KANU 3

21 6 0
                                    

KANU 3

" Ada yang bisa saya bantu mba?" tanya sang Manager bername tag Lia

" Hmm. Gini mba saya dan teman saya udah pesan makanan tapi udah hampir 30 menit pesanan kami belum juga di hidangkan. Menurut saya paling lama seorang pelanggan akan menunggu hanya 15 menit itu pun masih lama menurut saya. Apakah Anda tidak pernah memantau situasi restoran yang Anda kelola?" tanya Karen memandang Manager dengan tajam.

" Kami mohon maaf atas keterlambatan dari pesanan anda. Kami akan segera menyajikannya" ucap sang Manager meminta maaf dan segera menyuruh pelayan yang bersamanya tadi untuk segera ke dapur mengecek pesanan mereka.

" Hmm. Bagaimana perkembangan restoran ini selama 2 bulan terakhir?" tanya Karen yang pandangannya masih fokus kearah laptop

" Maaf. Kenapa Anda bertanya tentang perkembangan restoran ini? Apa hak Anda untuk bertanya tentang restoran ini?" Ucap Sang Manager terkesan nyolot.

"Wah mulai songong nih cewek. Ngga tau apa Karen yang punya nih Resto,oh iya emang nih cewek ngga tau hehe. Gue Cuma bisa berdoa semoga lo selamat deh mbaa" batin Hanna

" Cari mati nih cewek belum lihat tanduknya Karen keluar nih. Semoga lo selamat deh mbaa" batin Anin

" Saya hanya bertanya mba. Bukan mau ajak berantem nada bicaranya biasa aja ngga usah pake urat." Ucap Karen santai sambil mengalihkan pandangan dari laptop kearah Manager.

" Gimana kabar Danu?" Tanya Karen lagi kepada Lia yang melihat Karen dengan melotot.

" Ba-bagaimana anda tahu Danu?" Tanya Lia gagap

" Taulah dia kan salah satu anak buah saya disini" ujar Karen santai memancing Lia.

Karen sengaja ingin memberikan pelajaran kepada Lia karena sudah muak dengan tingkah Lia yang semena-mena terhadap Restorannya. Karen mendapat laporan selama dua bulan ini omset penjualan semakin menurun dan dengan seenaknya dia memecat beberapa karyawan untuk mengurangi pengeluaran bukannya untung malah tambah rugi. Padahal dia hanya Manager yang tugasnya untuk menjaga dan mengembangkan Restoran ini. Bukannya menjalankan tugas malah hampir membuat Restoran ini gulung tikar. Untung Karen orangnya baik makanya mau membeli Restoran ini dan membiarkan Danu yang menjalankannya sebelum dia berangkat ke Makassar memulai usaha yang baru.

" Disini? Maksud anda Restoran ini. Bukannya ini milik Danu?" Tanya Lia dengan bingung

" Danu memang pemiliknya. Tapi itu sudah dua bulan yang lalu sekarang saya pemiliknya. Bukannkah Danu sudah menjelaskannya? Atau kamu tak mengetahui apapun tentang Restoran ini? Apa gunanya kamu menjadi seorang Manager jika masalah yang ada di tempat ini saja kamu tidak tau. Atau sebenarnya kamu tau tapi pura-pura tidak tahu." Serang Karen langsung pada Lia

Hanna dan Anin memandang Karen takjub. Memang mereka tau Karen memiliki mulut yang tajam tapi tak akan mengeluarkan ucapannya jika orang itu belum terlalu menganggu. Sepertinya Lia telah mengusik Singa yang tengah mengantuk dan kelaparan itu. Pasalnya Karen baru saja menyelesaikan misinya dan dalam keadaan capek sudah harus berhubungan dengan masalah yang sudah dua bulan ini terjadi.

"Hebat Karen dalam keadaan ngantuk plus lapar gitu masih sempetnya bikin anak orang jantungan. Gue lucu sih liat tampang Karen yang datar itu, hahaha fighting My Baby Karen" batin Hanna

" Ck ck ck. Karen Karen masih sempetnya nyemprot anak orang. Kenapa masalah yang dua bulan ini baru diungkit sekarang sih kenapa ngga dari kemarin-kemarin aja, ngga cape apa habis kerja gitu. Semangat Baby Karen" batin Anin komentar tentang Karen

" Jangan sok tahu jadi orang yah. Gue disini tuh pantau lagi pula Danu udah kasih kepercayaannya buat gue urus nih Resto" balas Lia pada Karen dan tidak peduli lagi dengan kesopanannya dalam berbicara.

RANA STORIES : Karen Meet ArsenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang