7. King Arthur, Excalibur

141 5 0
                                    

Hado menangkisnya, dia lalu melompat ke belakang, namun pangeran mengikutinya dan menyerang, lagi dan lagi, sekilas hado terlihat hanya menghindar, namun dia sebenarnya mengamati.

"Hahahaha, jadi inikah orang yang menantangku? Lemah" pangeran terlihat kecewa.

"Tapi apa kau sudah siap?"

"Eh?" pangeran bingung, lalu terkejut, hado sudah ada di belakangnya dan bersiap mengayunkan pedangnya, pangeran dalam bahaya dan saat hado sudah mengayunkan pedangnya, pangeran menghilang dan berganti patung batu, patung batu yang ada di lapangan sekolah.

"Bagaimana? Menyerah?" pangeran terkejut, matanya melebar dan nafasnya terengah-engah, semua temannya tidak bisa berkomentar dan terdiam.

"Hebat, baiklah aku akan benar-benar membunuhmu, aku akan serius" lalu aura putih yang menyeramkan perlahan muncul darinya, energy yang sangat besar terasa, lalu dia menghilang dan seketika berada di belakang hado, dia menendangnya, hado menangkisnya, tapi dia terpental karena menerima tendangan tadi, pangeran sudah berada di belangnya dan menghentikan hado yang terpental ke arahnya dengan siku yang mengenai punggungnya,

"Akhh......." teriak hado, hado berhenti dengan dada yang membusung ke depan, angin berhembus kencang karenanya, lalu pangeran melemparkannya ke tanah dengan keras hingga menghancurkan tanah, kumpulan asap membuatnya tak terlihat, pangeran lalu turun ke tanah dan pergi ke arah fedel.

"Hahaha, dia bilang mau membunuhku? Jangan bercanda"

"Baiklah, aku juga akan sedikit serius" ucap seseorang yang mengejutkan semuanya, hado bangkit dengan memuntahkan darah, dia lalu menggenggam pedangnya dengan kuat.

"Apa kau sudah siap mati?" ujar pangeran, "Baiklah, ingat baik-baik namaku sebelum kau mati, namaku Prince Elion" lalu mengeluarkan aura putih muncul lagi, lalu elion maju dangan kecepatan tinggi.

"Baiklah prince elion, silahkan beristirahat" sambil memejamkan matanya dan berkonsentrasi, dia lalu membuka matanya tapi dengan tatapan tajam,pedangnya kini dilempar ke arah elion, elion menghindar tetapi hado sudah berada di atasnya sambil memegang erat pedangnya, dia lalu menendang elion ke tanah dan membentur dengan keras, tapi pedang emas kini mengarah ke hado, tak tinggal diam hado melemparkan pedangnya sambil melayang di langit, kedua pedang beradu dan keduanya melesat ke sisi yang berlawanan.

"Kau cukup hebat" ucap elion yang sedang menopang pada lututnya dan mencoba bangkit, hado yang kini dalam posisi terjatuh hanya bisa melihat dan mengamati, dia lalu menghilang sebelum sempat menyentuh tanah dan muncul di dekat pedangnya, sedangkan elion melebarkan telapak tangannya seperti menunggu sesuatu, dan pedangnya pun kembali ke tangannya yang entah dari mana, "Trueth Shining, tunjukanlah kekuatanmu" lalu pedangnya bercahaya dan berubah menjadi pedang emas "Excaliber!!!" teriak elion.

"Kenapa seorang prince elion hanya memiliki pedang yang palsu" ejek hado.

"Sialan kau, ini setara dengan Excalibur yang asli, Kyaaa"

Klang!!! Kling!!!

Suara pedang beradu, tapi kini keduanya bergerak lebih cepat bagai bayangan, seluruh siswa menggelengkan kepala mereka melihat ke sana ke mari dengan kecepatan tinggi, namun masih bisa dilihat, terkadang mereka berhenti sebentar dan menahannya dengan kekuatan fisik,

"Jadi ini yang kau sebut sejenis Excalibur? Hahaha, bahkan power kita sama"

"Berisik, Kyaaaa!!!" lalu mendorong pedangnya, mundur dan bergerak seperti bayangan lagi, hado juga melakukan hal yang sama, setelah agak lama seperti itu mereka berhenti dengan nafas terengah-engah, " Kau cukup hebat"

"Kuharap itu sebuah pujian untukku"

"Sayangnya pujian itu hanya sampai setelah ini, kau akan mati" lalu melompat ke atas gedung dan mengarahkan pedangnya ke atas, excaliber bercahaya "Inilah kekuatan dari pedang excalibur, Shine Of Breaker" lalu dia melompat mengarah ke hado tapi kecepatannya luar biasa, hado yang panik sambil serius lalu menancapkan pedangnya ke tanah dan tersenyum, lalu ledakan besar terjadi, hampir seluruh lapangan hancur karena kekuatan excaliber, semua orang berpikiran dua hal,

Until Then StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang