VALLES POV
"Gue.. Emm gimana kalo kita brgkt bertiga aja?" sambil mandang mereka dgn mata memohon.
"Gak gak gak, gue pengen berangkatnya ama bebeb chika, nihya gue telfon bebeb chika" balas karel tanpa kasian sama gue.
"Hallo, disini karel terganteng"
"..."
"Kamu ke promnight sama aku ya"
"..."
"Eh? Keenannya berangkat samaaaa, Flo, ya sama flo" ucap karel sambil menautkan alisnya ke arah gue dan keenan, dasar gila-_-
"..."
"Oke bebeb, dandan yg cantik ya minggu depan"
"..."
"Daah" tuuut, rasain lo! Ditutup secara sepihak kan lo!
"Oke, gue ke toilet dulu ya, kebelet gue" sambil ngacir ke toilet.
"Keenan, lo tau kan sebenernya gimana?" tanya gue lesu.
Dia ngerangkul pundak gue dr belakang "lo gausah sedih, karel cuma belom peka aja kok sama perasaan elo, suatu saat dia bakal sadar kalo ada bidadari kyk lo yg slalu sayang sama dia"
Gue langsung nyungsepin kepala gue di dada bidang keenan dan gakkerasa ternyata air mata gue udah tumpah.
Oke girls, lo tau kan gimana rasanya saat cinta lo berteput sebelah tangan? Sakit woy sakit! Dia gkpeka kalo gue nunggu dia.
Keenan ngusap kepala gue dan bikin gue ngantuk seketika, dia yg tau kalo mata gue udah setengah watt langsung gendong gue ke kasur dan makein selimut trs kluar dr kamar. Oh tuhan sahabat gue yang satu ini slalu mengerti hamba.
KEENAN POV
'Bahkan lo gatau vall kalo disini gue guja slalu sayang sama bidadari kayak lo, walau gue tau kalo lo gaakan berpaling dari dia'
"Woy brother, kok lo di luar?" sapa karel yang tiba2 dateng, njir bikin sakit jantung nih bocah!
"Valles udah tidur!" ucap gue sambil nyempilin kepala nih bocah di ketek gue.
"Ih ih bau banget, lepass keen, tai kebo lo!" oke gue lepas.
"Kira2 valles ke promnight sama siapa ya" ucap karel
"Gatau deh, kan kata lo gue kesana sama Flo, jadi ya oke2 aja, lagian flo orangnya gak secentil fans alay gue yang laen"
"Oke, gue tlfon chika deh, siapa tau dia punya ide"
"Oke"
Karel menyambungkan telfonnya.
"Hallo chika, beb lo punya temen cowo yg belom dapat pasangan gak, soalnya valles gatau mau dateng sama siapa"
"..."
"Ohh oke juga itu anak, yadah makasih bebeb, maaf ganggu"
"Gimana" tanya gue.
"Beres bro" sambil SKSD dia ngrangkul pundak gue-_-
SEKOLAH
VALLES POV
Dih kebiasaan banget sih fans alay 2 kunyuk ini! Masa baru kluar dr mobil mereka langsung mandang gue sinis! Oke gue akuin gue emang cantik dan manis, tapi gak gitu juga kali. Ohh mungkin pakaian gue ada yg salah? Ehh enggak deng. Jangan2 merekaa OKE PARAGRAF INI BENER2 MULAI NGACO. Hahah padahal mereka mandang gue karenaaaaaaa Gue jalan diapit sama 2 Cogan kesayangan mereka2, siapa? Siapalagi kalo bukan si kunyuk Karel+Keenan-_- intinya fans2 itu iri sama gue.
"Kita ke kelas chika dulu yok" ucap karel. "Lah mau ngapain? Ngapelin dia? Ngajak2 gue? Dihh ogah!" bales gue sambil narik tangan keenan, tp kok krenan gak gerak? Lah dia gak ikut gue.
"Kita ke chika skrg" tiba2 karel ngomong gitu.
