Eightth

53 1 0
                                    

***
Hari ini jadwal ekskul ku latihan. Aku dan Tiar pun melanjutkan latihan. Aku bernyanyi lagu Westlife "My Love" bersama dengan dia yg bermain Biola.

An empty street, an empty house A hole inside my heart I'm all alone, the rooms are gettingsmaller

I wonder how, I wonder why,I wonder where they are The days we had, the songs we sang together, oh, yeah

And all my love, I'm holding on forever Reaching for the love that seems so far..

"Suara lu bagus lah cocok sama biolanya" puji dia.

"Makasih, permainan biola nya lu juga bagus. Btw lu main biola udah berapa lama ? Kayaknya udah terpelajar banget ya?." Tanya ku.

Aku harap dia jawab dengan tanpa kaku dan dingin sedingin es.

"Gue? Gue belajar bermain Biola dari umur 5tahun. Diajarin sama bokap. Kenapa emang?."

"Ohh gitu yaudah gapapa, nanya aja."

***
*2jam berlalu*

"Oke anak-anak latihan hari ini sudah selesai. Besok sepulang sekolah kita latihan lagi. Untuk Berliana dan Tiar kalian lebih digiatkan lagi. Karena kalian adalah penampilan utama."kata pak Rudi.

"Iya pak, siap."Seru yang lain.

"Berl? Bisa minta nomor lu ga?."

Tanya seseorang yang kutahu dia pemain piano unggulan di sekolah ku ini. Ya dia Fahri.

"Ehh iyaaa. Maaf ya ri. Buat apa?" Tanya ku.

"Gapapa sih. Kita kan sekarang sudah berteman. Secara kamu anak musik. Kita bisa sharing2an soal musik. Hehe."

"Oh yaudah. Nih nomorku catat saja di hp mu."

"Nih *sambil menyodori Hp nya*"

Aku pun langsung mencatat nomor handphone ku di hp nya.

"Thanks berl. Btw lo pulang sama siapa dah?"

"Hmm kayaknya aku naik Angkutan umum deh. Mama blm tau jemput aku apa engga. Mama banyak urusan katanya."Ujarku.

"Iyaudah berl lo pulang sama gue aja? Rumah lo dimana?"

Heh? Kok fahri ngajakkin pulang bareng?. Baru kenal juga tadi.

"Rumah gue dijalan merpati."

"Yaudah kebetulan searah sama gue. Balik nya sama gue aja yuk."

"Ehh tapi yakin? Gue ga ngerepotiiin..?ntar yang ada malahan ngerepotin lagi."

"Ga kok gabakalan tenang aja. Lagian rumah kita searah."

Ohh iyaa aku main iyain aja. Aku lupa. Carine.

"Ehh bentar ya Ri, aku bilang dulu sama Carine, teman sekelasku." Kataku

Aku dan fahri bergegas ke ruang lukis.

"berl? Kamu pulang duluan aja, maaf ya hari ini kita gajadi main . Aku mau seleksi kesenian lukis."katanya.

"Oh iyaudah deh aku pulang dulu yaa."

Aku berpamitan dengan Carine sahabat aku. Lalu bepelukkan. Udah kaya mau pergi jauh aja ya haha. Aku pun bergegas ke parkiran bersama Fahri.

Saat fahri dan aku ingin menaiki mobil. Tiba-tiba tiar lewat disebelah aku.

"Hey tiar." Sapa fahri.

"Hmm. Hai."dengan ekspresi kakunya yang mebuat orang gregetan.

Tiar menatapku sebentar. Dengan dingin.

"Yuk silahkan masuk tuan putri Berlian." Dengan nada seperti pangeran.

"Haha ada-ada aja lo Ri."

Kami pun berangkat. Dan selama di perjalanan aku masih ingat benar tatapannya

Ya tatapan sedingin es dikutub...

***
Hai guys! Ada tokoh baru nih! Gimana menurut kalian? Fahri? Apakah ada perasaan dengan Berliana? Tiar cemburu tidak ya?

VOTE COMMENTS DITUNGGU!!!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 10, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

You Always In My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang