Korespondensi Satu Satu

9.3K 1.1K 285
                                    

Raja siang telah bergulir terganti dengan ratu malam kala Putri sedang tiduran sembari menatap atap kamarnya. Pikirannya berkelana entah kemana.

Kembali terbesit dalam benaknya ketika Arya menghubunginya untuk menanyakan soal matematika Puput. Jadi, tragedi 'PING!!!' itu ternyata oh ternyata Arya mau bertanya soal matematika adiknya. Padahal Putri sudah H2C. Harap-harap cemas.

Matanya terus menerawang ke langit-langit kamar yang menampilkan dimensi lain. Terlihat Arya tengah tertawa, suara tawanya yang menggema. Selalu begitu tiap ia hendak lelap dalam mimpi.

Namun, Putri bersyukur setidaknya setelah itu mereka mulai mengikis jarak. Ia tahu Arya sudah punya pacar, ia tau Arya telah dimiliki. Tapi ia tak mampu menampik kenyataan kalau ia nyaman berada di dekat lelaki itu. Nggak ada larangan kan buat deket Arya? Bener kan? Bener dong!

---

Minggu pagi, Arya duduk di kursi teras rumah sehabis memandikan vario kesayangannya. Arya terpekur lama menatap kosong motor merah yang masih setengah basah di hadapannya. Otaknya kembali memproses hingga terlintas satu nama. Putri. Gadis yang beberapa waktu ini membuatnya tak mampu melepas senyum acap kali membaca chatnya.

Putri menarik. Ekspresif. Moodboster. Lalu, Arya seolah kembali mengulang bagaimana pertama kali ia melihat seorang gadis yang selalu menatapnya dengan pandangan... Mendamba? Arya sadar. Tentu saja. Bagaimana ia tak menyadari, kalau setiap kali mereka bertatap muka, Putri akan selalu menatapnya dengan pandangan yang sama. Arya tidak buta, dia bukan orang awam dalam dunia romantisme anak remaja.

Arya kurang begitu menyukai hal menye-menye seperti ini namun entah kenapa bersama Putri, semua terasa lebih... Menarik? Entah, Arya tak mau ambil pusing.

Ponselnya bergetar,

Rora Listiningtyas:
Yang, jgn lupa mkan.

Hah!!! Selalu seperti ini.

Aryasatya Khagendra:
Y syg.

Jenuh. Itu yang dirasakannya saat ini. Hubungannya dengan Rora sudah jalan tahun ke empat tapi rasanya flat. Hambar. Bagai sayur tanpa garam. Kurang enak kurang sedap.

Arya hampir menutup aplikasi ketika news feed menampilkan Putri sedang mengganti display picture BBM dengan sebuah meme. Menatap namanya saja membuat seulas senyum terukir pada wajahnya.

(Lihat temanku! Sudah pada piknik)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Lihat temanku! Sudah pada piknik)

Putri.. Putri.. Lucu bener si.

Aryasatya Khagendra:
Ayo mantai
(Ke pantai)

---

Layar ponsel itu masih dalam kondisi menyala, sementara pemiliknya diam saja dalam keadaan bingung. Seperti ia sedang mendapatkan undian uang 100 juta.

Korelasi HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang