Hari ini keluarga Aeera dan Danish bertemu dalam rangka mengikat hubungan keluarga mereka lebih tepatnya perjodohan. Aeera tampak sangat manis mengenakan mini dress pastel simpel selutut dengan heels berwarna senada tengah duduk manis menunggu kedatangan keluarga calon suaminya. Tak berapa lama akhirnya mereka pun datang, dengan senyum mengembang Johan dan Naura menyambut kedatangan calon besan mereka. Setelah itu mereka pun duduk, nampak seorang pria yang duduk di hadapan Aeera tengah sibuk dengan dunianya sendiri seperti anak kecil yang tengah di bawa ke tempat asing dia terlihat tidak nyaman, Aeera hanya tersenyum menatap tingkah menggemaskan dari pria tersebut, bagaimana bisa pria dewasa bertingkah layaknya anak umur 10 tahun batin Aeera.
"Gunawan. Dimana sulungmu?" Tanya Johan langsung.
"Dia ada rapat hari ini aku memaksanya ikut tapi kau taukan dia sangat gila kerja hahaha." Mereka semua tertawa kecuali Aeera dan Danish yang sibuk memainkan kemeja miliknya.
"Ah kalau begitu bagaimana rencana kita Gunawan?" Tanya Johan.
Aeera memperhatikan ayahnya sesekali karna penasaran walau dia tau arah pembicaraan mereka adalah perjodohan.
"Aku ingin Rafa menikah dengan Aeera, tapi..."
"Tapi apa?" Kini Naura ibu Aeera yang bicara.
"Rafa tidak siap menikah, aku takut Aeera akan tersakiti jadi maukah kau menikahkan Aeera dengan Danish Jo?"
Johan nampak berfikir sesekali dia menatap Aeera yang tak perduli dengan siapa pun dia menikah toh ini semua untuk kebahagiaan orang tuanya dan keluarga Om Gunawan pastinya. Johan menatap Naura istrinya untuk memantapkan keputusannya pada masa depan Aeera.
"Baiklah aku terima asal kau bisa menjamin kebahagiaan Aeera di tangan Danish, aku juga berharap dengan adanya Aeera dapat memulihkan keadaan Danish seperti semula."
Mereka semua akhirnya sepakat menentukan pernikahan Aeera dan Danish di adakan akhir minggu ini semua telah di persiapkan kecuali gaun pengantin. Semua orang di ruangan ini nampak bahagia kecuali 2 orang manusia yang hanya saling menatap kosong, ya Danish entah sejak kapan dia memandang lekat pada mata indah Aeera.
*-*-*-*-*-*-*
Keesokan paginya keluarga Danish dan Aeera berkumpul di salah satu butik milik tantenya Danish. Aeera sedang memilih gaun pengantin yang nanti akan dia kenakan begitu juga Danish yang di dampingi Tante Rahma mamanya. Aeera tengah mencoba beberapa gaun namun pilihannya jatuh pada gaun simpel namun tetap nyaman. Di perlihatkan lah gaun yang dia pakai kepada keluarganya dan keluarga calon suami Aeera, hingga seseorang datang bertepatan saat Aeera keluar dari kamar ganti.
"Maaf aku terlambat ayah tadi ada berkas yg harus aku selesaikan." Ucap lelaki itu sambil melangkah masuk namun terhenti saat matanya tertuju pada tubuh mungil Aeera yang terbalut wedding dress yang sangat pas dan cantik ketika di pakai.
"Tak apa Rafa kami juga baru sampai, ah lihat lah adik ipar mu sangat cantik bukan?" Lamunan Rafa terbuyarkan.
"Ya sangat cantik seperti bidadari ayah " Kagum Rafa. Aeera hanya tersenyum simpul menanggapi pujian itu.
Setelah semua urusan baju selesai mereka pun menyempatkan untuk makan siang bersama sekalian memperkenalkan Rafa dengan calon adik iparnya nanti. Rafa merutuki dirinya sendiri kenapa dia menolak perjodohan ini dan bodohnya dia malah menyuruh orang tuanya menggantikan dia dengan sang adik. Apa yang bisa Danish lakukan, membahagiakan Aeera tentusaja tidak mungkin Danish mengurus diri sendiri saja sulit apa lagi membahagiakan istrinya batin Rafa. Sunggu dia menyesal menolak Aeera dia tak mengira Aeera semenarik ini bahkan hasrat untuk memiliki Aeera timbul di benaknya.
*-*-*-*-*-*-*-*
"Ayah"
"Ya ada apa Raf?" Jawab Gunawan yang tengah asik membaca koran.
"Bisakah aku saja yang menikah dengan Aeera."
"Hahaha kau bercanda nak? Bukankah kau menolak mati- matian waktu itu dan menyuruh ayah menggantikan mu dengan adikmu ayah sudah menurutinya ayah tidak bisa mempermainkan sesuatu yang sakral Rafa."
"Tapi aku calon suami sebenarnya yah, ayah pikir apa yang bisa Danish lakukan apa dia bisa membahagiakan istrinya? Aku bahkan tak yakin Danish bisa memberi keluarga kita keturunan ck." Ucap Rafa kesal.
"Aku yakin pada adikmu dan Aeera."
Rafa yang kesal akhirnya berlalu begitu saja dari hadapan sang ayah. Gunawan hanya bisa menggelengkan kepala entah apa yg ada di otak putra sulungnya ini.
Sedangkan di kediaman keluarga Johan tengah sibuk dengan berbagai macam persiapan. Betapa bahagianya orang tua Aeera kini anaknya akan segera menikah dan mereka bisa segera menimang cucu bukan.
"Aeera kemari nak " Panggil sang ayah pada Aeera dan menyuruhnya duduk di samping sang ayah.
"Ada apa?"
"Kau tau keadaan Danish bukan."
"Iya. Hmmm... hanya sedikit karna ibu yg bercerita semalam."
"Aeera sebenarnya ayah sungguh tak tega namun ini janji kami, jadilah istri yang baik bantu Danish untuk sembuh, ayah sangat berharap kau bisa jadi sumber kebahagiaan untuk semua orang. Maafkan ayah yang tega memberikanmu suami yang bahkan jauh dari kata sempurna." Ucap ayahnya penuh sesal.
"Berjanjilah pada kami kau harus menjadi anak dan istri yang berbakti apapun yg terjadi pada suamimu jangan tinggalkan dia Aee." Timpal Naura ibunya.
Aeera mengangguk mantap seraya tersenyum meyakinkan orang tuanya. "Aeera akan berusaha sebisa dan semampu aeera ma."
Aeera pun memeluk ibu dan ayahnya erat.Gimana nih hmmm gaje ya absrud pasti aaaaaaaaa
Maafkan aku semuanya aku akan berusaha semaksimal mungkin memperbaiki tulisan aku.
Mohon dukungannya babe
KAMU SEDANG MEMBACA
My Idiot Husband [Terbit]
Random13 - 310516 [Tersedia versi cetak dan E-Book] Seorang gadis patuh yang menuruti semua permintaan orang tuanya hanya untuk membuat mereka bahagia. Hingga dia rela menerima perjodohan yang entah dengan siapa dirinya menikah kelak. Sedikit berbau dew...