Fourteenth : PHO

68 11 2
                                    

ARA POV

Pagi ini gue bangun lebih pagi, gue bergegas mandi, sholat, dan memakai seragam

"Kamu kan disuruh libur dulu kak" kata mama

"Udah mah, Ara gapapa, Ara mau masuk, takut ketinggalan pelajaran" jawab gue dengan sedikit alasan.

"Yaudah deh, nanti mama telfon pak danu buat antar kamu" jawab mama

Gue segera turun dan pergi ke meja makan, dan ternyata? Gue makan bubur lagi

"Bi? Beras abis ya?" Tanya gue

"Nggak non, tadi disuruh nyonya masak bubur" jawab Bibi

"ara mau roti sama selai aja deh bi" jawab gue

"Iya non tunggu sebentar"

Sambil nunggu gue keatas ngambil tas, handphone, dan juga jam tangan, dan setelah itu gue turun lagi.

"Mamah Ara berangkat ya" pamit gue sambil menyalimi tangan mama tercantik gue

"Makan dulu yang bagus kenapa sih kak"

"Aduh ma, dibawa juga pasti dimakan kok, assalamualaikum "

"Walaikumsalam"

Gue menuju garasi dan menemui pak danu, ternyata pak danu sudah stand by dimobil

"Pagi pak"

"Pagi non, katanya nggak masuk to non, la kok masuk"
"Hehe iya ,udah sembuh pak, yuk berangkat"

"Siap non"

Pak danu segera menancap gas menuju sekolah gue tercinta, seperti biasa gue berpamitan sama pak danu dan segera turun dari mobil BMW gue.

"Pagi ra" sapa seorang yang ada didepan gue, eh ternyata? Aldo

Tanpa menjawab gue langsung pergi ke bangku gue sambil celoteh sendiri dalam batin gue

"Lo kenapa?" Tanya Aldo

Lagi lagi, gue nahan buat jawab pertanyaan Aldo, gue nahan buat nangis nginget-inget foto kemarin, gue nunggu Erra buat jelasin ini semua ke Aldo, tapi Erra belum ada.

"Tunggu, jelasin dulu, lo kenapa?" Tanya Aldo lagi sambil menarik tangan gue

"Apaan sih sakit" jawab gue sambil melepaskan tangan gue dari genggamannya

"Ra? Plis?"

Gue pun pergi keluar kelas, tanpa menjawab alasan kenapa gue kaya gini ke Aldo

"Ra tunggu"  lagi lagi Aldo menarik tangan gue

"Apaan sih do sakittt gausah narik²" jawab gue dengan ketus

"Duduk, lo kenapa?"

"Gapapa, sana pergi gue gamau liat elo"

"Ra pliis jelasin"

"Gada yang perlu dijelasin. Kalo gue kaya gini, artinya lo salah"

"Tapi gue ga ngapa-ngapain"

"Yaudah, lo gasalah"

Gue pergi meninggalkan Aldo dan gue mutusin pergi ke perpustakaan kelas 12 [iya, karna perpus disekolah ini ada khusus setiap kalangan kelas, tapi semua anak boleh berkunjung sih]

"Eh, elo Ra, ngapain kesini?" Tanya seorang kakak kelas yang ada didepan gue

"Eh kak rafelino, mau baca aja kak, soalnya buku di  kelas sepuluh mainstream banget haha" jawab gue sambil ketawa

All Boys Are SameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang