"hujan air mata"

50 3 0
                                    

Ketika semuanya menunggu di luar..
Tiba tiba dokter keluar dari ruang UGD..

Rey langsung terbangun dari tempat duduknya..

"Gimana dok keadaan anak saya?" Ucap ayah dwi ke dokter.
"Anak bapak sementara ini masih butuh penanganan yang khusus, tapi sekarang coba bapak dan ibu melihat keadaan dwi siapa tau karena ada orang yang di dekatnya dia bisa sadar"Ucap dokter.
"Apa dwi baik² aja dok?" Tanya rey tiba tiba.
"Untuk sementara ini keadaan dwi masih belum sadar"

Keluarga dwi dan rey pun masuk menemui dwi..
Karna memang hanya beberapa orang saja yang boleh masuk, dan Rey pun di izinkan..

Dwi terlihat sangat lemah, tubuhnya yang dengan infusan..

Orang tua dwi begitu sangat tidak tega melihat keadaan anaknya,,mereka menangis..

Rey pun mendekati dwi..
Rey begitu sangat sedih, air matanya begitu tidak bisa untuk di tahan..

Rey memegang tangan dwi..

"Wii bangun, lo pasti kuat,,,
"Wii gue sayang lo,,,,
"Wii bangun,,, gue mau jujur,,,
"Tadi bukan seperti yang lo bayangin,,,
"Wii bangun,, kita bakalan sekolah bareng di hari pertama kita sah jadi murid SMA,,,
"Wii,,,,,,,
Ucapan rey terus²an dengan air mata yang masih mengalir di wajahnya..

Tiba tiba..

Jari dwi bergerak..
Rey merasakan itu...

Tangan dwi bergerak dan matanya mulai berkedip..

Sontak rey kaget..

Dwi terbangun dan memanggil nama rey berulang² dengan nada pelan..

"Wii bangun,, ini gue Wii ini gue,,
"Pegang tangan gue lo pasti ngerasain detak jantung gue Wii,,
Ucap rey yang coba menyadarkan dwi yang masih me manggil² namanya berulang² dengan nada pelan..

"Rey,,,,
"rey,,,
"Rey,,,
Ucap dwi dengan nada pelan dengan tangannya yang bergerak di genggam oleh rey..

"Iyaa wii ini gue,,
"Wii lo pasti kuat,,
"gue bakalan selalu ada di samping lo,,
"Gue sayang lo wii,,

Dwi terbangun..
"Tibatiba dia melepaskan infus yang ada di mulutnya..

"Wii jangan di lepas lo masih belom sembuh," ucap rey dengan memegang tangan dwi.

Tapi tangan dwi membuka infusan itu..

"Rrrreyy,, " ucap dwi dengan nada pelan.
"Iyaa wi? Ini gue" ucap rey yang memegang erat dwi dengan penuh air mata..
"Rreeyyy lo kenapa nangis?" Tanya dwi dengan nada yang sangat pelan.
"Enggako gue engga nangis" jawab rey yang langsung mengusap air matanya.
"Jangan nangis rey gue gapapa" jawab dwi dengan tersenyum.
"Lo pasti kuat Wii,,, lo pasti bakalan sembuh,,, gue bakalan selalu ada di samping lo,, walaupun kita baru kenal beberapa hari tapi gue sayang lo wi"
"Iya rey makasih ya" Ucap dwi dengan meneteskan air mata.
"Lo jangan nangis Wii" ucap rey yang langsung mengusap air mata di pipi dwi..

Orang tua dwi hanya bisa melihat mereka berdua, orang tua dwi terlihat lebih lega dwi sadar tapi mereka sangat sedih melihat rey dan dwi yang begitu..

"Wii gue sayang lo,, gue tadi sebenernya mau ngungkapin perasaan gue cuma gue terlalu bodoh yang engga jadi mulu" ucap rey yang sambil meneteskan air mata dan memegang erat tangan dwi..
"Gue juga sayang lo rey baru kali ini gue ngerasain kebahagiaan lagi walaupun cuma baru 4 hari kenal lo" dwi meneteskan air mata.
"Lo sembuh ya wii, kita bakalan hidup bahagia di sekolah baru kita,, gue bakalan selalu ada buat lo"
"Makasih ya reyy, tapi waktu gue udah engga lama lagi"
"Engga Wii lo jangan ngomong gitu,, kita pasti bakalan bahagia,, besok kita masuk Wii,, lo pasti bisa Wii,, jangan tinggalin gue" rey menangis begitu sangat sedih perasaannya.
"Lo pasti bakalan temuin kebahagiaan lo sendiri rey,, lo jangan nangis,, makasih ya lo udah balikin kebahagiaan gue lagi walaupun cuma sebentar" ucap dwi sambil mengusap air mata yang ada di pipi rey.
"Engga Wii gue cuma mau bahagia sama lo,, baru kali ini gue kenal orang yang baru tapi hati gue bisa senyaman ini"
"Gue pergi ya reyy,, makasih udah dateng di kehidupan gue walaupun cuma sebentar" dwi tersenyum dan meneteskan air mata..

Tubuh dwi tiba tiba lemas..
Tangan yang di genggam rey tiba tiba terlepas kan...

Dwi menutup matanya..
Nadi nya sudah tidak berdetak lagi..

"Wiii,, bangun Wii jangan ngomong gitu,,
"Wii bangun Wii gue sayang lo,lo pasti kuat,,,
"Wiii bangun,,," sontak rey menangis sangat kencang..

Orang tua dwi langsung panik dan menangis...

"DOKTER!!!" teriak ayah dwi yang langsung memanggil dokter.

Dokter datang ke ruangan itu dan memeriksa dwi..
Dan ternyata dwi sudah tidak bernyawa lagi..
Nafasnya berhenti bernafas..

Semua orang di situ sangat pecah dengan kesedihan..
Terutama rey, rey yang begitu sangat kacau perasaannya..
Hatinya sangat terpuruk...
Semua orang di situ menangis mendengar dwi yang sudah tidak ada lagi...

MOS LOVE STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang