Lies

4.1K 246 11
                                    

Warn : typo everywhere, Akashi OOC, tijel, angst, hospital, bit your lie in April, 2078 words

-aku hanya ingin melihatnya tersenyum meski itu bukan karena ku-

Akashi x Reader
Lies

Mata merah itu masih menatap ku tajam, rasanya takut di tatap begitu. Tatapannya seolah mengintimidasi juga meminta penjelasan tentang apa yang aku lakukan terhadap ruangan yang aku isi. Oh ya nama ku [f/n] [y/n]! Dan sekarang orang di hadapan ku yang menatap ku tajam adalah Akashi Seijuuro.
Dan ngomong-ngomong kami dirumah sakit, saat ini mata merah itu masih menatap tajam tangan ku yang meneteskan darah dan aku hanya balas menatapnya datar, dia menghampiri meja nakas dan mengambil tisu lalu menghampiri ku ralat tangan ku dan membersihkan darahnya dia menghela nafas

"aku tidak mengerti, ada apa dengan mu?"
Aku menatap ruangan itu sedih "[y/n], aku bertanya sekali lagi. Ada apa dengan mu?"tanya Akashi sambil masih membersihkan tangan ku, sesekali aku meringis saat tisu menyentuh luka yang ku buat

"a-aku... takut.. Sei"gumam ku pelan. Akashi mendongakan kepalanya

"daijobu, kau pasti baik-baik saja.."ucap Akashi lalu mecium kening ku lama "aku yakin" air mata ku kembali menetes ntah untuk berapa lama aku sudah menangis dan menangis

"aku tidak suka melihat mu menangis"kata Akashi lalu mengelus rambut ku dan memeluk ku "aku yakin kau akan sembuh"

--

Aku menatap jendela di luar datar, aku kehilangan ekspresi ku kehilangan diri ku dan juga kehilangan semangat hidup ku, semuanya hilang seperti di telan bumi. Akashi berdiri di pinggir tempat tidur ku sambil memperbarui perban di tangan ku
Ntah kenapa aku bersyukur dengan adanya Sei di samping ku, dia begitu telaten menjaga ku dan selalu membuatku tersenyum. Aku benar benar senang. Memori bersamanya begitu menyenangkan juga melegakan. Namun ku rasa batin ku tidak bisa menerima nya

"[Y/n]"panggil Akashi. Aku terdiam lalu menengok
"bagaimana hasil nya?"tanya Sei. Aku terdiam lama 'bagaimana hasilnya?' pertanyaan itu menghantuiku dan aku tidak berani membuka amplop coklat di samping

"aku tidak tau Sei"jawab ku "aku tidak mau membukanya, kalau kau mau tau kau buka ne"ucap ku, Akashi tersenyum ia mengangguk lalu membuka amplop coklat itu dan membacanya beberapa saat, ekspresinya mengeras, gertakan giginya terdengar aku menghela nafas
Hasilnya pasti buruk.

"kau baik baik saja"jawabnya sambil membuang muka

'tidak Sei hasilnya tidak baik-baik saja'ucap ku dalam hati. Namun aku hanya mengikuti alur kebohongannya dan menganggukan kepala ku senang

"aku ingin menyimpan mu untuk diri ku seorang [y/n]"kata Akashi.

Aku tersenyum "aku akan selalu bersama mu Sei, selamanya"jawab ku, Akashi mencium puncak kepala ku dan memeluk ku lama.

Sei, aku tau pasti hasilnya buruk. Karena aku merasakan ada yang salah pada tubuhku. Namun aku akan meluruskan kebohongan Sei.
Bahkan jika aku harus kehilangan diri ku.

Lies [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang