Nara menemui ayahnya di kamar karena malam ini cukup dingin nara memakai sweater nya Nara melihat kamar ayahnya kosong tidak ada siapapun disana kata eonni ayah sedang di ruang kerjanya mengapa sampai malam seperti ini ia belum istirahat aku mencarinya disana ia sedang fokus pada komputernya"Appa boleh aku masuk?"
"Mmm masuklah"
"Apa kau belum selesai? Ini sudah larut seharusnya kau istirahat aku tak ingin appa sakit"
Ia sangat sibuk pada pekerjaannya sampai nara pun tidak dihiraukannya tapi setelah itu appa mematikan komputernya dan mengajak nara untuk duduk di sofa
"Apa yang putriku inginkan?"
"Appa aku ingin kau bisa mengatur jadwal kerjamu kau bisa cepat lelah kalau kau terus melanjutkan pekerjaanmu itu"
"Nara dengarkan appa,eomma mu menginginkan kau dan kaka mu menjadi orang sukses dan pekerja keras jika kau melihat appa mu seperti ini apakah kau punya keinginan untuk menjadi seperti appa?"
"Menjadi pekerja keras bukan berarti harus membebani kesehatanmu appa"
"Appa mengerti tapi appa tidak ingin waktu yang ada hanya terbuang sia-sia"
"Appa aku ingin menanyakan sesuatu"
"Apa itu?"
"Eomma,mengapa dia bisa meninggalkan kami appa?"
Appa nara menceritakan semua tentang eommanya ia mengatakan bahwa eomma nara memiliki penyakit keras ia bertarung dengan penyakitnya itu selama bertahun- tahun appanya nara berusaha menguatkanya agar tetap semangat tetapi saat nara berusia lima tahun eomma meninggal karena ia sudah tidak dapat bertahan dengan rasa sakitnya itu
Nara menangis di pundak ayah nya sekarang ia mengerti mengapa ia harus selalu berjuang dan berusaha keras ia benar-benar merindukan eommanya
"Appa sejujurnya aku sedang merindukan seseorang saat ini"
"Siapa?"
"Entahlah appa aku hanya bingung dengan semua pria yang aku temui"
"Kau merindukan jungkook?"
Mengapa appa berbicara seperti itu memang sebenarnya aku merindukan anak itu tapi bagaimana,akhir-akhir ini jungkook terlihat malas mendekatiku
"Appa mengapa aku tidak pernah bisa memutuskan sesuatu?"
"Kau bisa nara tanyakan pada hatimu bukan pada fikiranmu"
***
Naya POV
Selama di sekolah aku lebih banyak menghabiskan waktuku di perpustakaan tapi aku tidak bertemu jin oppa bukankah biasanya dia berada di sini? Aku mencarinya dan aku menemukannya di ruang olahraga untuk apa dia disana selama ini aku baru melihatnya berada di sini
Dia sedang latihan basket ia sangat tampan saat sedang serius ia benar-benar hebat dalam bermain basket jin oppa melihatku sedang memperhatikannya ia menghampiriku keluar
"Selamat siang chagiya"
"Oppa kau bau"
"Kau ini bagaimana aku habis bermain basket selama lima jam tentu saja aku lelah,ngomong-ngomong mengapa kau kesini?"
"Aku merindukanmu oppa kau menghilang begitu saja"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love is not oveR
FanfictionBagaimana aku bisa membuatnya jatuh cinta padaku jika aku hanya bisa membuatnya menangis?