NB: Biasakan vote terlebih dahulu baru baca (/'3')/
~*~*~*
Sheila berjalan dengan mata yang berbinar sambil berdecak kagum, sedangkan Fia yang mengekor dibelakangnya hanya tersenyum melihat tingkah Sheila. Mereka saat ini tengah berada tepat di atas tangga utama pack.
Bagi Sheila, sangat sulit baginya untuk menggambarkan kekagumannya, tak dapat ia ungkapkan dan sulit untuk ia pikirkan. Hanya sebuah tangga, tetapi terlalu mewah untuk ukurannya sebagai tangga.
"Baiklah, jadi kita harus mulai dari mana?" tanya sheila 'terlalu indah untuk sebuah tempat tinggal di tengah hutan' ia membatin dengan mata yang berbinar.
"Jawabannya telah berada tepat di depan anda luna" sahut Fia
Falcon yang terlihat tengah menunggu di bawah tangga membalikkan badannya, ia tersenyum menatap Sheila yang berada diatas
'Bukankah mateku sangat cantik max' mindlink Falcon pada max bangga
'ia mateku juga bodoh'
'tetap saja ia milikku'
'haruskah kita berganti shift untuk membuktikannya?' Max tersenyum nakal dengan imajinasinya.
'aku dapat melihat imajinasimu itu bodoh, ini tubuhku'
'baguslah, jadi aku tak perlu repot-repot mempraktekkannya untuk memberitahumu. Ataukah kau juga ingin melakukannya?'
"ekhem.." Falcon mencoba menjernihkan suara dan pikirannya yang sempat tersumbat setelah mendengar kicauan max dengan imajinasi liarnya--yang juga sejujurnya ia sukai.
Akhirnya ia memutuskan untuk naik keatas menghampiri Sheila yang masih asyik mengagumi keindahan pack miliknya.
"saya permisi" ucap Fia sambil melangkah menjauhi keduanya
"ini adalah pack" ujar Falcon, sedangkan Sheila yang menoleh padanya hanya ber-oh ria
Kini ia mengerti ucapan Fia, mulai dari arti Luna, Alpha, Pack hingga lelaki yang bernama Falcon ini merupakan jawabannya.
"mulai hari ini berpeganglah erat padaku" ucap Falcon sambil menawarkan tangannya.
Awalnya ia terkejut akan kelakuan Falcon ini, yah! Hanya sebuah tawaran tangan dan ucapan manis. Tetapi tak yakin harus melakukannya, namun entah keberanian dari mana tangannya tergerak untuk menggenggam tangan yang menggoda itu 'aku tak yakin akan hal ini'
"maka, aku akan meyakinkanmu. Percayalah!" ia memegang wajah Sheila sambil mendekatkan wajahnya. Matanya yang sendu menahan kerinduan itu langsung bertatapan dengan manik mata Sheila yang indah.
'Apa aku tengah terserang penyakit sekarang? Aku dalam keadaan tidak dikenai putusan hukuman gantung, lalu mengapa pacuan jantungku sangat cepat ataukah ada kuda dijantungku? Sepertinya aku disihir'
Falcon pun menghentikan aksinya dan tertawa "berapa usia terakhirmu ketika kau masih sebagai seorang gadis manusia?"
"Kurasa tepat 17 tahun, tahun ini" jawabnya
"kukira para manusia dengan umurmu ini telah mengetahui berbagai hal mengenai pria dan wanita, terutama kegiatan yang mereka lakukan" tutur Falcon
'tentu saja aku tahu, jika tidak menikah ya mereka berteman' batinya merasa kesal.
Falcon merasa geli mendengar ucapan sheila, sepertinya moon goddes memberinya seorang mate yang masih muda dan sangat polos. Apakah ia harus berubah menjadi seorang guru cinta sekarang?
"ikut denganku. Aku berharap ini akan menjadi hari yang sangat panjang" ia memegang tangan sheila, lalu menuntunnya untuk turun dari tangga.
~*~*~*
Im back ....
Akhirnya setelah hiatus selesai juga nulis part ini
Oh ya, walaupun lebaran udah lewat, saya mau ngucapin minal aidin walfaidzin yahh! maafin author kalo banyak salah sama para readers dicerita ini. Terutama kesalahan author yang lama update juga maafin yakk. Makasih juga karena masih tetep nunggu cerita gaje yang ga tau kapan kelarnya ini, tanpa kalian cerita ini ga ada apa-apanya.
Btw, bagi yang bingung sama ceritanya , jadi gini :
• Silsilah pack di cerita ini emang sengaja author bedain sama cerita yang lain karena ntar di kira copas lagi + pengen buat cerita yang lebih menariklah dan keliatan juga kalo ada yang mau nyamain cerita ini
• Dicerita ini, packnya itu disamain dan di sesuaikan sama kerajaan Eropa dan yunani , jadi kayak pack yang kuno-kuno gituu
KAMU SEDANG MEMBACA
Werewolf , Mermaid and Throne
Hombres LoboSheila quiin merupakan gadis yang terlahir dengan semua kesempurnaan, ia diberkati dan diberi anugerah langsung oleh para dewa dan dewi. Namun, sang alam semesta berkehendak lain, ia diberikan sebuah takdir yang pedih, berawal dari sebuah kutukan hi...