"What? Apaan sih, males bgt gue ket..." terpotong karena tangan gue ditarik mereka berdua, gimana kalo lo jadi gue? Sumpah pengen nendang!
"Chika! Gimana?" loh kita udh di kelas chika? Kok gue baru nyadar?.
"Oke gue panggilin ya"
"Oke beb"
"DAFFAAA! sini dong"
"Ya? Apa?" muncul 1 orang yang kece badai, jambul di rambutnya urrgh memesona gengs!
"Lo berangkat ke promnight sama Valles ya?" ucap Chika
"Lohh kok gue?" saut gue+daffa bareng.
"Ehhemm"
"Ciyyeh"
"Ehuuk2"
"Pada keselek becak?" protes gue.
"Oke, kan gue sama flo, karel sama chika, dan lo berdua sama2" kata2 dr keenan itu sukses bikin hue melotot.
"Oke, gue sama valles, tapi ada syaratnya" saut daffa
"Apa?" jawab karel santai
"Valles harus mau nurut sama gue" daffa ngomong gitu tanpa wajah berdosa
"Gampang itu" what? Karel! Lo jahat! Bener2 ini anak gila stres akut!
"Apaan gak!"
"Vall lo harus mau"
"Ihh, oke2 tp gue juga ada syarat"
"Apa?"
"Gaun buat ke promnight harus lo yang beli, gue males buang2 duit cuma buat beli baju gakberguna buat gue"
"Oke deal" ucap daffa santai banget coy!
Skip
Gue keluar kelas dan badan gue terjungkal ke belakang gara2 tertabrak sosok yang *gakjelas, gue megang pantat gue sambil meringis kesakitan. ngelempar pandangan ke sosok yang udah nabrak. Orang itu cuma nyengir tanpa ngabantu gue bangkit dari posisi jatuh.
"Bego. Bukannya bantuin malah nyengir aja. Lo kira nyengir gitu bisa buat pantat gue gak sakit?" omel gue sembari menarik-narik celana abu- abunya.
"Ngapain lo narik-narik celana gue!" Daffa mundur dua langkah dari gue. gue menghentakkan kaki kesal.
gue pun bangun sambil berpegangan pada kenop pintu *bantu aku hikks*. Daffa dari jarak dua langkah masih memandangku.
"Apaan liat-liat?"tanya gue sadis. Daffa mendelik lalu mengangkat alis.
"Emang kenapa kalo gue mandang elo? Suka2 gue dong. Salah lo sendiri terlalu manis" ucap dia santai sambil mendekatkan wajahnya ke wajah gue.
'Blussh
Kurasa pipi gue sekarang memerah gengs! Tanpa menjawab perkaannya, gue langsung lari.
Gue lari nerobos para murid yang berlalu lalang di koridor. Kaki gue terus ngebawa gue lari sampe berhenti di tempat yang sepi. Toilet di sudut sekolah. Paling sudut banget. Mustahil orang bakal lewat tempat ini.
Tunggu deh. Kenapa gue harus menghindar dari Daffa? Kenapa gue harus lari saat mendengar candaan Daffa? Kenapa pipi gue harus blushing? ARGH! Terlalu banyak pertanyaan yang terlintas di benak gue. Tapi, kenapa? Aku menyender di tembok yang bersebelahan dengan pintu toilet.
"Lo ke toilet bukan karena cuma pengen nglamun kan?" itu suara yg gue kenal, gue balik badan buat liat siapa orang itu.
Hallo!
Intip Mulmed ada Karel loh.
Oke, abal bgt sih ini-_-
Jangan lupa Vote+Comment ya!
Pelukcium dari Author.
AUTORNYA UDAH SELESAI UN! YUHUUUUUU SENENG BANGET! #okeabaikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unlove You!
Teen FictionSaat mereka bertiga terlibat Cinta? Bagaimana dengan persahabatan mereka selama ini? Siapa yang harus mengalah? Tentang Seorang Gadis Introvert bersama 2 pria sebagai sabahatnya, yang selalu ada di dekatnya. Pernah ada kata "Persahabatan antara L...
