizky

''Baik. Kalian hati hati''

''Euumm.. Mau gua anter?''

Seperti Suara Rizky. TIDAK! Aku tidak boleh mengigau.

''Hei Dina darius? Apa lo ga dengerin gue ngomong?''

''Eee-eh iya! Tadi lo bilang apa?''
Ternyata memang bener itu Rizky. Gue gak ngigo, alhamdulillah ina waras.

''Mau gue anter pulang gak?!''

''Eum.. Iya udah tapi gak papa emang?rumah gue lumayan jauh,lho.''

''Kalo gue udah nawarin balik, berarti gue siap dong mau jauh atau engga'' ucap Rizky acuh.

''y-y-ya udah ayuk!''

.
.
.
.
.

See u in next chapt,dear!😍

R & D Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang